Pages

Pelajaran dari si Fulan

I'tibar dari si Fulan.

Perjalanan hidup seorang manusia bisa kita jadikan pelajaran kalau kita bisa melihat dan memahami hakikat hikmah apa yang terkandung di balik adanya kejadian-kejadian yang menghampiri seorang anak manusia.

Begitu juga dengan si Fulan (tidak usah saya sebutkan namanya), saking dekatnya saya dengannya, saya jadi mengetahui permasalahan yang beliau hadapi dan saya (si hamba yang lemah ini) dapat mengambil kesimpulan yang bisa di ikhtisarkan sebagai berikut:

1. Jangan mengambil keputusan tergesa-gesa, karena tergesa-gesa adalah perbuatan syaitan. Apabila kita membeli sesuatu, memutuskan sesuatu, memilih sesuatu, dan lain-lain kita harus memikirkan dampak dan menganalisa hasil akhirnya sambil berdo'a kepada Allah agar diberi petunjuk agar dapat melangkah bersama ketenangan dan keberkahan serta bertawakkal kepada Nya.

2. Di dalam bertransaksi dengan manusia, setiap perjanjian apakah itu jual beli, sewa menyewa,
perjanjian lainnya, dan transaksi lainnya, harus ditulis di atas kertas dan ditandatangani
keduabelah pihak. Kalau perlu ditambahkan dengan materai agar kekuatan hukumnya lebih kuat. Sebab pengalaman si Fulan dalam membeli sebuah rumah, si Fulan telah membicarakan bahwa pelunasan bisa ditolerir sampai dua bulan dan ini sudah disetujui oleh si penjual rumah. Akan tetapi, ditengah perjalanan si penjual ngotot untuk meminta pelunasan segera (setelah sepekan membayar uang muka). Sebenarnya bukan si Fulan yang ingin memperlambat bayar, tetapi proses peminjaman uang di Bank Syariah yang memang lambat sehingga si Fulanpun telat membayar. Yang perlu diingat adalah hal ini bukan termasuk telat, karena sesuai dengan perjanjian awal, pelunasan bisa sampai maksimal dua bulan. Sayangnya, pernyataan keduabelah pihak untuk menyepakati pelunasan rumah sampai dua bulan tidak dinyatakan secara tertulis sehingga si Fulanpun menjadi pusing akan hal ini.

3. Komunikasi yang intens dengan orang lain agar masalah tidak menjadi besar perlu dilakukan agar persoalan apakah itu persoalan suami-istri, atasan-bawahan, orangtua-anak, dan lain-lain cepat disolusikan.

4. Jangan menunda pekerjaan. Karena dengan menunda pekerjaan akan membuat pekerjaan semakin bertumpuk sehingga kalau kita borong itu semua, akan semakin payah dan lelah tubuh kita.

5. Jangan berhutang, biasakan membeli sesuatu dengan cash bukan dengan kredit. Kalau kita tidak punya uang cash, sebaiknya tidak usah memaksakan membelinya. Selalu bersikap qana'ah (sebuah karunia yang diberikan Allah kepada hambanya yang terpilih) membuat hidup kita tenang dan berkah karena merasa cukup dengan apa yang diberikan oleh Allah. Dalam membeli sesuatu sebaiknya karena kita memerlukannya bukan karena kita menginginkannya.

Sepertinya itu dulu yang bisa saya tulis, soalnya jam istirahat sudah habis. Bersambung Insya
Allah.....
Written by:
Abu Afra
27 Juli 2006