Pages

Milad 2 TDA

Akhirnya datang juga. Ini bukan nama acara di TV lho. Ini adalah ungkapan perasaan hati mengenai acara milad atau ulang tahun pada sebuah komunitas yang fantastic, yaitu komunitas TDA. Iya, akhirnya waktunya tiba. Saya sengaja datang dan menyengajakan diri untuk menjadi volunteer. Ada latar belakang mengapa saya menulis tema ini. Begini ceritanya….

Saya adalah tipe orang yang dinamis, suka petualangan, suka mobilitas yang tinggi sehingga salah satu hobi saya selain membaca adalah travelling. Ceritanya dimulai ketika saya lulus kuliah, dan sebagaimana mahasiswa lainnya, saya mencoba melamar kerja ke sebuah perusahaan manufacturing. Padahal saya belum lulus alias semester 8, mungkin pada test dan wawancara dilihat mempunyai kapabilitas untuk mengemban tanggung jawab kerja di bidang System Engineer, akhirnya saya kerja juga. Oleh karena tidak suka rutinitas yang monoton dan operasional yang menjenuhkan, saya bekerja pada suatu perusahaan berdurasi sebentar alias rata-rata kurang dari setahun. Teman saya bilang saya adalah kutu loncat.

Akhirnya saya terdampar di sebuah perusahaan besar. Dua tahun pertama sih oke-oke saja. Lama kelamaan karena tenggelam dalam rutinitas operasional yang monoton dan menjenuhkan, sayapun jadi mencari “mainan baru”. Setelah berpikir lama, akhirnya dengan setengah berteriak, “AHA..!!” saya menemukan jalannya. Yup, entrepreneur. Dunia yang lama sudah saya lupakan.

Saya menemukan sekolah tanpa ijazah, yaitu Greenleaf school of entrepreneur. Disitulah motivasi untuk berbisnis dan berwirausaha bangkit kembali setelah lama terkubur hidup-hidup karena pengaruh lingkungan. Di sana saya diingatkan tentang hakikat dan niat mengapa kita harus berbisnis, tentunya dengan perspektif spiritual dan keyakinan saya. Jadinya saya enjoy dalam berbisnis, walaupun harus jatuh bangun mengejar mu… eh salah jatuh bangun mengejar kesuksesan.

Setelah menceburkan diri di dunia wirausaha, akhirnya saya bertemu dengan komunitas yang sangat fuuuntastic yang action oriented dimana anggotanya bermental saling membantu dan sharing satu sama lain.Namanya TDA (tangan diatas). Saya banyak memetik buah manfaat selama berada di dalam kebun TDA ini. Banyak pencapaian-pencapaian yang telah diraih sejak bergabung di komunitas ini yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu walaupun saya hanya member pasif. Kebanyakan intangible benefits, oleh karenanya tidak bisa terukur oleh evidences yang ada.

Oleh karena itulah saya mencanangkan dalam hati untuk menjadi volunteer TDA. Ini untuk sekedar mengucapkan terima kasih kepada komunitas ini, walaupun mungkin aktifitas saya belum cukup membayar jasanya tetapi paling tidak saya sudah berusaha untuk mempersembahkan apa yang bisa saya lakukan untuk membantu kegiatan-kegiatan TDA.

Business Journey (seri 3)

Sebelumnya silakan baca business journey pertama dan ke dua agar tidak terputus "perjalanannya".
----------------------------------------------------------------------
Ada hal fundamental yang harus diresapi di dalam neuron-neuron otak kita dan dihayati oleh hati kita. Mengapa saya sebut fundamental, ya karena hal ini sangat mendasar dan harus diketahui untuk melakukan perjalanan fantastic ini.

Hal hal tersebut adalah:

1. Sebab akibat.
Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, saya ingatkan kembali agar segar di ingatan kita, contohnya adalah:

a. Benda akan panas jika dibakar oleh api.Sebab: Api, Akibat: panasnya benda.
b. Tanaman akan berbunga jika diberi pupuk dan air. Sebab: pupuk dan air, Akibat: berbunganya tanaman.
c. Daerah di bantaran kali akan banjir jika ditimbun sampah.Sebab: sampah, Akibat: banjir.
d. Dan masih banyak uraian sampel point nomor satu ini.

2. Positive thinking.
Rekan yang mendalami psikologi menyebutnya belief. Jika anda mempunyai belief yang kuat, hal yang anda yakini akan menjadi nyata. Itu kata mereka. Kalau saya melihatnya dengan kacamata agama, yaitu: Allah akan mengikuti persangkaan hamba-Nya. Jadi kalau kita berbaik sangka kepada Allah, dengan kuasaNya, akan menghasilkan sesuatu yang baik pula.

3. The law of expectation.
Apa saja yang anda ekspektasikan sebagai self-fulfilling hope. Inilah bedanya orang sukses dan orang gagal. Berdasarkan studi literatur dari biografi profil ternama, mereka mempunyai keinginan yang sangat kuat untuk maju. Sementara sisanya (orang gagal), bagaimana mereka menghasilkan karya spektakuler, mimpi dan keinginan untuk sukses saja tidak ada dalam kamusnya.

4. The law of attraction.
Sebagaimana magnet yang menarik benda-benda di sekitarnya, sebenarnya kita juga bisa menarik teman, situasi, keadaan, hasil yang selaras dengan pikiran kita. Ada tamsil yang menarik dari point ini, jika anda berteman dengan penjual parfum, partikel-partikel wangi zat parfum ini akan mengadakan kontak dengan body kita (tarik menarik), sehingga hasilnya? Mudah ditebak, kita akan kebagian harumnya…

5. Korespondensi
Segala hal ini, kalau ditelisik lebih mikro lagi, sebenarnya saling berkaitan/berkorespondensi. Suasana yang ada di hati anda, pasti terpancar dan terlihat sangat jelas pada gesture tubuh dan wajah anda. Suasana muram yang berkecamuk di hati, dapat diketahui dengan bahasa tubuhnya, biasanya bahu agak turun dan bungkuk, mata menunduk, tidak sedikitpun senyum di mulutnya. Inilah contoh keterkaitan antara apa yang di dalam (inner) tubuh dan diluar (outer).

Jadi, jikalau ingin sukses dalam berbisnis, tanamkan dalam pikiran anda bahwa anda adalah orang yang sukses.

Summary pelajaran di atas adalah:

Point 1
Untuk mencapai kesuksesan dalam berbisnis, cari sebab-sebab sukses, ingat jangan hanya dicari saja, tapi amalkan (bahasa kerennya “Action”) sehingga menghasilkan akibat yang excellent.

Point 2
Apapun kejadian yang menimpa kita, kita harus berpositive thinking.

Point 3
Kita harus mempunyai Dream dan keinginan yang kuat. Tapi hati-hati, sekedar mimpi tanpa merealisasikan kedalam keseharian hanya akan membuat kita panjang angan-angan. Sementara kita dilarang untuk panjang angan angan.

Point 4
Untuk beresonansi dan menarik hal hal positif, terlebih dahulu kita harus menjadi positif. Istilah rekan motivator “Be Positive!”

Point 5
Jika Outer World kita ingin bagus, terlebih dahulu kita harus enhance Inner world kita. Dengan keterkaitan sesuatu di dunia ini, seharusnya kita bergaul dengan orang-orang sukses agar bisa berkorespondensi dengan kita, minimal kita create atmosfir sukses pada diri kita dengan berhubungan dengan mereka.


Nantikan perjalanan berikutnya. Tidak bosan-bosan saya mengajak anda bersama-sama menikmati trip indah ini, dengan berdiskusi, mengisi comment, mengirim email ke jundi@telkom.net, menulis di shout-box.

Oh ya ada yang lupa, bisa juga add Y!M saya, user saya irwinjz. Cukup perkenalkan saja ingin ikut business journey yang di blog saya, Insya Allah usernya saya Add.

See you at the next stage….

Business Journey (seri 2)

Business Journey (seri 2)
Dengan mengucapkan Basmalah, marilah kita mulai perjalanan mengasyikkan ini. Detik ini, kita akan mulai perjalanan pembelajaran di universitas kehidupan ini. Mengapa saya namakan perjalanan ini pembelajaran? Oleh karena mulai dari titik ini, kita akan mulai belajar lagi, mulai dari pembuatan bisnis plan, cash flow management, negosiasi, seni memahami dan berempati, belajar menghadapi kegagalan, belajar menerima keberlimpahan, mengatur waktu, belajar memecahkan masalah, dan banyak lagi pembelajaran yang kita lakukan setiap detik pada perjalanan bisnis ini.

Proses belajar ini tidak hanya dilakukan di kelas melalui training dan seminar saja, akan tetapi di jalan, dimana-mana, setiap waktu dan setiap masa. Perjalanan yang nikmat bukan? Sebagaimana tamasya lainnya, perjalan ini perlu persiapan bukan? Silakan cek availability atau ketersediaan hal hal di bawah ini:

- Tiket “motivasi”
- Makanan “ilmu”
- Minuman “tips dan trik”
- Vitamin “semangat”
- Kendaraan “networking”
- Pakaian “jujur”
- Tools “amanah dan professional”
- Supplemen “intuisi”

Anda bisa menambahkan bekal yang sudah disebutkan di atas, tapi ingat harus hal-hal yang positif dan sesuai syar’i. Seperti :

- Obat-obatan “mental baja”
- Uang “disiplin”
- Dan lain-lain.

Pada tahap ini saja, kelihatan fantastic bukan? Apalagi mengimplementasikan di keseharian kita, ya kan? Ini merupakan pilihan anda, apakah mau hidup monoton dan datar datar saja di comfort zone, atau ingin kehidupan yang mobile, dinamis, dan melonjak-lonjak? Kalau ingin memilih point kedua, marilah kita bersama melakukan perjalanan ini.

Apa maksudnya bersama? Ya, bersama-sama… Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan feed back, saran, dukungan, pembahasan, uraian, dan usulan dari Anda semua sehingga kita bisa bersama-sama melakukan perjalan ini.

Caranya? Dengan mengisi comment di bawah ini, mengirimkan email ke jundi@telkom.net, atau mengisi shout-box di samping. Lebih enak melakukan piknik bersama daripada sendiri kan??

Nantikan pekan depan di Business Journey (seri 2)… See you in the next stage….


Business Journey (seri 1)

Business Journey (seri 1)

Blueprint ini bernama Business Journey Blueprint, terpaksa memakai bahasa Inggris karena kalau pake bahasa Indonesia, judulnya terkesan panjang.

Sebenarnya blueprint ini saya tulis khusus untuk Anda sebagai karyawan yang akan memulai merintis bisnis atau membuat start up company. Oleh karena itu blueprint ini sangat efektif untuk anda yang:

1. Bosan dengan rutinitas harian 8 to 5 (baca: di kantor dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore / bahkan lebih).
2. Karir mentok, atau tidak ada tantangan lagi.
3. Ingin kaya.
4. Suka petualangan.
5. Agar perjalanan hidupnya tidak ingin datar-datar saja.
6. Berani untuk sukses.
7. Dan lain-lain yang tidak saya sebutkan satu persatu.

Saya hanya menulis tentang yang saya tahu dan telah dapat dari berbagai sumber, sedangkan hasilnya saya serahkan sendiri kepada anda. Tapi yang PATUT diingat adalah Sunnatullah di alam ini:

1. Kalau mau air panas dan menguap -> segera didihkan air tersebut sampai 100 derajat celcius.
2. Kalau mau agar pisau kita tajam -> segera asah pisau itu.
3. Kalau mau baju kita bersih -> segera cuci baju itu, entah memakai cara manual atau memakai mesin cuci.
4. Kalau ingin kenyang -> segera makan.
5. Kalau ingin dahaga hilang -> segera minum.
6. Dan seterusnya dan seterusnya.

Terakhir, kalau mau perjalanan bisnis ini sukses, segera mengumpulkan bekal, dan sebaik-baik bekal adalah Taqwa. Bekal yang juga harus dibawa dan digunakan diantaranya adalah: menjadi manusia pembelajar (dimana saja dan kapan saja), cepat beradaptasi, supel, jujur, amanah/professional, bermental baja, dan sangat bergantung kepada Allah.

Sebelum memulai perjalanan ini, saya informasikan bahwa seri-seri selanjutnya akan ada setiap pekannya. Sebelumnya saya niatkan untuk membuat blueprint ini berupa e-book, akan tetapi biarlah saya tulis dulu di blog ini agar para pembaca menikmati dulu perjalanan ini. Walaupun akhirnya setelah tulisan saya memuat data-data yang lengkap dan ada role model yang pas, mungkin saya akan membukukan perjalanan ini.

Segera untuk mencari, mengumpulkan, mengikat dalam kantong hati, dan mengimplementasikan bekal-bekal yang disebutkan diatas dan bekal positif lainnya yang belum disebutkan untuk memulai perjalanan ini. Tunggu seri selanjutnya pekan depan… See you at the next stage…


Terima kasih TDA

Tak terasa, sudah memasuki milad ke dua. Kalau diibaratkan manusia, umur dua tahun adalah kondisi dimana seorang anak sedang lucu-lucunya. Seperti anak saya Halwa sekarang yang 10 Januari nanti pas umurnya dua tahun. Seperti itu jugalah sebuah komunitas yang bernama TDA, sedang "lucu-lucunya" dengan perkembangan yang sangat pesat. Syaraf motorik "action" selalu dirangsang di setiap kegiatannya, sementara syaraf sensorik "naluri bisnis" selalu dilatih kepada setiap membernya. Nutrisi bergizi "soft skill" diberikan setiap hari via milis oleh member, baik yang famous bak seleb karena sering tampil di berbagai media, maupun new member yang pembelajar.Tak ketinggalan, vitamin lengkap "sharing all about bisnis" juga diberikan pada setiap pertemuan offline yang diadakannya.

Dalam kesempatan kali ini, saya ucapkan terima kasih tak terkira kepada TDA ini. Sebab melalui komunitas ini, saya sering mendapat insight, teman, peluang, berita, pelajaran, sampai hiburan sekalipun. Melalui komunitas inilah saya akhirnya menemukan momentum saya, passion saya terpuaskan dengan bertemunya saya dengan yang saya anggap guru enterpreneur di Indonesia ini. Waktu pertama kali membaca bukunya, di dalam hati kecil saya berharap suatu saat nanti saya akan bertemu, berinteraksi, dan merasakan lezatnya ilmu darinya.

Waktu terus berjalan, proses perjalanan bisnis yang saya rintispun saya nikmati dan tak terasa dipenghujung 2007 dan awal kehidupan 2008 menjelang, saya bertandang ke rumahnya. Yup, bertemu langsung dengan beliau. Kesempatan ini, saya tidak sia-siakan. Saya terus merekam dalam hati perkataan-perkataan yang keluar darinya. Saya ingat-ingat apa yang bisa saya kejawantahkan dikeseharian saya. Akhirnya, dengan hati yang mantap, sepertinya saya sudah bisa mencium wanginya aroma kesuksesan itu....

"Tidak ada makan siang yang gratis". Sebuah kata bijak yang pernah saya dengar. Begitu banyak yang sudah saya dapatkan di TDA. Oleh karena itu, perkenankanlah saya membayarnya. Dengan menjadi volunteer TDA inilah sekarang saya bisa berkontribusi walaupun hanya kecil sekali. Mudah-mudahan dengan menjadi volunteer ini ada proses memberi-menerima. Dan saya yakin member lainnya berpikir yang sama, sehingga kedepannya ibarat bola salju, komunitas ini semakin lama semakin besar dan bisa memberi warna di bidang perekonomian ummat.

Sekali lagi terima kasih TDA....