Pages

Merangsang Otak

Banyaknya kerjaan di kantor yang bertubi-tubi menghampiri penulis sehingga penulis tidak sempat menggoreskan ide-ide yang tercetus seketika sehingga wacana yang hendak digoreskan
pada blog ini hilang ditelan masa. Bayangkan, belum tuntas sebuah pekerjaan diselesaikan, sudah ada dua atau tiga permasalahan yang harus diselesaikan dengan prioritas dan deadline yang sama.

Alhamdulillah setelah melalui perjuangan dan kesabaran yang tinggi, akhirnya penulis dapat menyempurnakan pekerjaan itu walaupun kerjaan lain masih menunggu. Akan tetapi penulis tetap mengambil sisi positif, istilah psikologi populernya positive thinking, yaitu penulis "dipaksa" melakukan multitasking dan multianalyzing. Yang paling penting adalah otak dirangsang untuk berkreasi agar tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab kita cepat selesai dengan kualitas yang baik.

Mengapa otak harus dirangsang bekerja? Menurut para pakar, manusia baru memanfaatkan kira-kira 1% dari seluruh kemampuan otaknya. Ini berarti sekitar 99% kapasitas otak manusia masih menganggur dan menanti-nanti kesempatan untuk dimanfaatkan.

Para ilmuwan menyatakan, di dalam otak terdapat milyaran sel otak. Profesor Anokhin menyatakan bahwa yang menentukan intelegensi seseorang adalah tonjolan tentacle sel otak. Setiap tonjolan (protuberans) secara elektrokimia berhubungan dengan protuberans lain. Jika otak dirangsang maka ada rekasi kimia yang membentuk lebih banyak protuberans. Semakin cepat reaksi kimia dan semakin banyak hubungan antar protuberans, semakin cerdaslah kita.

Subhanallah Walhamdulillah, Maha suci Allah dan segala Puji bagi Allah yang telah memberi nikmat tersebut kepada kita. Oleh karena itu kita harus bersyukur dan memanfaatkan secara optimal otak yang hanya 1% baru kita gunakan.

Rangsanglah otak kita agar semakin tua umur kita semakin kuat pula daya pikir dan hapalan
kita.

Adapun salah satu cara merangsang otak kita adalah dengan belajar. Menuntut ilmu (terutama
ilmu syar'i) adalah wajib bagi setiap muslim.

Lalu cara lainnya adalah menghapal, banyak yang harus kita hapal, seperti: Alqur'an, hadits, do'a sehari-hari, dan lainnya. Selanjutnya adalah mengkaji dan memahami suatu ilmu. Bisa juga dengan cara terus menerus berpikir bagaimana memecahkan masalah keseharian agar masalah tersebut tidak berulang dan kedepannya melalui sebuah inovasi menjadi lebih baik.

Pokoknya banyak cara merangsang otak agar lebih berkualitas. Dan kalau hal di atas kita lakukan itupun tidak lebih dari 5% kemampuan otak yang kita gunakan. Jadi kenapa tidak gunakan otak kita lebih optimal lagi???

Written by:Abu Afra
Ramadhan 1426 / Oktober 2005