Pages

Sebuah percakapan di warung kopi

Pada suatu malam menjelang tarawih di warung kopi, terdengar pembicaraan hangat antara dua orang sahabat yang bernama si Otong dan si Amat.

Otong: Gimana ya Mat?

Amat: Kenapa lagi sih Tong?

Otong: Apakah kejadian ini menjadi percepatan supaya gue full TDA ya? Hmmmh..

Amat: Iya, mudah2an aja, kan omset loe sudah bisa nyampe 20 jutaan. Coba bayangin kalo loe full  mengurus dagangan loe, wah bisa nyampe ratusan juta tuh…

Otong: Aamiin…

Amat: Coba ceritain aja, gue kan sahabat loe, siapa tahu gue bisa ngebantu dikit..

Otong: mhhmmh… Begini…. Gue dianggap nggak bertanggung jawab, karena pernah salah dalam mengerjakan suatu kerjaan.

Otong:Gue juga dianggap nggak ada kemajuan selama ini…. Seandainya mereka tahu dan empati terhadap kondisi gue…  Mengapa gue jadi begini?

Amat: Emang elo kenapa?

Otong: Gue tuh sudah jenuh dengan rutinitas keseharian kerja di bidang ini terus , karena tidak sesuai dengan bidang yang gue citacitakan waktu ngelamar kerja dulu, yah gue korban system. Apakah salah gue minta pindah ke bagian lain? Sementara temen2 gue yang lain dengan mudahnya pindah sana sini..

Otong: Justru karena tanggung jawab gue lah, gue paksain banget banget , ngerjain tugas2 yang diberikan walaupun gue sudah jenuh banget. Loe tahu sendiri kan hasil kerja kalo ngerjain dengan kondisi hati yang berusaha ngerjain tugas dibanding ngerjain tugas dengan rasa enjoy?

Amat: Loe tetap salah Tong, kan waktu pas ngelamar, loe sudah tanda tangan siap bersedia ditempatkan dimana saja?

Otong: Trus apa fungsinya pas wawancara gue ditanya minat kamu dimana? Gue kan merhatiin temen2 gue, mereka pada bisa tuh pindah di tempat yang sesuai dengan keinginan die.

Amat: Oalah Tong…. Tong… Rumput tetangga selalu tampak lebih hijau Tong!

Otong:Yah, itu mah jawaban rezim soeharto … Nenek2 juga tahu pepatah itu, kan termasuk hak asasi manusia juga untuk bekerja di tempat di mana dia sukai, supaya hasil kerja lebih maksimal.

Amat: Ya udah, kalo loe ingin bebas, terbebas dari kesalahan system itu, keluarlah dari system itu, lagian kan loe udah dagang, urusin aja dagangan loe, maksud gue bukannya sekarang loe nggak ngurusin dagangan, tapi kan setengah2, yang setengah ngurusin kerjaan kantor, setengah lagi ngurusin dagangan. Nah, kalo loe ngurusin 100% dagangan loe, Insya Allah hasilnya pasti dahsyat….

Amat: Mumpung bulan puasa nih, gue nasihatin loe dalam perspektif agama, ceileee!! Begini, menurut gue, jadi pedagang akan membuat Tauhid dan Aqidah loe menjadi lebih kuat.

Otong: Kenapa bisa begitu, bukankah jadi pegawai bisa juga Tauhid dan Aqidah kite kuat? Wah, loe jangan dikotomis alias membuat kotak2an gitu dong..

Amat: Maksud gue, jadi pedagang kan source penghasilan kita nggak menentu, kadang sepi kadang rame, nah justru disitu membuat kebergantungan kita kepada Allah semakin kuat, doa kita juga semakin banyak baik dari segi kuantitas dan kualitas..

Amat: Bandingkan dengan pegawai yang tiap bulannya dapat gaji yang tetap, iya kalo pegawai itu pandai bersyukur, tapi kalo pegawai itu termasuk yang kufur nikmat gimana?

Otong: ya udah, kalo gitu gue siapin mental deh untuk pensiun muda aja ya, siapa tahu wirausaha ini memang dunia gue..

Amat: Dengan loe pensiun, mungkin masalah yg loe hadapi sekarang tereliminasi, tapi selama loe hidup di dunia ini, masalah tetap ada, karena dunia yang loe akan masuki sekarang adalah dunia yang penuh dinamika, bukan orang2 shalih dan jujur saja yang memasukinya tapi orang2 licik dan penipu serta tidak kenal Tuhanpun memasukinya. Loe akan memulai perjalanan yang penuh onak dan duri, berliku dan panjang. Tapi jika loe sabar, Tauhid dan Aqidah loe kuat, Insya Allah loe akan berhasil melewati jalan itu dengan kesuksesan.

Otong: Wah, Mat, tumben loe bijak hari ini… Gak percuma gue punya temen loe..

Amat: Inikan, buah dari puasa kita Tong, mudah2an gue bijak tidak hanya di ramadhan aja .. hehehe..

Otong: Ya udah deh, sementara ini gue sabar menjalani ini, sampai pada akhirnya nanti, gue akan proklamirkan diri gue pensiun muda. Jazakallah khairan Mat, atas nasehat loe, yuk kita ke masjid, sebentar lagi Adzan Isya…

Amat: Hayuk….

[Bersambung dengan kisah selanjutnya]

Workshop Mental Block Breaker


Walaupun acara yang digawangi oleh TDA-Management ini telah berlalu, tapi tidak ada salahnya untuk mendokumentasikan kegiatan tersebut agar dapat memperoleh informasi ini kembali jika ingin merefresh ilmu ini. Dibawakan oleh rektor Institut Kemandirian, Zainal Abidin, yang biasa disapa Bang Jay, workshop ini terasa hidup dan mencerahkan.

Banyak faktor yang membuat mental kita terblok, entah itu faktor keturunan, lingkungan, pendidikan yang didapat dari kecil, dan lain lain. Dengan mengetahui faktor tersebut sangatlah mudah bagi kita untuk memecah blok mental kita.

Anggap diri kita sebuah titik kecil ditengah lingkaran besar. Titik itu adalah kita dan lingkaran tersebut adalah lingkungan tempat dimana kita menjalani kehidupan dengan segala dinamikanya. Kadangkala ada masalah yang menyita perhatian kita, langkah yang harus kita lakukan adalah keluar dari penjara lingkaran dan melihat dari luar, agar dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. Kadangkala kalau kita melihat persoalan dari tempat yang berbeda dan keluar dari pakem yang ada, ternyata mudah dalam menyelesaikan permasalahan tersebut bahkan dari arah yang tidak disangka oleh kita.

Kita dapat melakukan pemaksaan sebagai langkah awal untuk merubah kebiasaan buruk kita sehingga dengan paksaan tadi kebiasaan baik sebagai pengganti kebiasaan buruk yang ingin kita hilangkan akan masuk ke dalam subconcious mind (pikiran bawah sadar kita).

Ada rumus sukses yang perlu diimplementasikan dalam keseharian kita, yaitu: 12C. C pertama adalah coba, kedua adalah coba, ketiga coba lagi, terus sampai 12 kali. Jika kali ke 13 belum berhasil juga tambahkan C tersebut ke dalam formula kita.

Namun ada yang menarik dari penerapan penggunaan subconciuos mind, ternyata metoda yang dipakai oleh Bang Jay ini hampir mirip dengan Napoleon hill yang juga menjelaskan metoda ini di bukunya Think and Grow Rich.

Dibawah ini dokumentasi foto :

Para crew workshop sedang bergaya


Para peserta workshop


Lagi Coaching

Seminar Masyarakat enterprenur Indonesia



Terletak di kampus Jayabaya Pulomas, digawangi oleh Bang Valentino Dinsi (Lets Go Indonesia), dan narasumber dari berbagai komunitas entrepreneur di Indonesia, acara ini sangat hangat membakar dan inspiratif bagi para peserta.


Semua pembicara yaitu, Pak Roni (TDA), Pak Bambang, Pak Budi, Pak Sahmullah Rivqi, dan teman-teman sangat antusias untuk sharing mengenai dunia entrepreneur kepada peserta, dan semua sepakat untuk mengadakan kegiatan ini setidaknya sebulan sekali dan FREE sehingga dari tukang becak sampai karyawan berdasi dapat ikut serta dalam acara ini.


Namun, dari semua pembicara ada dua point yang menurut saya harus digaris bawahi, yaitu paparan dari Pak Rivqi dan Mas Elang. Yang saya ingat adalah dalam berusaha ada dua faktor yang mempengaruhi kesuksesan yaitu faktor teknis dan non teknis. Faktor teknis diantaranya adalah management, ilmu marketing, keuangan, cash flow, dan lain lain. Dan faktor ini mempunyai porsi hanya 20% dalam menentukan kesuksesan. Sementara sisanya yaitu 80% adalah faktor non teknis.


Akan tetapi, sangat disayangkan kebanyakan kita berkutat dan fokus pada faktor teknis di atas. Kita mati matian memperjuangkan faktor yang hanya berporsi 20% itu. Kita agaknya lupa untuk mengejar faktor yang lebih besar yaitu faktor non teknis.


Apakah faktor non teknis tersebut? Jawabnya adalah kedekatan kita kepada Dzat Yang Maha Pemberi Rezeki, hubungan kita kepada Sang Maha Penolong, kebergantungan kita kepada Allah Yang Maha ‘alim, Sang Pencipta manusia yang menemukan ilmu management, keuangan, marketing, dan lainnya.


Ada banyak lagi faktor non teknis yang dapat dituliskan di sini, yaitu bagaimana hubungan kita dengan sesama, sudah berapa banyak makhluk Allah yang telah kita zalimi, bagaimana hubungan kita dengan alam, seberapa pedulikah kita terhadap sesama.


Lain pak Rivqi, lain pula Mas Elang, beliau menyadarkan bahwa kebangkitan nasional pada zaman dahulu berhasil diperjuangkan oleh Sarikat Dagang Islam yang sukses mengalahkan hegemony VOC. Ini artinya kebangkitan nasional dimulai dari pergerakan hebat di sektor ekonomi dan ini digerakkan oleh para enterpreneur sejati.


Akhirnya, secara aklamasi Bang Valen diangkat menjadi ketua Indonesian Entrepreneur Association. Mudah-mudahan kebangkitan nasional yang sejati dapat dimulai dari sini.

Menang di ICT Gunadarma Award

Alhamdulillah, puji syukur tidak terkira kami sampaikan kepada Allah yang telah mengarunia kami begitu banyak nikmat. Salah satunya adalah memenangkan Universitas Gunadarma ICT Award 2008 kategori UKM ( http://ictaward.gunadarma.ac.id/ )



Walaupun juara Harapan 3, tetapi bagi kami yang baru memulai membuka show room online apalagi memakai yang gratisan (blogspot) dengan teknologi serta keahlian yang seadanya, itu merupakan sebuah prestasi yang patut dibanggakan. Insya Allah, melalui ini kami akan terus mengupdate teknologi dan system agar usaha kami makin bertambah maju..

Terima kasih kepada tim penilai Universitas Gunadarma - ICT Award 2008 yang telah memberikan kepercayaan kepada kami ( www.muslimahactivewear.com ) sehingga dapat menggondol juara Harapan. Insya Allah hadiahnya akan kami gunakan sebagai tambahan untuk membeli Notebook baru, karena kami nantinya akan lebih mobile lagi sehingga diperlukan sebuah notebook baru.

Oh ya, btw, kami sudah mempunyai web store tampilan baru, silakan lihat di http://rizqycollection.co.cc

Wassalam,
Irwin J Zubir / Yanti Novita
Owner Muslimah Swim wear Rizqy


Web Store baru Rizqy Collection

Alhamdulillah, akhirnya jadi juga web store baru kami. Yah, walaupun menggunakan teknologi seadanya dan sebisanya, jadi juga show room online kami, yaitu baju renang muslimah dengan brand Rizqy Collection..

Pembaca dapat melihat tampilan baru, di http://rizqycollection.co.cc

Terima kasih kepada www.co.cc atas domain gratisnya, bener-bener gratis... sehingga Rizqy collection bisa launching webnya.

Terima kasih pula kepada 000webhost.com atas hosting gratis, gratis tanpa iklan, bisa cpanel lagi, wah thanks alot karena rizqy collection bisa hosting disini.

Pembaca sekalian dapat melihat dan dapat memberi masukan dan saran serta kritik membangun terhadap show room online kami ke irwin@rizqycollection.co.cc atau ke yanti@rizqycollection.co.cc

Wassalam,
Irwin J Zubir
Owner Rizqy Collection

Meeting TDA Buitenzorg yang bersejarah

Kelahiran Buitenzorg society

Sabtu, tiga hari sebelum diperingatinya seabad kebangkitan nasional, di Bogor atau lebih tepatnya di saung kiray, merupakan hari bersejarah bagi sekumpulan orang-orang yang sevisi. Betapa tidak, hari itu merupakan momentum dibentuknya Buitenzorg society. Nama Buitenzorg ini dicetuskan oleh pak Hari Dewanto dan langsung diamini oleh rekan yang lain.


Mereka yang hadir adalah Pak Rifki, Pak Lendro, Kang Iwan dan Heri, Bu Mutia, Pak Hari beserta istri, Pak Junaidi, Pak Fery beserta istri, dan saya sendiri. Mereka adalah member TDA yang kebetulan berlokasi di Buitenzorg city alias Bogor. Banyak sharing pada pertemuan ini, yaitu:

Pak Rifki menyebutkan bahwa dia telah “membakar Ijazah” MBA nya, dan langsung terjun di dunia wirausaha dengan merintis bisnis kaos distro online. Beliau berkata, barangsiapa yang ingin melihat seseorang lima tahun ke depan, lihatlah kepada siapa ia berteman sekarang. Oleh karena itu beliau ikut dan aktif di komunitas TDA dan komunitas menulis di Bogor ini, karena dia ingin menjadi enterprenur sejati dan juga impiannya yang setidaknya menulis buku best seller setidaknya sekali seumur hidup. Blognya dapat dilihat di http://rifkychaerul.blogspot.com

Lain lagi dengan sharing pak Lendro, beliau menyebutkan bahwa dia adalah orang IT yang terdampar di dunia Garment. Akan tetapi sekarang malah tercebur dalam dunia design, entah itu design kaos, dan lain-lain. Corel Draw dan photosop adalah makanan sehari-harinya, lihat saja diweb beliau di http://www.zavasolution.com , tampilannya cantik bukan.

Yang mencengangkan adalah duo Iwan dan Heri yang sama-sama sewa counter di BTM (Bogor Trade Mall), bayangin aja kalo kira-kira sewa pertahun 35 juta, belum termasuk uang air dan operasional di mall, oh ya gaji karyawan 600 ribu /bulan belum termasuk uang makan. Bisa dibayangkan Rupiah yang didapat sebulannya karena mereka nampaknya enjoy di tempat itu. Oh ya ternyata mereka punya hobi yang sama yaitu photografi, makanya mereka mau merintis photo/video shooting dan editing.

Berlanjut ke Bu Mutia yang tinggal di Cimanggu, yang menjadikan hobinya berkebun sebagai ladang bisnis. Karena beliau akan berbisnis di bidang nursery. Beliau sempat resign dari kantor di jakarta, apa boleh buat, beliau terpaksa bekerja di Bogor kembali untuk mengumpulkan modal agar dreamnya tercapai. Saya doakan bu, semoga sukses.

Sementara Pak Hari Dewanto, menceritakan small winningnya yang inspiratif. Beliau telah mendapatkan 5 buah buku motivasi secara gratis dengan aktif mengikuti siaran radio Smart FM sambil menyetir mobil di sela kemacetan jakarta yang padat. Beliau juga sedang penjajagan kerjasama di bisnis ayam broiler dengan member TDA lain.

Selanjutnya pak Junaedi sang bos retail ”Maxi Mart”, menceritakan progress pencapaian finansialnya setelah beliau merenovasi total konsep dan fisik tokonya. Dengan tidak bermaksud ujub, takabbur, dan riya’ beliau menceritakan blak-blakan omzet perhari tokonya. Kata beliau, semoga dengan cerita apa adanya ini, para rekan yang lain akan terlecut spiritnya untuk berjuang. Oh ya, beliau juga menceritakan small winning yaitu telah merubah mental istrinya menjadi mental baja wirausaha setelah perlahan tapi pasti mengadakan pendekatan dan dialog mengenai enterpreneurship, dan akhirnya mereka saling ”nyambung”..  Sungguh luar biasa....

Terakhir, Pak Ferry handono, wirausahawan mantan karyawan di bidang design, yang sekarang jadi bos usaha spare part motor menceritakan kisah hidupnya saat memutuskan untuk full TDA. Sekarang beliau bersama istri membuka usaha yang sekarang sudah menunjukkan grafik positif dan sepertinya yang pertama ada di bogor ini yaitu Garage Sale dengan brand Maudrey. Dari blognya di http://maudrey.wordpress.com/ nampak bahwa usaha ini cukup menjanjikan.

Oh ya terakhir, kami mengadakan kesepakatan bahwa: 1. Launching nama komunitas TDA Bogor yang diusulkan oleh pak Hari yaitu Buitenzorg. 2. Kita akan membuat milis internal kami untuk konsolidasi secara online dan cepat untuk aktifitas buitenzorg society. 3. Pertemuan akan diadakan setiap sabtu/minggu pada pekan ke tiga setiap bulannya. 4. Akan melakukan Grand project besar dan jangka panjang yaitu project membuat buku bersama.

Documented by:
Irwin JZ
Buitenzorg City




Time and financial independent

To become a financial and time independent

Saya tampilkan foto-foto perjalanan anak saya, agar dapat termotivasi menjadi orang yang time independent, yakni orang yang mempunyai kebebasan waktu. Dengan melihat foto ini, semoga menjadi financial independent person terwujud. Aamiin.... Ayooo Irwin, kamu bisa!!!!!!!!





Bisa jalan-jalan untuk bertafakkur dan mentadabburi alam ini kapan saja kita mau, karena kita punya kebebasan waktu. Travelling ke mana saja, karena kita sudah financial freedom..... Terutama perjalanan ke sini:




Serah Terima TDA-Management

Dokumentasi acara serah terima TDA-Management


Gambar di atas, tampak sang komandan memberi petuah dan penyampaian program kerja

Habis makan, kenyang, riang gembira

Kepengurusan TDA-Management versi dua, atau disingkat TDA-M 2.o telah diserahterimakan dari TDA-M 1.0 ke TDA-M 2.0.

Acara diadakan di Cippes Resto Tebet, sebelah Warmo (warung mojok). Acara ini sih udah lama, tapi nggak apa-apa diposting sekarang, buat dokumentasi...

Dengan dikomandani oleh pak Dwi, mudah-mudahan Management team ini bisa mengemban amanah dengan sebaik-baiknya... Aamiin..

By:
Irwin
[salah satu yang ngebantu di team management]

Dan Lahirlah Sang Calon Enterpreneur itu

Dan Lahirlah Sang Calon Enterpreneur itu

Waktu menunjukkan pukul 05.05 pagi, seperti biasa sehabis subuh, melakukan aktifitas rutin dalam rangka persiapan menuju tempat kerja, tiba-tiba ada suara mengeluh kesakitan dari samping, ternyata sang istri sudah merasakan ”tibalah saatnya lahiran”. Oleh karena sudah pengalaman dua kali, tanpa berpikir panjang lagi, pergilah kami ke rumah sakit Hermina Bogor.

Alhamdulillah, dibulan yang sama dan tepat seminggu setelah tanggal Rasulullah lahir yaitu 19 Rabiul Awal, sang calon enterpreneur itu lahirlah !!! Seperti dua kakaknya yang terlebih dahulu lahir ke dunia, calon enterpreneur ini juga mudah dalam proses persalinannya. Jam 5 pagi kontraksi, sampai Rumah Sakit 5.30, dan lahir tepat pukul 6.05 pagi. Segala puji bagi Allah yang telah mengaruniai kami anak laki, setelah dua putri kami hadir ke dunia. Lengkaplah sudah.

Sampai akhirnya, datanglah telepon itu. Ketika saya telah menanam ari-ari, dan beristirahat, datang telepon dari dokter di ruang perinatologi. ”Pak, penting, harap ke sini segera, ada yang saya bicarakan”, ujarnya. Singkat cerita dengan cepat tapi pasti saya melajukan mobil untuk segera ke sana agar mengetahui kondisi yang sebenarnya. Katanya ”jagoan” saya napasnya cepat, mungkin ada ”sesuatu” di paru-parunya, dan dokter perina ingin meminta persetujuan saya untuk diletakkan diruangan khusus, seperti ICU-nya tetapi untuk anak bayi, yaitu perinatologi.

Dalam perawatan di inkubator

Oh ya, sebelum ke rumah sakit, saya sempatkan diri untuk tenang dan surfing sebentar mencari informasi mengenai napas cepat pada bayi. Hal itu bisa disebabkan kelainan jantung bawaan, tertelan air ketuban, peradangan paru-paru, dan lain-lain. ”Yaaa.. Allah...”, jeritku dalam hati. Dalam perjalanan kerumah sakit, saya tidak melihat speedometer mobil, yang saya ingat hanyalah saya menekan pedal gas sedalam-dalamnya, sambil berpikir dan merenung.

Akhirnya, tiga hari telah berlalu. Sang ibu, sudah boleh pulang. Sang ”jagoan” belum boleh pulang. Duh, sayangnya...Kami tetap konsisten untuk memberi ASI, oleh karena itu tiap dua jam sekali kami antarkan ASI yang sudah diperas ke rumah sakit tersebut. Hal ini kami lakukan selama 5 hari.


Hanya boleh besuk pada jam tertentu

Oleh karena kerinduan yang sangat mendalam untuk menggendongnya, membelainya, dan berinteraksi dengannya maka ”jagoan” kami beri nama SYAUQI, yang artinya kerinduanku atau kecintaanku.

Duhai anakku, sehat ya biar cepat pulang

Waktu terus berjalan dan akhirnya dengan pertolongan Allah, Syauqi membaik dan sampai detik ini tumbuh sehat. Segala Puji bagi Allah.... Syauqi, kamu memang kuat, menghisap susu dengan rakus, tumbuh dengan sehat, badannya padat, matanya sudah dapat memandang objek. Itulah modal jadi enterpreneur Syauqi.. Tak salah jika kami berucap, ” Dan lahirlah sang calon enterprenur itu............................”

Sang calon enterprenur itu....

Bogor, 19 Rabiul Awwal 1429
Kamis, 27 Maret 2008
By: Abu Afra


TDA BOGOR belajar retail di MaxiMart

Business Journey (seri 4)
Ini dia kisahnya...
---------------------------------------------

Hari minggu, tanggal 3 Feburari 08 tepatnya, saya dan rekan-rekan sevisi yang terkumpul dalam satu komunitas dahsyat bernama TDA berkumpul untuk mengadakan silaturahim sambil sharing pengalaman masing-masing.

Pada saat itu yang menjadi maskot adalah Pak Junaedi (http://zunaedi.blogspot.com/). Hampir seharian kami mendengar penuturan kisah perjalanan beliau merintis MaxiMart-nya. Iya beginilah ciri khas yang unik dari komunitas yang kita cintai ini, yaitu saling sharing kepada sesama membernya.

Bagaimana beliau bersaing dari pemain besar sekelas Alfa dan Indomaret, cara meraih dana segar untuk usaha, perjalanannya sehingga menggeluti bisnis voucher, intuisinya untuk membeli rumah di belakangnya untuk usaha karena beliau yakin tempat itu akan strategis nantinya, dan itu terbukti sekarang, serta bagaimana merebut hati pelanggan dan melakukan Customer Intimacy yang notabene adalah tetangga-tetangganya, beliau paparkan dengan penuh semangat.

Hampir tak terasa, adzan zuhurpun masuk. Setelah shalat bersama, kami menyantap makanan yang lezat. Sayur asem, tempe, beserta ayam dan lalapan disertai oleh sambel terasi adalah menu pada siang itu. Mmmhhhh… Nikmat sekali rasanya karena cuaca yang mendukung.

Obrolan berlanjut. Ada Pak Anton bercerita bahwa beliau merintis dan dalam tahap survey tempat untuk membuka bisnis kuliner, yaitu SOTO BETAWI. Beliau juga secara parallel sedang mengadakan penjajagan dengan rekannya di kampong untuk mengepak produksi wedang jahe dan krupuk. Action Pak Anton ini termasuk cepat, karena beliau baru menjadi member TDA sebelum naik haji kemarin.

Ada lagi cerita seru dari Pak Lendro yang sedang mencari momentum saja, disamping bisnis Qur’an digitalnya di http://www.kios24jam.com/ , beliau sudah dapat jalur untuk berbisnis kaos.

Cerita Pak Muhyi tidak kalah menginspirasi. Tidak lama setelah melikuidasi warung Padangnya karena beban operasionalnya lebih besar dari pendapatan, beliau tidak diam di tempat. Beliau bersama teman-temannya malah mendirikan PT yang corenya bergerak di bidang IT. Malahan sudah dalam tahap negosiasi proyek di Telkomsel. Justru dengan pertemuan kemarin, bisnis warung padangnya Pak Muhyi “menikah” dengan bisnis mie-nya Pak Lendro. Benar adanya, silaturahmi membawa rezeki.

Setelah lama ngobrol produktif, tak terasa waktu sudah mengingatkan kami agar siap-siap ke rumah masing-masing dengan membawa sejuta rencana dan mimpi.

Untuk melihat Pak Jun menguraikan tips dan trik dengan semangat dan photo-photo di dalam toko MaxiMart dapat dilihat di blog saya http://www.irwinjuliandi.com/




Pak Jun menjelaskan tentang penataan barang.

Pak Jun semangat bercerita tentang jalur distribusi.


Milad 2 TDA

Akhirnya datang juga. Ini bukan nama acara di TV lho. Ini adalah ungkapan perasaan hati mengenai acara milad atau ulang tahun pada sebuah komunitas yang fantastic, yaitu komunitas TDA. Iya, akhirnya waktunya tiba. Saya sengaja datang dan menyengajakan diri untuk menjadi volunteer. Ada latar belakang mengapa saya menulis tema ini. Begini ceritanya….

Saya adalah tipe orang yang dinamis, suka petualangan, suka mobilitas yang tinggi sehingga salah satu hobi saya selain membaca adalah travelling. Ceritanya dimulai ketika saya lulus kuliah, dan sebagaimana mahasiswa lainnya, saya mencoba melamar kerja ke sebuah perusahaan manufacturing. Padahal saya belum lulus alias semester 8, mungkin pada test dan wawancara dilihat mempunyai kapabilitas untuk mengemban tanggung jawab kerja di bidang System Engineer, akhirnya saya kerja juga. Oleh karena tidak suka rutinitas yang monoton dan operasional yang menjenuhkan, saya bekerja pada suatu perusahaan berdurasi sebentar alias rata-rata kurang dari setahun. Teman saya bilang saya adalah kutu loncat.

Akhirnya saya terdampar di sebuah perusahaan besar. Dua tahun pertama sih oke-oke saja. Lama kelamaan karena tenggelam dalam rutinitas operasional yang monoton dan menjenuhkan, sayapun jadi mencari “mainan baru”. Setelah berpikir lama, akhirnya dengan setengah berteriak, “AHA..!!” saya menemukan jalannya. Yup, entrepreneur. Dunia yang lama sudah saya lupakan.

Saya menemukan sekolah tanpa ijazah, yaitu Greenleaf school of entrepreneur. Disitulah motivasi untuk berbisnis dan berwirausaha bangkit kembali setelah lama terkubur hidup-hidup karena pengaruh lingkungan. Di sana saya diingatkan tentang hakikat dan niat mengapa kita harus berbisnis, tentunya dengan perspektif spiritual dan keyakinan saya. Jadinya saya enjoy dalam berbisnis, walaupun harus jatuh bangun mengejar mu… eh salah jatuh bangun mengejar kesuksesan.

Setelah menceburkan diri di dunia wirausaha, akhirnya saya bertemu dengan komunitas yang sangat fuuuntastic yang action oriented dimana anggotanya bermental saling membantu dan sharing satu sama lain.Namanya TDA (tangan diatas). Saya banyak memetik buah manfaat selama berada di dalam kebun TDA ini. Banyak pencapaian-pencapaian yang telah diraih sejak bergabung di komunitas ini yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu walaupun saya hanya member pasif. Kebanyakan intangible benefits, oleh karenanya tidak bisa terukur oleh evidences yang ada.

Oleh karena itulah saya mencanangkan dalam hati untuk menjadi volunteer TDA. Ini untuk sekedar mengucapkan terima kasih kepada komunitas ini, walaupun mungkin aktifitas saya belum cukup membayar jasanya tetapi paling tidak saya sudah berusaha untuk mempersembahkan apa yang bisa saya lakukan untuk membantu kegiatan-kegiatan TDA.

Business Journey (seri 3)

Sebelumnya silakan baca business journey pertama dan ke dua agar tidak terputus "perjalanannya".
----------------------------------------------------------------------
Ada hal fundamental yang harus diresapi di dalam neuron-neuron otak kita dan dihayati oleh hati kita. Mengapa saya sebut fundamental, ya karena hal ini sangat mendasar dan harus diketahui untuk melakukan perjalanan fantastic ini.

Hal hal tersebut adalah:

1. Sebab akibat.
Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, saya ingatkan kembali agar segar di ingatan kita, contohnya adalah:

a. Benda akan panas jika dibakar oleh api.Sebab: Api, Akibat: panasnya benda.
b. Tanaman akan berbunga jika diberi pupuk dan air. Sebab: pupuk dan air, Akibat: berbunganya tanaman.
c. Daerah di bantaran kali akan banjir jika ditimbun sampah.Sebab: sampah, Akibat: banjir.
d. Dan masih banyak uraian sampel point nomor satu ini.

2. Positive thinking.
Rekan yang mendalami psikologi menyebutnya belief. Jika anda mempunyai belief yang kuat, hal yang anda yakini akan menjadi nyata. Itu kata mereka. Kalau saya melihatnya dengan kacamata agama, yaitu: Allah akan mengikuti persangkaan hamba-Nya. Jadi kalau kita berbaik sangka kepada Allah, dengan kuasaNya, akan menghasilkan sesuatu yang baik pula.

3. The law of expectation.
Apa saja yang anda ekspektasikan sebagai self-fulfilling hope. Inilah bedanya orang sukses dan orang gagal. Berdasarkan studi literatur dari biografi profil ternama, mereka mempunyai keinginan yang sangat kuat untuk maju. Sementara sisanya (orang gagal), bagaimana mereka menghasilkan karya spektakuler, mimpi dan keinginan untuk sukses saja tidak ada dalam kamusnya.

4. The law of attraction.
Sebagaimana magnet yang menarik benda-benda di sekitarnya, sebenarnya kita juga bisa menarik teman, situasi, keadaan, hasil yang selaras dengan pikiran kita. Ada tamsil yang menarik dari point ini, jika anda berteman dengan penjual parfum, partikel-partikel wangi zat parfum ini akan mengadakan kontak dengan body kita (tarik menarik), sehingga hasilnya? Mudah ditebak, kita akan kebagian harumnya…

5. Korespondensi
Segala hal ini, kalau ditelisik lebih mikro lagi, sebenarnya saling berkaitan/berkorespondensi. Suasana yang ada di hati anda, pasti terpancar dan terlihat sangat jelas pada gesture tubuh dan wajah anda. Suasana muram yang berkecamuk di hati, dapat diketahui dengan bahasa tubuhnya, biasanya bahu agak turun dan bungkuk, mata menunduk, tidak sedikitpun senyum di mulutnya. Inilah contoh keterkaitan antara apa yang di dalam (inner) tubuh dan diluar (outer).

Jadi, jikalau ingin sukses dalam berbisnis, tanamkan dalam pikiran anda bahwa anda adalah orang yang sukses.

Summary pelajaran di atas adalah:

Point 1
Untuk mencapai kesuksesan dalam berbisnis, cari sebab-sebab sukses, ingat jangan hanya dicari saja, tapi amalkan (bahasa kerennya “Action”) sehingga menghasilkan akibat yang excellent.

Point 2
Apapun kejadian yang menimpa kita, kita harus berpositive thinking.

Point 3
Kita harus mempunyai Dream dan keinginan yang kuat. Tapi hati-hati, sekedar mimpi tanpa merealisasikan kedalam keseharian hanya akan membuat kita panjang angan-angan. Sementara kita dilarang untuk panjang angan angan.

Point 4
Untuk beresonansi dan menarik hal hal positif, terlebih dahulu kita harus menjadi positif. Istilah rekan motivator “Be Positive!”

Point 5
Jika Outer World kita ingin bagus, terlebih dahulu kita harus enhance Inner world kita. Dengan keterkaitan sesuatu di dunia ini, seharusnya kita bergaul dengan orang-orang sukses agar bisa berkorespondensi dengan kita, minimal kita create atmosfir sukses pada diri kita dengan berhubungan dengan mereka.


Nantikan perjalanan berikutnya. Tidak bosan-bosan saya mengajak anda bersama-sama menikmati trip indah ini, dengan berdiskusi, mengisi comment, mengirim email ke jundi@telkom.net, menulis di shout-box.

Oh ya ada yang lupa, bisa juga add Y!M saya, user saya irwinjz. Cukup perkenalkan saja ingin ikut business journey yang di blog saya, Insya Allah usernya saya Add.

See you at the next stage….

Business Journey (seri 2)

Business Journey (seri 2)
Dengan mengucapkan Basmalah, marilah kita mulai perjalanan mengasyikkan ini. Detik ini, kita akan mulai perjalanan pembelajaran di universitas kehidupan ini. Mengapa saya namakan perjalanan ini pembelajaran? Oleh karena mulai dari titik ini, kita akan mulai belajar lagi, mulai dari pembuatan bisnis plan, cash flow management, negosiasi, seni memahami dan berempati, belajar menghadapi kegagalan, belajar menerima keberlimpahan, mengatur waktu, belajar memecahkan masalah, dan banyak lagi pembelajaran yang kita lakukan setiap detik pada perjalanan bisnis ini.

Proses belajar ini tidak hanya dilakukan di kelas melalui training dan seminar saja, akan tetapi di jalan, dimana-mana, setiap waktu dan setiap masa. Perjalanan yang nikmat bukan? Sebagaimana tamasya lainnya, perjalan ini perlu persiapan bukan? Silakan cek availability atau ketersediaan hal hal di bawah ini:

- Tiket “motivasi”
- Makanan “ilmu”
- Minuman “tips dan trik”
- Vitamin “semangat”
- Kendaraan “networking”
- Pakaian “jujur”
- Tools “amanah dan professional”
- Supplemen “intuisi”

Anda bisa menambahkan bekal yang sudah disebutkan di atas, tapi ingat harus hal-hal yang positif dan sesuai syar’i. Seperti :

- Obat-obatan “mental baja”
- Uang “disiplin”
- Dan lain-lain.

Pada tahap ini saja, kelihatan fantastic bukan? Apalagi mengimplementasikan di keseharian kita, ya kan? Ini merupakan pilihan anda, apakah mau hidup monoton dan datar datar saja di comfort zone, atau ingin kehidupan yang mobile, dinamis, dan melonjak-lonjak? Kalau ingin memilih point kedua, marilah kita bersama melakukan perjalanan ini.

Apa maksudnya bersama? Ya, bersama-sama… Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan feed back, saran, dukungan, pembahasan, uraian, dan usulan dari Anda semua sehingga kita bisa bersama-sama melakukan perjalan ini.

Caranya? Dengan mengisi comment di bawah ini, mengirimkan email ke jundi@telkom.net, atau mengisi shout-box di samping. Lebih enak melakukan piknik bersama daripada sendiri kan??

Nantikan pekan depan di Business Journey (seri 2)… See you in the next stage….


Business Journey (seri 1)

Business Journey (seri 1)

Blueprint ini bernama Business Journey Blueprint, terpaksa memakai bahasa Inggris karena kalau pake bahasa Indonesia, judulnya terkesan panjang.

Sebenarnya blueprint ini saya tulis khusus untuk Anda sebagai karyawan yang akan memulai merintis bisnis atau membuat start up company. Oleh karena itu blueprint ini sangat efektif untuk anda yang:

1. Bosan dengan rutinitas harian 8 to 5 (baca: di kantor dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore / bahkan lebih).
2. Karir mentok, atau tidak ada tantangan lagi.
3. Ingin kaya.
4. Suka petualangan.
5. Agar perjalanan hidupnya tidak ingin datar-datar saja.
6. Berani untuk sukses.
7. Dan lain-lain yang tidak saya sebutkan satu persatu.

Saya hanya menulis tentang yang saya tahu dan telah dapat dari berbagai sumber, sedangkan hasilnya saya serahkan sendiri kepada anda. Tapi yang PATUT diingat adalah Sunnatullah di alam ini:

1. Kalau mau air panas dan menguap -> segera didihkan air tersebut sampai 100 derajat celcius.
2. Kalau mau agar pisau kita tajam -> segera asah pisau itu.
3. Kalau mau baju kita bersih -> segera cuci baju itu, entah memakai cara manual atau memakai mesin cuci.
4. Kalau ingin kenyang -> segera makan.
5. Kalau ingin dahaga hilang -> segera minum.
6. Dan seterusnya dan seterusnya.

Terakhir, kalau mau perjalanan bisnis ini sukses, segera mengumpulkan bekal, dan sebaik-baik bekal adalah Taqwa. Bekal yang juga harus dibawa dan digunakan diantaranya adalah: menjadi manusia pembelajar (dimana saja dan kapan saja), cepat beradaptasi, supel, jujur, amanah/professional, bermental baja, dan sangat bergantung kepada Allah.

Sebelum memulai perjalanan ini, saya informasikan bahwa seri-seri selanjutnya akan ada setiap pekannya. Sebelumnya saya niatkan untuk membuat blueprint ini berupa e-book, akan tetapi biarlah saya tulis dulu di blog ini agar para pembaca menikmati dulu perjalanan ini. Walaupun akhirnya setelah tulisan saya memuat data-data yang lengkap dan ada role model yang pas, mungkin saya akan membukukan perjalanan ini.

Segera untuk mencari, mengumpulkan, mengikat dalam kantong hati, dan mengimplementasikan bekal-bekal yang disebutkan diatas dan bekal positif lainnya yang belum disebutkan untuk memulai perjalanan ini. Tunggu seri selanjutnya pekan depan… See you at the next stage…


Terima kasih TDA

Tak terasa, sudah memasuki milad ke dua. Kalau diibaratkan manusia, umur dua tahun adalah kondisi dimana seorang anak sedang lucu-lucunya. Seperti anak saya Halwa sekarang yang 10 Januari nanti pas umurnya dua tahun. Seperti itu jugalah sebuah komunitas yang bernama TDA, sedang "lucu-lucunya" dengan perkembangan yang sangat pesat. Syaraf motorik "action" selalu dirangsang di setiap kegiatannya, sementara syaraf sensorik "naluri bisnis" selalu dilatih kepada setiap membernya. Nutrisi bergizi "soft skill" diberikan setiap hari via milis oleh member, baik yang famous bak seleb karena sering tampil di berbagai media, maupun new member yang pembelajar.Tak ketinggalan, vitamin lengkap "sharing all about bisnis" juga diberikan pada setiap pertemuan offline yang diadakannya.

Dalam kesempatan kali ini, saya ucapkan terima kasih tak terkira kepada TDA ini. Sebab melalui komunitas ini, saya sering mendapat insight, teman, peluang, berita, pelajaran, sampai hiburan sekalipun. Melalui komunitas inilah saya akhirnya menemukan momentum saya, passion saya terpuaskan dengan bertemunya saya dengan yang saya anggap guru enterpreneur di Indonesia ini. Waktu pertama kali membaca bukunya, di dalam hati kecil saya berharap suatu saat nanti saya akan bertemu, berinteraksi, dan merasakan lezatnya ilmu darinya.

Waktu terus berjalan, proses perjalanan bisnis yang saya rintispun saya nikmati dan tak terasa dipenghujung 2007 dan awal kehidupan 2008 menjelang, saya bertandang ke rumahnya. Yup, bertemu langsung dengan beliau. Kesempatan ini, saya tidak sia-siakan. Saya terus merekam dalam hati perkataan-perkataan yang keluar darinya. Saya ingat-ingat apa yang bisa saya kejawantahkan dikeseharian saya. Akhirnya, dengan hati yang mantap, sepertinya saya sudah bisa mencium wanginya aroma kesuksesan itu....

"Tidak ada makan siang yang gratis". Sebuah kata bijak yang pernah saya dengar. Begitu banyak yang sudah saya dapatkan di TDA. Oleh karena itu, perkenankanlah saya membayarnya. Dengan menjadi volunteer TDA inilah sekarang saya bisa berkontribusi walaupun hanya kecil sekali. Mudah-mudahan dengan menjadi volunteer ini ada proses memberi-menerima. Dan saya yakin member lainnya berpikir yang sama, sehingga kedepannya ibarat bola salju, komunitas ini semakin lama semakin besar dan bisa memberi warna di bidang perekonomian ummat.

Sekali lagi terima kasih TDA....