Pages

Visi Seorang Muslim

Visi, kata yang sangat favorit sehingga semua trainer dan pakar motivator menggunakan kata ini sebagai salah satu materi pelatihan. Diilhami dari tulisan buku-buku mereka itulah, penulis mencoba menginterpretasikan makna visi tetapi dalam perspektif yang berbeda.

Visi adalah pandangan dan tujuan masa depan, baik itu jangka pendek, menengah atau panjang. Periode waktunya kita yang menentukan, misalnya dalam tiga tahun kedepan kita berencana ingin punya rumah. Lalu dalam sepuluh tahun kedepan kita mempunyai perusahaan sendiri. Itulah contoh visi seseorang.

Uswah (suri tauladan) dan qudwah kita yaitu Rasulullah pada 1400 tahun lalu telah mengajarkan kepada kita tentang visi seorang muslim. Kita dapat belajar dari sahabat Nabi yang benar-benar mengimplementasikan apa yang telah mereka pelajari langsung dari sang murabbi pilihan Allah. Kita harus membaca sirah dan perjalanan hidup mereka sehingga kita bisa menarik kesimpulan dan mengambil pelajaran bahwa mereka adalah pribadi-pribadi pilihan Allah dan Rasulnya, person yang mempunyai visi jauh kedepan dan misi yang menghunjam ke tanah dan membumi sehingga dapat diaktualisasikan ke dalam keseharian mereka.

===========================================
Baca untuk menambah pemahaman:

Apa saja yang harus diperbuat seorang muslim untuk dirinya

Untukmu yang berjiwa hanif: Latih terus jiwamu untuk akhlak yang lebih baik!

Inilah Amalan harian muslim sepanjang zaman

Kata-kata motivasi untuk Perbaikan Diri

===========================================

Mereka benar-benar mengimplementasikan ilmu yang didapat dari Rasulullah sang tauladan, setiap ayat yang turun kepada mereka dengan serta merta mengucapkan "sami'na wa ato'na" (kami dengar dan kami patuh). Lalu setiap orang dari mereka memahami,menghapalkan, serta mendistribusikan ilmu yang mereka dapat kepada keluarga dan masyarakat mereka. Pantaslah mereka diberi gelar khairu ummah alias ummat terbaik yang menyeru kepada yang ma'ruf dan mencegah yang mungkar. Itulah gambaran kondisi masyarakat Islam pada saat itu.

Di dalam surat Al-Qashshash:77 (QS.28:77) Allah berfirman:
"Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni’matan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan".

Lewat inspirasi ayat di atas, maka seharusnya keridhaan Allah di akhirat adalah tujuan akhir kita. Bertemu dengan Allah yang Maha Rahim di akhirat adalah setinggi-tinggi nikmat yang dirasakan oleh kaum mukminin. Oleh karena itu segala perilaku dan tindak tanduk kita harus dilihat dengan kacamata agama. Umpamanya kalau kita berdagang di pasar, orang yang melihat dengan kacamata dunia akan mempunyai tujuan untuk mengambil laba sebesar-besarnya, tidak peduli dengan cara yang ditempuhnya apakah dengan menipu atau berbuat curang, yang penting untung besar. Sebaliknya, jika kita memakai kacamata agama, Insya Allah perdagangan itu sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah. Bagaimana tidak? Sang pedagang itu mengejar keuntungan dengan cara yang halal agar bisa menabung dan mengembangkan dagangannya, dan apabila hartanya sudah mencapai nishab dan haulnya maka dia segera mengeluarkan zakatnya.

Melalui tulisan ini, saya mengingatkan kepada diri saya sendiri dan para pembaca sekalian. Marilah kita mengikuti suri tauladan kita dengan mempunyai visi dalam kehidupan ini, yaitu sukses di dunia dan sukses di akhirat. Sukses di dunia berarti tercapainya target-target yang dipancangkan di dalam hati kita, sukses di akhirat berarti bertemunya kita dengan Allah yang Rahman di kampung akhirat nanti.

written by:
Abu Afra
Dzulqa'idah 1426H/Desember 2005

Merangsang Otak

Banyaknya kerjaan di kantor yang bertubi-tubi menghampiri penulis sehingga penulis tidak sempat menggoreskan ide-ide yang tercetus seketika sehingga wacana yang hendak digoreskan
pada blog ini hilang ditelan masa. Bayangkan, belum tuntas sebuah pekerjaan diselesaikan, sudah ada dua atau tiga permasalahan yang harus diselesaikan dengan prioritas dan deadline yang sama.

Alhamdulillah setelah melalui perjuangan dan kesabaran yang tinggi, akhirnya penulis dapat menyempurnakan pekerjaan itu walaupun kerjaan lain masih menunggu. Akan tetapi penulis tetap mengambil sisi positif, istilah psikologi populernya positive thinking, yaitu penulis "dipaksa" melakukan multitasking dan multianalyzing. Yang paling penting adalah otak dirangsang untuk berkreasi agar tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab kita cepat selesai dengan kualitas yang baik.

Mengapa otak harus dirangsang bekerja? Menurut para pakar, manusia baru memanfaatkan kira-kira 1% dari seluruh kemampuan otaknya. Ini berarti sekitar 99% kapasitas otak manusia masih menganggur dan menanti-nanti kesempatan untuk dimanfaatkan.

Para ilmuwan menyatakan, di dalam otak terdapat milyaran sel otak. Profesor Anokhin menyatakan bahwa yang menentukan intelegensi seseorang adalah tonjolan tentacle sel otak. Setiap tonjolan (protuberans) secara elektrokimia berhubungan dengan protuberans lain. Jika otak dirangsang maka ada rekasi kimia yang membentuk lebih banyak protuberans. Semakin cepat reaksi kimia dan semakin banyak hubungan antar protuberans, semakin cerdaslah kita.

Subhanallah Walhamdulillah, Maha suci Allah dan segala Puji bagi Allah yang telah memberi nikmat tersebut kepada kita. Oleh karena itu kita harus bersyukur dan memanfaatkan secara optimal otak yang hanya 1% baru kita gunakan.

Rangsanglah otak kita agar semakin tua umur kita semakin kuat pula daya pikir dan hapalan
kita.

Adapun salah satu cara merangsang otak kita adalah dengan belajar. Menuntut ilmu (terutama
ilmu syar'i) adalah wajib bagi setiap muslim.

Lalu cara lainnya adalah menghapal, banyak yang harus kita hapal, seperti: Alqur'an, hadits, do'a sehari-hari, dan lainnya. Selanjutnya adalah mengkaji dan memahami suatu ilmu. Bisa juga dengan cara terus menerus berpikir bagaimana memecahkan masalah keseharian agar masalah tersebut tidak berulang dan kedepannya melalui sebuah inovasi menjadi lebih baik.

Pokoknya banyak cara merangsang otak agar lebih berkualitas. Dan kalau hal di atas kita lakukan itupun tidak lebih dari 5% kemampuan otak yang kita gunakan. Jadi kenapa tidak gunakan otak kita lebih optimal lagi???

Written by:Abu Afra
Ramadhan 1426 / Oktober 2005

Muslim sebaiknya kaya harta

Baru baru ini saya membaca buku enterpreneurship yang ditulis oleh praktisi-praktisi muslim. Saya bersyukur kepada Allah ternyata banyak wirausahawan muslim yang sukses dan membagi ilmu dan pengalama kepada saudaranya.
Motivasi mereka mendapatkan uang banyak adalah untuk menjalankan perintah Allah dan Rasulnya. Marilah kita kupas satu persatu mengapa kita sebagai muslim sebaiknya memiliki uang yang banyak.

- Ibadah haji dan Umrah
Disamping memenuhi persyaratan ilmu dan fisik, persyaratan materialpun sangat diperlukan. Mulai dari biaya pendaftaran (ONH), biaya hidup disana, biaya untuk anak atau kerabat yang ditinggal,dan lain-lain. Itu semua memerlukan biaya yang tidak sedikit.

- Ibadah qurban
Untuk menunaikan ibadah qurban setiap tahunnya kita harus mempunyai biaya untuk membeli hewan qurban yang harganya tiap tahun semakin naik.

- Zakat, infak , sedekah
Membayar zakat maal jika harta yang tersimpan sudah melewati bilangan satu tahun dan nilainya sama dengan kurang lebih 80 gram emas. Banyak faedah dan keutamaan jika kita menunaikan ibadah ini.

- Silaturahim
Bertaburan banyaknya keutamaan dan ganjaran silaturahim apalagi dengan saudara kandung ( ibu, ayah, adik, kakak ). Kalau rumah kita berdekatan tidak masalah, yang jadi masalah kalau rumah saudara kandung kita berlainan pulau. Hal ini memerlukan ongkos yang tidak sedikit apalagi kalau mengajak anak,istri,dan saudara kita lainnya.

- Anak
Anak adalah investasi kita, oleh karena itu sedari kecil pendidikan kepadanya harus diperhatikan. Pendidikan sekolah Islam plus dan berprestasi berharga mahal. Apalagi kalau kita mempunyai anak yang banyak ( hal yang disukai oleh Nabi kita ). Seorang anak shalih yang mendoakan kita merupakan amal yang tidak terputus untuk kita walaupun kita sudah meninggal. Apalagi kalau kita mempunyai anak shalih 2,3,4 atau lebih. Alangkah indahnya beribu-ribu untaian doa terkirim untuk keselamatan kita di dunia dan akhirat.

- Rumah
Masih berkaitan dengan pendidikan anak, Rasul menyuruh kita untuk memisahkan tempat tidur anak laki2 dan perempuan. Kalau mempunyai anak yang banyak ( sesuai sunnah Rasul ) , kita perlu beberapa kamar tambahan. Hal ini jelas dan kita perlu rumah yang luas, diperlukan dana yang banyak untuk memelihara dan mengatur rumah yang luas.

Sebenarnya masih banyak lagi yang belum dikupas hal-hal yang membuat seorang muslim sebaiknya kaya harta. Wahai saudara sekalian ! Setelah mengetahui hal ini apakah tidak tergerak hati kita untuk tidak menganggur, bekerja lebih smart, berdagang yang ulet, memulai bisnis sendiri agar kita mendapatkan uang yang lebih banyak. Rasulullah mengajarkan kita dalam berdo'a, yaitu: "Allahumma inni as-alukal huda wat-tuqa wal 'afafa wal ghina' " yang artinya: " Ya Allah, karuniailah aku petunjuk, afiat, dan kekayaan". Bahkan setiap pagi kita dianjurkan berdo'a : " Allahumma inni as-aluka 'ilman-nafi'a wa rizqan tayyiban wa 'amalan mutaqabbalan " yang artinya : " Ya Allah karuniailah aku ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik, amalan yang diterima".

Marilah kita bekerja dan berwirausaha, tetapi satu hal yang harus diingat, mendapatkan uang yang banyak bukanlah tujuan akhir. Kekayaan adalah wasilah atau perantara saja agar kita dapat beribadah kepada Allah. Oleh karena Ridha allah adalah tujuan akhir kita.
Ingatlah bahwa berusaha, tawakkal, dan ridha terhadap hasil yang telah Allah tetapkan kepada kita adalah sikap hidup muslim yang sukses.

written by:
Abu Afra
Rajab 1426
Agustus 2005

Kepasrahan Total

Kejadian ini dimulai dari sepulangnya aku dari sebuah kota diujung timur pulau jawa. Ternyata tidak lama kemudian aku ditugaskan ke Bandung untuk menyelesaikan suatu urusan. Aku memutuskan untuk pergi menggunakan bus.

Alhamdulillah, seperti biasanya aku tidak lupa membaca do'a ketika keluar rumah setelah istri dan anakku tercinta melepas kepergian di pekarangan rumah. Di dalam bus akupun larut dalam lezatnya dzikir kepada Allah. Oleh karena masih pagi, aku melantunkan doa dan dzikir pagi hari yang diajarkan Rasulullah yang aku ketahui dari kitab Hishnul Muslim yang ditulis oleh Syaikh Qaththani.

Kondektur meminta ongkos kepada seluruh penumpang, tiba giliranku akupun mengeluarkan dompet, memberi sejumlah uang, kemudian memasukkan kembali dompet ke saku belakang celanaku. Sampai di situ, aku kembali tidur-tidur ayam ( istilah untuk setengah tidur setengah terjaga ).

Sampai akhirnya di tiga per empat perjalanan, bus berhenti untuk memberikan kesempatan kepada supir untuk beristirahat. Aku memutuskan untuk turun dan buang air kecil. Aku membawa tas ke toilet karena alasan keamanan.

Di titik inilah kejadian intinya. Setelah keluar dari toilet, aku merogoh saku belakang celana untuk mengambil uang yang akan dibayarkan ke penjaga toilet. "Masya Allah ! dompet ku dimana ya ??" teriakku dalam hati. Air mukaku terasa berubah setelah aku cek ke dalam toilet dompet yang dicari tidak ada. Alahmdulillah di dalam tas ada sedikit uang yang cukup untuk membayar jasa ke penjaga toilet.

Dengan wajah yang sedikit ditenangkan ( walaupun hati terasa kalut ) akupun naik ke bus. Aku berhusnuzhan ( positive thinking ), sepertinya ketinggalan di bangku bus. Hati makin berkecamuk perasaan kesal, marah, takut, dan lainnya setelah aku ketahui bahwa di bangku tempat dudukku tidak ada dompet yang kucari.

Untungnya, tak lama setelah itu aku bisa menguasai diri dengan berdzikir kepada Allah memohon kekuatan, perlindungan dan pertolongan Allah. Hasilnya, aku larut dalam kelezatan pasrah secara total kepada Allah, dan semakin tenggelam dalam nikmatnya bertawakkal kepada Allah. Akupun berkonsentrasi memikirkan keadaan setelah aku tiba di Bandung nanti. Berbagai rencana aku susun seperti meminjam uang kepada teman, menumpang tidur di rumah teman, sampai pulang ke rumah dengan travel.

Tiba-tiba ditengah sibuknya aku menyusun rencana, pertolongan Allah datang. Kondektur datang membawa dompet dan memberikan kepadaku serta mempersilakan untuk memeriksa isinya terlebih dahulu. Ucapan Alhamdulillah terlontar dalam hatiku, sesudah itu aku mengucapkan ribuan terima kasih kepada sang kondektur tadi.

Moral of the story ( inti dari cerita diatas ) adalah bahwa dalam segala hal kita harus bertauhid kepada Allah dengan yakin bahwa pelindung, penyelamat, dan penolong hanyalah Allah semata. Tiada tuhan yang berhak diibadahi melainkan hanya Allah. Allah berfirman di dalam surat At-Thalaq bahwa: Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.
Written by:
Abu Afra
Rajab 1426 H
Agustus 2005

PARADOKS BANGSAKU

Tulisan ini terinspirasi dari sepulangnya saya dari dinas di luar kota Jakarta. Kebetulan saya singgah di masjid cukup besar yang letaknya di pinggir jalan. Saya shalat di tempat yang berdekatan dengan toilet. Bertepatan dengan rakaat ke dua, aroma pesing dan berbagai macam bebauan hinggap di hidung saya, sehingga otak sayapun meresponnya dengan pertanyaan menggelitik "Orang yang buang air tidak menyiram atau petugas masjid tidak membersihkannya ya?". Akhirnya setelah shalat, saya beristighfar 3x sambil memohon ampun karena kekhusyuan shalat tidak terjaga dengan baik.

Di dalam mobil, saya jadi merenung, bukankah Rasul kita mengajarkan tentang kebersihan, kerapihan, dan keteraturan. Bagaimana bisa orang yang mengaku cinta Rasul tetapi tidak menjalankan sunnah Rasul yang mulia yaitu menjaga kebersihan, mempertahankan kerapihan dan istiqamah dengan keteraturan.Pikiran saya menerawang jauh melanjutkan renungan tadi.Di dalam mobil sambil menikmati perjalanan, saya pun melihat beberapa hal paradoks yang terjadi pada bangsa kita.

Cobalah lihat, betapa banyak sumber daya alam, sumber daya manusia yang dikaruniakan Allah kepada kita, tetapi bangsa kita adalah salah satu yang menjadi negara miskin di dunia ( saya tidak tahu apakah sekarang disebut negera berkembang, miskin atau sebutan lainnya ).Seharusnya dengan mempunyai sumber daya alam yang melimpah serta SDM yang banyak kita dapat menjadi bangsa yang kaya dan menguasai perekonomian dunia.

Begitu banyak muslim Indonesia pergi ke makkah untuk haji ( bahkan setiap tahunnya jama'ah Indonesia terbesar dibanding negara lainnya ), tetapi bangsa kita dikenal sebagai bangsa yang korup, mulai dari level bawah sampai atas.

Katanya bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang ramah, baik, dan sopan. Nyatanya banyak aksi anarkis akibat calonnya kalah dalam pilkada. Massa yang memukuli dan membakar orang yang disangka mencuri kerap terjadi. Ingat kisah seorang pemulung yang ingin membawa jenazah anaknya ke Bogor dimana tak satupun yang peduli kepadanya?

Paradoks..... Itulah kata yang tepat menggambarkan perasaan saya yang sedang berkecamuk ini.

Mungkin benar apa yang dikatakan Yusuf Islam ( penyanyi yang bernama asli Cat Steven ), Alhamdulillah saya mempelajari Islam dengan tidak melihat dan mengamati orang Islam, tetapi saya mengkaji Islam melalui prinsip yang diajarkan Alquran dan sunnah. Rasul telah mengajarkan kepada kita untuk bersih, sehat, disiplin, kerja keras, mandiri, ramah, saling mencintai, jujur. Pokoknya mulai dari hal-hal yang kecil seperti masuk WC, memakai pakaian, sampai kepada masalah kenegaraan diatur oleh Islam yang sempurna ini. Sayangnya ajaran mulia ini tidak dijalankan sepenuhnya oleh kita.

Marilah kita tingkatkan ruh dan spiritualitas keberagaman kita agar berbuat ihsan disegala hal. Yang paling penting adalah tingkatkan dan amalkan 'ilmu syar'i sebagai bekal kehidupan dunia dan akhirat. Melalui ilmu itu kita akan mempunyai manhaj (metoda) yang benar dalam menapaki dunia ini menuju ke kampung akhirat nanti.

by:
Abu Afra

Kesadaran Kondisional

Pada suatu waktu saya mendengar nasyid yang didendangkan oleh tim nasyid Suara Persaudaraan. Ada sepenggal syair yang membuat saya bagaikan batere lithium yang sedang di charge sehingga membuat daya tahan Hand Phone menjadi lebih kuat dan siap untuk digunakan kembali. Begitu juga hati saya seakan seperti discharge sehingga saya berhenti di terminal ruhiyah untuk kemudian berjalan menuju satu tujuan yaitu ridha Ilahi.

Penggalan syairnya kurang lebih sebagai berikut:
“ Berbekallah untuk hari yang sudah pasti
Sungguh kematian adalah muara manusia
…….
Rasulullah bersabda , perbanyaklah mengingat
Akan pemusnah segala kenikmatan dunia
Itulah kematian
Yang kan pasti datang
……. “

Di sebuah training kerohanian untuk ekskutif yang diadakan oleh sebuah perusahaan besar, sang mentor mengisahkan tentang kekuasaan Allah dalam mencipta dunia serta segala isinya. Diceritakan pula alam barzakh dan padang masyhar serta kehidupan akhirat tempat kembali kita, dilakukan pula muhasabah mengingat dosa yang telah dilakukan. Hal ini membuat para eksekutif berlinangan air mata. Mereka keluar dari acara tersebut dengan tekad memperbaiki diri.

Seiring dengan berjalannya waktu, bergulirnya siang malam, hari berganti hari, dari bulan ke bulan, para eksekutifpun larut kembali kepada kehidupan dunianya yang selalu dikejar target agar bisa mencapai apa yang diimpikannya entah itu jabatan, harta kekayaan dan tujuan lainnya. Kesadaran mereka untuk mempersiapkan hidup di kampong akhiratpun hilang tak berbekas.

Memang kesadaran kondisional dan temporary ini mudah diciptakan. Bahkan seorang supir angkotpun bisa menumbuhkan kesadaran kondisional ini. Tak percaya? Coba saja supir itu menginjak pedal gas lebih dalam di jalan raya yang agak padat dan berjalan zigzag serta memotong jalur, Insya Allah semua penumpang akan ingat ingat Allah, minimal istighfar. Saya yakin ada yang bersiap siap untuk mati dengan berkata,” mati aku, kok supir ugal-ugalan kayak begini, Astaghfirullah….”. Kesimpulannya tidak hanya ustadz, semua orang bisa menumbuhkan kesadaran kondisional dan temporary seperti ini.

Untuk menanamkan kesadaran yang hakiki, banyak upaya yang harus dilakukan. Rasulullah yang ma’sumpun berdo’a “Allahumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatik” yang artinya “Ya Allah bantulah aku untuk mengingat Engkau, bersyukur kepada Engkau dan beribadah yang baik kepada Engkau. Rasul juga beristighfar kurang lebih 100 kali setiap harinya. Apatah lagi kita yang setiap hari bergelimang dengan lumpur dosa dan aneka ma’siat, seharusnya mencontoh Rasul sang tauladan dalam berdo’a dan beristighfar.

Selain itu adalah perlunya menuntut ilmu syar’i secara kontinyu, Insya Allah dengan seringnya qalbu kita tersiram untaian hikmah yang didapat dari majlis taklim, maka kesadaran akan adanya kehidupan abadi sesudah dunia ini akan tertanam di dalam hati kita sehingga dalam melangkah dan berbuat apapun di dunia ini selalu di dalam koridor mencari Ridha Ilahi.
written by:
Abu Afra
jumadil awwal 1426
Juni 2005

Kacamata........

Kacamata … Benda yang satu ini tak asing lagi bagi kita apalagi pemilik mata minus atau plus. Bagi sebagian kita, barang ini sangat dibutuhkan untuk membantu penglihatan baik penglihatan jarak jauh maupun dekat. Walaupun begitu penglihatan yang bagus terbatas pada ukuran frame saja. Jika dipaksakan melihat apapun diluar frame kacamata tersebut pandanganpun menjadi kabur.

Fungsi lain dari kacamata adalah pelindung dari sinar matahari yang menusuk mata, oleh sebab itu sebagian besar kaca framenya berwarna gelap. Ada lagi kegunaan kacamata, yaitu untuk fashion, anak ABG menyebutnya kacamata gaul. Ada yang berwarna biru, coklat dan lainnya. Jikalau kita melihat pemandangan sekitar, warna alam ini cenderung mendekati warna kaca frame kacamata tersebut. Warna pemandangan akan kembali normal jika pandangan kita mengarah ke luar frame atau apabila kacamata dilepas.

Kesimpulannya, kita memang terbantu dengan kacamata tetapi membuat pandangan kita terbatas yaitu hanya di dalam frame kacamata saja.

Pemahaman pada suatu masalah didapat dari seberapa jauh kita memandang dan seberapa dalam kita melihatnya. Kita dapat memandangnya menggunakan kacamata kita, yaitu kacamata social, kacamata politik, kacamata seni, dan seribu satu kacamata lainnya.

Peristiwa heboh wanita yang menampakkan hampir seluruh aurat dan goyangan yang “wah” mengundang banyak komentar, baik dari kumpulan orang di warung kopi sampai para artis dan pejabat. Ada yang melihat dari kacamata seni, mereka berkata hal itu adalah seni indah yang bagus untuk dinikmati. Lain pula sebagian orang yang memandang dari kacamata liberal, kata mereka menampakkan aurat adalah hak asasi sang artis, dan kita boleh melihat atau sama sekali tidak melihat tergantung pilihan kita.

Remaja wanita yang anggun memakai jilbab, rajin mengikuti pengajian serta remaja pria yang konsisten shalat berjamaah di masjid dikatakan kuno alias “nggak gaul” menurut sebagian besar remaja. Mereka memakai kacamata anak gaul versi mereka, sebab kata mereka yang dinamakan anak gaul adalah remaja yang kesehariannya diisi dengan nongkrong di cafĂ©, clubbing, dan berbusana mengikuti trend terkini.

Kasus terakhir adalah pengiriman putri Indonesia ke Miss Universe yang notabene hamper dipastikan berbikini ria mengumbar syahwat kaum pria. Para petinggi kita dengan kacamata politik dan sosial mengatakan hal ini bagus karena dapat menjadi duta Indonesia dan membuat Indonesia terkenal, putri ini sekaligus menjadi duta pariwisata Indonesia di kancah dunia.

Banyak contoh dan sudah banyak pula orang memandang menggunakan kacamatanya masing-masing. Bagaimana dengan kita? Dengan kacamata apakah kita memandang sebuah permasalahan?

Sebagai orang beriman yang mempunyai visi jangka panjang, mestinya kita melihat segala sesuatu dengan kacamata agama. Sang tauladan kita Nabi Muhammad ( semoga shalawat tercurah kepada beliau ) telah meninggalkan warisan yang jika kita berpegang teguh kepadanya, kita tidak akan tersesat selamanya. Kita akan memandang sesuatu dengan kacamata hikmah yang akhirnya menambah sifat kebijaksanaan kita. Apapun di dunia ini, kalau dikatakan haram menurut Al Quran dan Sunnah, maka jangan pandang kiri kanan lagi. Katakanlah dengan mantap dan yakin bahwa itu haram. Jika menurut Al Quran dan Sunnah sesuatu itu halal, maka jangan ragu lagi kita untuk mengatakan sesuatu itu halal.

Bagaimana agar dalam memandang sesuatu itu kita selalu menggunakan kacamata agama? Hendaklah senantiasa mengikuti kajian ilmu syar’i. Insya Allah kita akan diberi pandangan dan pemahaman yang benar dalam menyikapi segala hal sehingga hidayah Allah akan hinggap kepada kita.


Abu Afra
Jumadil Akhir 1426 H
Mei 2005

Si Ahmad yang Terasing

Ada kisah yang menarik untuk kita kontemplasikan, sebutlah namanya Ahmad. Segala puji bagi Allah yang telah memelihara dia dari tindak kejelekan dimulai dari akil baligh sampai dengan usianya yang sekarang.

Dimulai dari masa ABG, dimana teman-teman sekelilingnya banyak yang mencoba sesuatu yang baru, sampai-sampai mencoba hal yang dilarang oleh Allah, dia tetap memegang teguh prinsip yang dia anut yang didapat dari madrasah rumahnya sedari kecil melalui kedua orang tua.
Teman-teman peernya di sekolah sangat bebas dalam bergaul dengan lawan jenis, mulai dari sekedar berpegangan tangan sampai berbuat yang hanya dihalalkan bagi suami istri. Banyak temannya yang mencemooh si Ahmad orang yang "nggak gaul", "nggak ngetrend" dan istilah-istilah yang memvonis bahwa si Ahmad itu orang yang asing atau aneh di lingkungkannya.
Lain lagi dengan rekan-rekan di rumahnya, rokok bukan lagi hal yang tabu bagi anak seusianya. Bahkan yang membuat kita mengurut dada, barang-barang haram seperti ganja, pil koplo, putaw, dan narkoba lainnya menjadi konsumsi keseharian mereka. Si Ahmadpun di vonis "anak pengecut", "anak mami", dan istilah lainnya yang membuat Ahmad diasingkan dari lingkungan mereka.

Ada lagi kisah diwaktu Ahmad kuliah di perguruan tinggi terkenal di Pulau Jawa. Si Ahmad "agak" diasingkan dari pergaulan rekan dikampusnya. Apa pasal? Hanya karena tidak memberikan contekan pada saat ujian tengah semester kepada rekan sebelahnya.
Ahmad menganggap itu adalah perbuatan tidak jujur dan profesional. Akan tetapi sikap Ahmad ini dianggap aneh oleh mahasiswa lainnya.

Begitulah kisah si Ahmad yang dianggap aneh dan asing oleh sekelilingnya hanya karena menjalankan prinsip-prinsip yang dia pegang teguh.

Rasulullah sang suri tauladan kita telah bersabda, "Islam itu pada mulanya asing/aneh dan nantinya akan kembali dianggap asing, maka beruntunglah orang yang dianggap asing". Nabi Muhammad berbicara bukan dengan hawa nafsunya, tetapi beliau bersabda berdasarkan wahyu dari Rabbnya. Sesuai dengan surat An-Najm:3-4 (53:3-4).

3. dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya.
4. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).

Suri tauladan kita dengan sabdanya menyebutkan bahwa orang-orang seperti si Ahmad ini adalah orang yang beruntung. Sekarang pertanyaannya apakah kita sekarang seperti si Ahmad yang terasing dilingkungannya ataukah kita termasuk orang yang lebur bersama kebanyakan orang? Hanya kita sendirilah yang mengetahui jawabannya.
by:
Abu Afra
Rabi'ul Awwal 1426 / Mei 2005

Sebab Bertambahnya Harta

Penulis telah membahas mengenai perbedaan ilmu dan harta pada tulisan sebelumnya. Kalau berbicara masalah harta, sepertinya tidak akan habis-habis kita mengupasnya, mulai dari cara mencarinya, mempertahankannya, melipatgandakannya, dan lain sebagainya.

Pada tulisan kali ini, penulis akan membahas tentang sebab-sebab bertambahnya harta. Bila melakukan hal tersebut secara ikhlas, kontinyu, sabar, dan disiplin, harta kita akan bertambah, baik bertambah banyak secara kuantitas maupun bertambah kualitas dan berkah. Hal ini merupakan jaminan dari Yang Maha Kaya, Maha Pengasih dan Penyayang. Jika Allah Yang Pemberi Rezeki berjanji, pasti hal itu akan terjadi cepat atau lambat. Sebagai hamba yang beriman dan bertauhid, kita harus percaya dan mengimplementasikan hal ini di dalam keseharian kita.

Di dalam surat AlAnbiya:105 disebutkan bahwa bumi ini dipusakai oleh hamba-hamba yang shalih. Orang Shalih adalah orang yang mengerjakan perbuatan baik sesuai sunnatullah, mereka adalah orang yang tunduk dan patuh kepada penciptanya sebagaimana tunduk dan patuhnya alam kepada Rabbnya. Bumi tunduk dengan berputar pada porosnya serta berputar mengelilingi matahari sehingga manfaatnya sungguh terasa bagi mahluk hidup yang ada di bumi ini. Begitu juga dengan orang shalih, mereka tunduk kepada Allah dengan beribadah kepadaNya, berbuat baik kepada sesama mahluk, sering bersilaturahim, jujur, profesional, dan berbagai perbuatan ihsan (baik) lainnya. Orang seperti inilah yang mewarisi bumi ini.

Seorang unggulan hasil tarbiah/didikan Rasulullah bernama Abdurrahman bin 'Auf menjadi tauladan yang perlu dicontoh. Beliau adalah saudagar dan pebisnis sukses. Betapa berlimpahnya harta beliau, kafilah dagangnya saja jika baru mau masuk ke kota, menimbulkan kepulan asap/debu sehingga orang-orang di dalam kota mengira ada angin ribut yang akan datang ke dalam kota. Dapat dibayangkan berapa banyak unta yang membawa dagangannya. Beliau juga dikenal sebagai orang pemurah yang mendermakan sebagian besar hartanya untuk perjuangan Islam. Beliau adalah seorang pedagang profesional yang jujur dan qana'ah walaupun mendapat keuntungan yang sedikit. Beliau sering bersilaturahim dengan rekan-rekannya, sering membantu dakwah Rasulullah, dan berjiwa mandiri. Ada Kisah hijrah beliau dimana beliau ditawarkan oleh saudaranya kaum Anshor bantuan bahkan ditawarkan seorang istri, dengan kepercayaan diri dan tawakkalnya yang tinggi kepada Allah beliau menjawab, "tunjukkan saja jalan ke pasar". Ini membuktikan bahwa beliau mempunyai semangat mandiri, percaya diri yang besar, dan hanya bergantung kepada dzat yang memberi rizki.

Apa kiat sukses Abdurrahman bin Auf? Dari sirah/kisah perjalanannya, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa beliau menerapkan AlQur'an dan Sunnah dalam kehidupan sehari-harinya. Memang, sahabat Rasul generasi pertama setelah mendapat pengajaran dari mentor terbaik ummat ini yaitu Rasulullah, mereka langsung memahami, menghapal, melaksanakan, serta mendakwahkannya. Kalau kita ingin mengikuti jejak sahabat Rasul pilihan, Insya Allah kita akan sukses dunia akhirat.

Adapun sebab bertambahnya harta menurut 'Ulama adalah:

1. Bertaqwa
Ini berdasarkan Qur'an Surat Ath-Thalaaq:2-3, yang kurang lebih artinya:
(2) Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.
(3) Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang
bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya.
2. Mendermakan harta di jalan Allah
Lihat di surat Albaqarah:261 dan 245
(261) Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran)
bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.
(245) Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.
Nabi bersabda: Tdk ada hari dimana para hamba bangun pagi kecuali akan turun padanya 2 malaikat.Malaikat yg satu berkata,"wahai Allah,berilah pengganti pd org yg mendermakan hartanya. Malaikat lain berkata,"wahai Allah,hancurkan harta orang yang kikir" (HR.Bukhari)
3. Zakat dan sedekah
Surat Attaubah:103
(103) Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Nabi bersabda: Seorang laki2 Bani Tamim datang kepada Rasul. Ia berkata,"Wahai Rasulullah, saya memiliki harta banyak, keluarga dan anak, dan saya bermukim. Beritahu saya apa yang harus saya lakukan? Rasulullah bersabda,"Keluarkan zakat dari hartamu, karena zakat adalah penyucian yang akan mensucikan engkau. Sambunglah tali silaturahim dengan kerabat2mu, dan ketahuilah hak peminta, tetangga dan orang miskin.(Musnad Ahmad)

Surat saba':39
(39) Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)". Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.

4. Melakukan kebaikan
Nabi bersabda: Sesungguhnya Allah tdk akan zalim pd hambanya yg berbuat kebaikan.Dia akan dibalas dengan diberi rezeki di dunia dan akan dibalas dengan pahala di akhirat.(Musnad Ahmad)
Surat Alqashash:84
(84) Barangsiapa yang datang dengan (membawa) kebaikan, maka baginya (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan barangsiapa yang datang dengan (membawa) kejahatan, maka tidaklah diberi pembalasan kepada orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu, melainkan (seimbang) dengan apa yang dahulu mereka kerjakan.

5. Silaturahim
Nabi bersabda: Barangsiapa yg ingin rezekinya diperluas dan diperpanjang umurnya, maka sambunglah tali silaturahim (HR.Bukhari)

7. Pagi-pagi dalam mencari rezeki
Nabi bersabda: Dari Shakhar Al-Ghamidi, dari Rasulullah, beliau bersabda," Wahai Allah,berkahilah umatku di pagi2 mereka".

8. Tidak melalaikan ibadah karena harta dan kerjaan
Surat aljumuah:9
(9) Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

Surat almunafiqun:9
(9) Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.

9. Syukur pada Allah atas nikmatnya
Surat Albaqarah:172
(172) Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.

Surat Ibrahim:7
(7) Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
Written by:
Abu Afra
Rabi'ul Awwal 1426 / April 2005
http://abuafra.blogspot.com

Orang yang Beruntung

Jika kita bertanya kepada semua orang normal apakah ia mau menjadi orang yang beruntung atau tidak, penulis yakin 100% orang tersebut akan menjawab mau menjadi orang yang beruntung.

Di dalam Islam definisi beruntung adalah orang yang sukses tidak hanya di dunia yang sementara ini tetapi juga di akhirat nanti. Parameter kesuksesan orang adalah berbeda. Akan tetapi secara umum jika dikatakan sukses di dunia berarti orang tersebut adalah orang yang terhormat baik diri dan keluarganya, mempunyai harta yang cukup bagi diri dan keluarga, mempunyai kekayaan yang bermanfaat untuk orang lain, mempunyai izzah/kemuliaan, mempunyai usaha yang mapan untuk menghidupi diri sendiri agar terhindar dari meminta-minta, tercapainya tujuan yang ia targetkan, dan lain-lain. Adapun orang yang beruntung di akhirat berarti orang yang memperoleh ridha Allah di kampung akhirat dan dapat berjumpa dengan Nya di surga.

Mukmin unggulan selalu mengambil contoh dari uswah hasanah ( suri tauladan terbaik ). Siapa dia? Beliau adalah qudwah dan role model bagi kita, yaitu Rasulullah Muhammad Salallahu ’Alaihi Wassalam. Jikalau ingin beruntung terapkanlah akhlak yang dicontohkan beliau.

Ketika Aisyah RA. ditanya mengenai akhlak Rasulullah, serta merta beliau menjawab akhlak Rasulullah adalah Alqur’an. Iya, Rasul adalah Alqur’an berjalan. Orang yang beriman kemudian dia istiqamah dalam menjalankan Alqur’an dan sunnah, maka dialah orang yang beruntung. Itu adalah janji Allah, dan Allah adalah sebaik-baik pembuat janji sebab janji Allah pasti terjadi.

Ada banyak ayat yang tersurat mengenai orang yang beruntung. Dalam tulisan ini penulis hanya memaparkan sebagian kecilnya saja. Coba kita baca surat Al Mukminun :1-11 ( surat yang ke 23:1-11 ).

Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman
yaitu orang yang khusyu’ dalam shalatnya
dan orang yang menjauhkan diri dari perkataan/perbuatan yang tidak berguna
dan orang yang menunaikan zakat
dan orang yang menjaga kemaluannya/kehormatannya
kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki, maka mereka itu dalam hal ini tidak tercela
barang siapa mencari di luar itu maka mereka itulah orang yang melampaui batas
dan (org yg beruntung juga ) adalah mereka yang memelihara amanah dan menepati janjinya
dan orang-orang yang memelihara shalatnya
Mereka itulah orang yang mewarisi
yakni yang akan mewarisi surga Firdaus, mereka kekal di dalamnya.

Tafakkuri pula surat Al A’la :14-15 ( QS. 87:14-15 )
14. Sesungguhnya beruntunglah (menanglah) orang yang mensucikan hatinya
15. dan dia ingat nama Tuhannya lalu dia shalat.

Ayat yang senada ada di dalam surat Asy-Syams:9-10 (QS.91:9-10)

9. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa
10. dan sesungguhnya merugilah yang mengotorinya

Lihatlah surat Al Maidah:90 ( QS.5:90)

90. Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minum khamar,berjudi, berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.

Resapi pula surat Ali Imran:104 (QS. 3:104)

104. Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang menang ( beruntung ).

Renungkanlah surat Al A’raf:157 (QS. 7:157)

157. Maka orang orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya, dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya ( Alqur’an), mereka itulah orang-orang yang beruntung.

Lalu kita hayati pula surat At Taubah:88 ( QS. 9:88)

88. Tetapi Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya, mereka berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan mereka itulah orang-orang yang memperoleh kebaikan, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.

Terakhir, marilah kita mentadabburi surat Al Anfal:45 ( QS 8:45 )

45. Hai orang-orang beriman apabila kamu memerangi pasukan musuh, maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah nama Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung (menang).

Intinya adalah apabila kita istiqamah ( konsisten ) menjalankan apa yang terdapat dalam Alqur’an, mengimplementasikan isi hadits-hadits shahih yang diajarkan oleh Rasul dan diwarisi oleh sahabatnya dan generasi sesudahnya ( salafus shalih ), niscaya janji Allah berupa kesuksesan/keberuntungan akan menghiasi hidup dan kehidupan kita baik di dunia maupun akhirat.

Aduhai, begitu indah dan lezatnya ajaran Islam ini, penulis berharap agar diri penulis beserta pembaca semua termasuk orang yang beruntung. Ayooo ! kita berazzam dan berniat untuk menjadi orang yang beruntung.....


Ditulis oleh:
Abu Afra
http://Abuafra.blogspot.com
Safar 1426 H / Maret 2005
[Tulisan ini terinspirasi dari biografi pebisnis muslim yang unggul]

Menyikapi Kesuksesan dan Kegagalan

Pada hakikatnya dalam mengarungi kehidupan di dunia yang fana ini manusia tidak terlepas dari dua kejadian yang menimpa padanya, yaitu kesuksesan dan kegagalan. Dua hal ini ibarat dua permukaan mata uang, kadang-kadang kesuksesan berada di atas yang berarti kita mengalami keberhasilan dan kadang pula kesuksesan berada di bawah yang berarti kita sedang menemui kegagalan.

Manusia yang hidup di dunia ini siapapun dia, apakah seorang ibu rumah tangga, presiden, pekerja, pedagang, pelajar, mahasiswa, dan lain-lain pasti mengalami dua hal di atas. Seorang presiden yang tidak bisa memberantas korupsi yang terjadi di wilayah kekuasaannya berarti dia gagal dalam mengemban amanah rakyatnya. Seorang ibu yang mempunyai anak yang shalih, cerdas, dan berprestasi berarti sukses dalam mendidik anaknya. Mahasiswa yang mendapat IPK 1,7 berarti dia gagal dalam menekuni studinya.

Terdapat banyak cara menyikapi kesuksesan dan kegagalan, cara menyikapi ini biasanya tergantung pada pengalaman, pemahaman seseorang terhadap agama dan kepercayaannya, dan lingkungannya ( keluarga, tempat tinggal, kerabat, teman atau relasi, dan lain lain).

Dalam menyikapi kegagalan, ada yang bersifat fatalisme, yaitu pasrah 100%. Biasanya sifat ini jika mengalami kegagalan berkata "Ah sudahlah, ini kan sudah takdirku". Orang-orang ini berkata itu dengan penuh kepasrahan tanpa melakukan evaluasi dan koreksi atas tindakannya yang telah lalu. Ada pula yang menyalahkan takdir dengan berkata, "Kenapa ya, padahal aku sudah mengerjakan hal tersebut dengan sekuat tenaga sampai-sampai mengorbankan waktu bersama keluarga kok hasilnya tidak seperti yang aku targetkan?"

Lain pula dalam menyikapi keberhasilan, ada yang dengan sombongnya berkata, "Ah ini kan hasil perjuangan saya, karena sayalah proyek ini berhasil". Kita lupa bahwa dengan pertolongan Allah kita bisa mencapai keberhasilan tersebut.

Manusia yang ideal dan paripurna adalah yang menyikapi ke dua hal tersebut sesuai dengan porsinya. Jika mengalami kesuksesan dia bersyukur kepada Allah yang menolongnya mencapai keberhasilan, sebaliknya dia sabar dan tawakkal serta melakukan evaluasi, koreksi untuk melangkah ke depan.

Kalau kita melihat perjalanan Rasulullah 1400-an tahun yang lalu, beliau pernah dilempari batu ketika berdakwah di suatu daerah dimana penduduknya masih berada di alam kegelapan. Kalau kita menarik kesimpulan sesaat dan jangka pendek, ini merupakan kegagalan dalam berdakwah. Dalam kisah ini kita melihat bahwa Rasulullah yang do'anya pasti dikabulkan tidak mendo'akan penduduk itu dibinasakan melainkan memohonkan ampun dan diberikan hidayah kepada kaum tersebut, karena kaum itu belum mengetahui kebenaran yang hakiki.

Sekarang dapat kita rasakan dakwah Rasulullah dan para sahabatnya, berkat kesabaran beliau dan pengikutnya serta pertolongan dari Allah, Islam tersebar ke seluruh penjuru hingga sekarang. Berkat bantuan Allah dan perjuangan tanpa lelah, kita bisa merasakan kesuksesan dakwah Rasulullah. Bahkan Allah memberikan predikat ummat yang terbaik, seperti yang tercantum dalam Surat Ali Imran:110 (QS.3:110).

Akhir kata, kita dapat merenungi ayat-ayat yang ada di dalam Alqur'an Surat Al Ma'aarij:19-35 (QS. 70:19-35) di bawah ini:

19. Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.
20. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,
21. dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir,
22. kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat,
23. yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya,
24. dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu,
25. bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta),
26. dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan,
27. dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya.
28. Karena sesungguhnya azab Tuhan mereka tidak dapat orang merasa aman (dari kedatangannya).
29. Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya,
30. kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak-budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.
31. Barangsiapa mencari yang di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.
32. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.
33. Dan orang-orang yang memberikan kesaksiannya
34. Dan orang-orang yang memelihara shalatnya.
35. Mereka itu (kekal) di syurga lagi dimuliakan.

ILMU VS HARTA


Banyak dari orang tua lebih mementingkan fisik atau material ketimbang spiritual atau ruhani dalam mendidik buah hatinya. Sang anak diberikan baju baru yang indah disaat ulang tahun. Orang tua sangat cemas bila anaknya sakit, lalu diantarlah anaknya ke rumah sakit termewah dan terlengkap fasilitasnya. Sang anak diberi uang jajan yang kadang berlebihan tiap harinya. Tidak lupa pula diharuskan les vokal, balet, dan lain sebagainya.

Hal-hal di atas tidaklah salah, tetapi jika memberikan perhatian secara tidak seimbang antara jasmani dan ruhani atau material dan spiritual, itulah yang tidak benar. Seharusnya anak dimasukkan ke TPA atau madrasah disamping diberi les mental aritmatika, agar terjadi keseimbangan antara Intelligence Quotion ( IQ ) dan Spiritual Quotion ( SQ ).

Disamping memberikan nafkah atau sebagian harta kepada anak sebagai wujud tanggung jawab orang tua, alangkah baiknya jika para orang tua menanamkan di benak anaknya kecintaan terhadap ilmu.


============================================
Baca artikel ini untuk tambah wawasan tentang ilmu dan harta:

Tips meningkatkan motivasi Belajar dan membuang kemalasan

Tuk Pencinta Sedekah!

Jauhi Sifat Malas dan Lemah!

Menanamkan Kebiasaan Mencari Ilmu Pada Anak Kita

Contoh kata Nasihat Untuk Anak Agar Rajin Belajar

Bagaimana memanfaatkan harta dengan benar?

Bagaimana anda mendapatkan harta?

Doa agar dimudahkan melunasi Hutang.

============================================

Penulis akan mencoba menguraikan beberapa perbedaan ilmu dan harta, diantaranya adalah:

- Ilmu itu akan menjaga kita sedangkan harta kita yang menjaganya.

Bagaimana tidak? Melalui ilmulah kita tahu apa-apa yang baik buat kita dan hal-hal yang berakibat buruk pada kita. Dengan pemahaman yang mendasar serta mengimplementasikan di keseharian kita, Insya Allah kita akan terjaga dan
berada di rel-rel kebenaran.

Sedangkan harta, kitalah yang menjaganya, kalau kita lengah dalam pengelolaannya, maka hampir dapat dipastikan harta kita akan terkuras habis. Kesimpulannya, harus mempunyai kecerdasan finansial untuk memanage harta kita. Dan kecerdasan finansial didapat dari ilmu.

- Ilmu dapat menghakimi harta sedangkan harta tidak dapat menghakimi ilmu.

Di dalam agama Islam, terdapat hukum tentang zakat. Diantaranya adalah zakat maal ( harta ) yang dikeluarkan 2,5% harta kita untuk orang yang membutuhkan. Syarat dikeluarkannya zakat itu adalah bila sudah mencapai satu tahun dan harta kita minimal senilai kira-kira 80 gram emas. Selain itu ada hukum tentang warisan, hibah, infak, sedekah, dan lain-lain. Ilmu-ilmu tersebut harus kita pelajari dan amalkan bila ingin memiliki kecerdasan finansial yang mumpuni.

- Ilmu akan bertambah bila disampaikan sedangkan harta akan habis bila dibelanjakan.

Penulis pernah menjadi asisten dosen pada sebuah perguruan tinggi diwaktu menjadi mahasiswa tingkat akhir. Menurut pengalaman penulis sendiri, setelah mentransfer ilmu yang sudah penulis dapat ke adik-adik mahasiswa, pemahaman terhadap ilmu tersebut menjadi mendalam dan semakin mudah untuk merangkaikan antara suatu bab dengan bab yang lain sehingga lebih hapal dan lancar untuk menyampaikannya kepada orang lain.

Bila harta di belanjakan, terutama oleh orang yang sudah tercemar budaya konsumerisme apalagi tidak mampu mengelola harta yang diamanahkan kepadanya dengan baik, percayalah bahwa harta tersebut akan habis sia-sia.

- Pemilik harta jika wafat terpisah dengan hartanya sedangkan ilmu bermanfaat tidak akan terputus hubungannya dengan sang pemilik walaupun pemiliknya sudah wafat.

Kita semua pasti akan mati, dan itu pasti. Apakah yang akan kita bawa ke kampung akhirat nanti ? Apakah harta yang kita kumpulkan dengan susah payah akan menemani kita ? Tentu tidak, harta tersebut tentu akan diwariskan kepada suami/istri, anak-anak, dan kerabat kita.

Ilmulah yang menemani kita di kampung akhirat nanti, karena melalui ilmulah kita tahu bekal-bekal apa saja yang harus dibawa ke tempat kita kembali nanti. Suri tauladan kita ( Rasulullah ) bersabda yang intinya: jika manusia mati, akan terputuslah amalnya di dunia, kecuali tiga yang salah satunya adalah ilmu yang bermanfaat.

- Ilmu yang bermanfaat diperoleh hanya orang-orang terpilih saja sedangkan harta didapat oleh semua orang baik itu orang baik, orang jahat, dan lain-lain.

Benarlah apa yang disebutkan di atas, bahwa ilmu yang bermanfaat hanya untuk orang-orang pilihan, bagaimana tidak? Hanya orang-orang yang disiplin dan mencintai ilmulah yang dapat memperoleh pemahaman ilmu. Merekalah orang terpilih untuk mendapatkan pemahaman terhadap ilmu, sebab tidak semua orang mendapatkannya, sedangkan harta bisa didapat oleh siapa saja apakah itu penjahat, penjambret, koruptor, pedagang, penipu, pegawai, dan lain-lain.

- Ilmu akan menyempurnakan seseorang sedangkan harta tidak bisa menyempurnakan seseorang dan kalaupun bisa hanya memperbagus fisik atau penampilannya saja.

Melalui ilmu yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari lahirlah seorang manusia yang paripurna, pribadi yang dapat membuat dirinya mengarah ke kurva kebaikan dan kemudian menyebarkan kepada orang lain.

- Ilmu akan membawa seseorang tawadhu/rendah hati dan melaksanakan ibadah sedangkan harta dapat membawa seseorang kepada perbuatan sombong, angkuh dan melewati batas.

Seperti yang sudah dikupas sebelumnya, ilmu yang dihayati oleh para penuntut ilmu membuat orang tersebut menjadi lebih rendah hati. Ibarat padi, semakin berisi semakin merunduk.

Semakin banyak harta yang digunakan oleh orang yang tidak mengerti hakikat harta sebenarnya, semakin membuat orang tersebut sombong dan angkuh.


Akhir dari kupasan penulis adalah bahwa kita harus mencari bekal untuk kehidupan akhirat nanti tetapi jangan lupakan pula kehidupan dunia yang kita jalani sekarang. Letakkanlah harta / kehidupan dunia di tangan kita jangan di hati kita, agar kita senantiasa dapat melepasnya dengan sabar apakah itu dalam rangka sedekah, infaq, zakat ataupun jika kehilangan. Letakkan ilmu di hati kita agar senantiasa hapal sampai alam bawah sadar kita sehingga dengan mudah menjalankan apa yang sudah kita ketahui.

Izinkan penulis di akhir uraian ini mengutip ayat Alqur'an Surat Qashash:77 (QS. 28:77)
" Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan "

Antara IQ, EQ, SQ

Tentunya para pembaca masih ingat jika sudah pernah membaca bukunya Daniel Goleman yang berjudul Emotional INtelligence. Di buku itu dijelaskan bahwa kunci sukses seseorang ternyata tidak hanya disebabkan tingginya IQ ( Intelligence Quotion ) saja, ada faktor lain yang dapat membawa seseorang menuju jalan kesuksesan, yaitu EQ ( Emotional Quotion ) atau kecerdasan emosional.

Di dalam buku itu diceritakan yang pada intinya bahwa ada percobaan yang dilakukan terhadap anak kecil, dimana untuk mendapatkan sebuah kue yang enak, seorang anak harus berusaha dan menunggu terlebih dahulu. Dari sekian banyak anak, terdapat sedikit sekali anak yang akhirnya mendapat kue itu setelah berusaha dan menunggu. Seiring dengan berjalannya waktu, ternyata anak-anak yang sabar ini meraih kesuksesan lebih dibanding teman-temannya yang lain. Setelah beberapa pengkajian dan penelitian lebih dalam, para penelitipun berkesimpulan bahwa kecerdasan emosional yang dimiliki oleh seseorang menjadi faktor kunci dalam keberhasilan seseorang.

Dewasa ini, ada perkembangan terbaru dalam menentukan faktor kunci keberhasilan seseorang, yaitu Spiritual Quotion ( SQ ). Teori ini berkembang setelah didapati banyak orang-orang yang sukses ternyata mempunyai ruhani yang kering. Mereka kehausan spiritual, setelah mendapatkan apa yang mereka impikan bahkan apa yang semua orang di dunia ini impikan, yaitu kekayaan berlimpah, ketenaran, kekuasaan, kedudukan yang tinggi. Mobil mobil lux mereka berjejer rapi di dalam rumah bak istana yang megah dan luas. Tetapi justru disitulah mereka menemukan neraka di dalamnya, suami dan istri yang bertikai sepanjang hari, anak-anak yang terbius oleh dunia kelamnya. Tidak ada kedamaian di sana, yang ada hanyalah detik-detik penantian menuju kehancuran penghuninya. Oleh karena itu selain IQ dan EQ yang tinggi, dibutuhkan lah apa yang dinamakan kecerdasan spiritual ( SQ ).

Kuncinya dari semua itu sebenarnya adalah keseimbangan. Konsep ini sudah dijelaskan pada tulisan sebelumnya, yaitu konsep tawazun ( keseimbangan ). Sistem akan rusak jika sub sistem - sub sistem di dalamnya berjalan tidak seimbang.

Ada banyak kisah nyata yang telah dituliskan di majalah-majalah dan surat kabar tentang ketidakseimbangan dalam menjalani kehidupan, kisah seseorang yang mengejar dunia seakan dia hidup selama-lamanya. Dia tahan bekerja dari pagi sampai pagi lagi hanya untuk mengejar materi dan kedudukan semata. Pada jam 6 pagi sudah berangkat bekerja sementara anak-anaknya yang sedang lucu-lucunya masih terlelap di dalam mimpinya. Sedangkan istrinya sibuk dengan urusan-urusan keduniaan lainnya dan meninggalkan serta mempercayakan pendidikan anaknya kepada baby sitter. Sang ayah sering pulang menjelang dini hari, paling cepatpun pukul 10 malam, jam dimana anak-anak mereka sudah tertidur lelap. Sang istri mencari pelampiasan di tengah kesepiannya dengan mengikuti klub-klub high class dengan wanita lain yang senasib. Sang istri mengalami kesepian diantara keramaian perkumpulan mereka.

Apa yang terjadi? pembaca sudah tahu jawabannya bukan? Iya, memang mereka mendapatkan apa yang mereka idam-idamkan, sang ayah mendapat kedudukan tinggi dengan gaji yang besar dan fasilitas lainnya. Akan tetapi masing-masing dari mereka mengalami kekeringan ruhani, ada suasana yang haus spiritual di rumah megah mereka. Bagaimana mereka tidak haus ruhani ? mereka tidak ada waktu untuk mempelajari dan mengamalkan agama mereka, bahkan untuk bercengkrama dengan anggota keluarga saja tidak sempat. Hal-hal penting tersebut dikalahkan oleh keinginannya yang sangat besar untuk meraih kesuksesan di dunia.

Bukan berarti penulis melarang seseorang untuk bekerja lembur, bahkan hal itu menjadi wajib jika ada sesuatu yang harus diselesaikan segera dan itu merupakan tanggung jawab kita. Tetapi hal itu tidak setiap hari kan? Kita harus bekerja "smart" dan "hard" agar pekerjaan selesai pada waktu yang ditargetkan. Usahakan pada jam pulang, kita sudah menyelesaikan pekerjaan agar kita pulang tepat waktu. Disiplin dan management waktu adalah penting dalam hal ini. Ukuran loyalitas dan prestasi kerja tidak diukur hanya dengan lamanya waktu kita berada di kantor, tetapi diukur dengan seberapa cepat dan tepatnya kita dalam menyelesaikan pekerjaan dan seberapa smart-nya kita dalam memecahkan masalah. Kalau ada management yang menerapkan begitu, berarti management itu menganggap pekerja hanya sebagai mesin yang harus berproduksi sebanyak-banyaknya tanpa kenal waktu.

Kita harus komitmen pada pekerjaan, tetapi komitmen pula pada keluarga. Kita mengejar dunia, tetapi jangan lupa kehidupan akhirat nanti. Disamping bekerja di kantor, ada waktu-waktu ibadah yang harus dikerjakan, ada waktu istirahat yang harus kita pergunakan sebaik-baiknya. Ada waktu libur yang bisa digunakan untuk menuntut ilmu agama. Ada waktu dimana kita bisa bercengkrama dengan keluarga, bercanda dengan anak, sharing dengan istri. Ada juga waktu dimana kita harus silaturahmi ke saudara dan tetangga kita. Ada waktu dimana kita bisa baca koran, ada juga waktu kita harus membaca Alqur'an. Ada waktu dimana kita harus tidur, ada juga waktu dimana kita harus berolahraga. Ada waktu kita mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya, tetapi jangan lupa ada waktu dimana kita harus mengeluarkannya untuk berzakat dan sedekah. Ada waktu dimana kita hanya berdua saja dengan Sang Khaliq yaitu di sepertiga malam, ada juga waktu dimana kita harus bermasyarakat dan bersosialisasi. Ada waktu dimana kita bisa travelling kemana saja ketempat yang kita sukai. tetapi ada juga tempat yang wajib kita kunjungi bila kita mampu, yaitu pergi haji ke Mekkah.

Alangkah indahnya hidup ini, jika kita menjalaninya secara seimbang, selaras antara jasmani dan ruhani, antara material dan spiritual, antara individu dan sosial, antara keluarga dan masyarakat, antara IQ, EQ, dan SQ.
Ditulis oleh:
Abu Afra
Muharram 1427 H
Februari 2005 M

Masa lajang untuk Pendidikan Anak

Terdapat banyak buku yang membahas pendidikan anak. Beberapa teori mutakhir yang bisa kita baca melalui salah satu buku bahkan menjelaskan dengan gamblang kepada kita para pembaca bahwa pendidikan anak bisa dimulai dari kandungan.

Sebenarnya ada hal substansial yang kurang atau mungkin terlupa dari benak pemikiran kita, yaitu pendidikan kepada anak dimulai dari saat kita lajang. Itulah hal yang terpenting dan kita remehkan dalam pendidikan anak. Di zaman yang serba permisif dan liberal ini, kita saksikan disekeliling kita para remaja sudah menjadikan pergaulan sangat bebas menjadi gaya hidup keseharian mereka. Gaya hidup serba matrealistis dan hedonisme ini ditunjang dan dipublikasikan secara gratis
oleh berbagai media mulai dari koran, radio, TV, sampai internet.

Memang berat tantangan dan beban untuk mendidik anak kita di masa ini menjadi anak yang shalih dan prestatif kelak. Bagaimana tidak? Di sekeliling mereka terdapat banyak fasilitas untuk membuat mereka menjadi rusak. Lihat saja, kasus MBA ( Married by Accident ) yang dialami artis idola sebagian besar ABG ( Anak Baru Gede ) kita. Sewaktu diwawancarai
oleh sebuah stasiun Televisi, ibu dari pasangan artis itu seakan merasa tak bersalah dan berdosa menjawab dengan leganya karena si artis ("terpaksa") meminangnya. Bahkan, berita mutakhir telah beredar VCD Porno yang dilakukan oleh orang
Indonesia di Mataram. Belum lagi kasus narkoba, yang menyerang anak-anak dari kalangan bawah sampai kalangan atas.

Kembali ke masalah kapan dimulainya pendidikan untuk anak, hal ini seharusnya dimulai dari sewaktu kita lajang. Justru di saat itulah saat-saat yang kritis dalam menentukan apakah anak yang dihasilkan dari kita menjadi anak salih atau tidak. Apa saja yang harus kita lakukan diwaktu masa lajang kita?

- Persiapkan dengan baik fisik, mental, dan spiritual kita untuk membangun keluarga sakinah.
Kita bisa persiapkan diri kita dengan membaca buku-buku bertema bagaimana menjadi suami/istri yang baik, mempersiapkan sebuah keluarga sakinah mawaddah wa rahmah, mengikuti kajian ilmu/seminar mengenai masalah keluarga, berniat dan berazzam serta berdo'a kepada Allah agar dikarunia pasangan yang shalih/shalihah dan mempunyai keturunan yang shalih/shalihah.

- Jaga pergaulan terutama dengan lawan jenis dengan menundukkan pandangan dan hati.

Melalui itu kita menjaga diri dari hal-hal yang mendekati zina. Dengan konsisten / istiqomah melakukan hal di atas, Insya Allah kita akan mendapat pasangan sekufu ( sama ) yang sama-sama menjaga hati dan dirinya dari perbuatan yang sia-sia. Ini merupakan janji Allah bahwa pria beriman akan mendapat wanita beriman, dan sebaliknya. Sesuai dengan fitrah manusia, bahwa sebenarnya kita akan senang mendapat pasangan yang terjaga dirinya dan suci hatinya.

- Bergaul dengan orang-orang shalih yang berakhlak baik.

Dalam hal ini, ada sebuah analogi yang baik sekali yang dicontohkan para salafus shalih. Jika kita bergaul dengan pandai besi, percikan apinya bisa mengenai diri kita, tetapi jika kita bergaul dengan penjual parfum, kemungkinan besar aroma wanginya bisa tetap bertahan pada tubuh kita.

Begitu juga kalau kita berteman dengan orang yang berakhlak buruk, besar kemungkinannya kita akan terpengaruh dengan mereka. Sebaliknya jika kita berteman dengan orang yang berakhlak baik, otomatis perangai kita pun berubah menjadi baik.

Ada banyak hal yang bisa lakukan untuk mengisi masa lajang kita dalam mempersiapkan jenjang pernikahan. Jika itu semua kita lakukan dengan istiqamah, percayalah kita akan menemukan pasangan hidup yang baik, pasangan hidup yang mempunyai satu visi, misi, persepsi dalam membangun bahtera rumah tangga. Jika dua insan tersebut bertemu dan membangun keluarga, maka adalah lebih mudah untuk mencetak generasi harapan, yaitu anak-anak yang shalih.

Ingatlah anak kita adalah investasi yang abadi. Rasulullah memberitahukan kepada kita bahwa jika manusia mati, terputuslah amalnya, kecuali tiga hal. Salah satunya adalah anak shalih/shalihah yang mendoakan kedua orang tuanya. Mudah-mudahan kita dikaruniai keturunan yang shalih yang bisa mendoakan kita, menjaga martabat kita, unggul dan
prestatif, serta sukses di dunia dan akhirat.

BUDAYA INDONESIA

Pada perjalanan menuju kantor hari ini, ada sebuah pengalaman menarik yang membuat saya trenyuh, kesal, geram, sedih , dan berbagai perasaaan lainnya. Bagaimana tidak, sewaktu kami berbaris rapih antri membayar tol di pintu keluar cililitan, ada satu mobil yang tiba-tiba menyelinap ditengah-tengah antara jalur kami dan jalur sebelah dengan kencangnya langsung "menyodok" di depan. Si Feroza itupun berebut jalur dengan mobil yang mengantri rapi sebelumnya. Seperti biasanya ( ada pameo yang menyebutkan " yang waras ngalah" ), akhirnya si penyerobot masuk dengan mudah lalu membayar karcis dengan senyum penuh kemenangan.
Yang membuat berbagai perasaan di atas menyelinap di hati saya adalah setelah melihat si supir dan rekannya, sepertinya mereka biasa saja dengan keadaan itu malah mereka tertawa tanpa ada rasa bersalah. Itulah budaya sebagian masyarakat kita yang membuat saya malu sebagai bangsa Indonesia.

Sebagai muslim yang dari kecil diajarkan adab-adab bermu'amalah dengan mahluk lain dan yang tinggal di negara yang mayoritas muslim, tentu saya merasakan hal-hal yang sudah saya sebutkan di atas tadi. Di dalam agama Islam melalui Alqur'an dan Sunnah, dan melihat sirah/perjalanan Rasul bersama sahabatnya, betapa Islam mengajarkan tentang budaya disiplin, teratur, menghormati orang lain, jujur, prestatif, adil, tidak boros, dan lain-lain.

Di dalam perjalanan saya berpikir kalau saja sebagian besar umat Islam di Indonesia mengikuti dengan Istiqamah suri tauladannya ( Rasulullah ) betapa dahsyat sumbangsihnya bagi negara kita ini. Kita akan menjadi negara maju, terdepan, menjadi teladan, dan bisa mengalahkan negara yang sekarang menjadi negara adidaya.
Disiplin secara teoretis mudah untuk dibicarakan di seminar-seminar hotel mewah, dibicarakan di sekolah, kampus, kantor, masjid, rumah, tetapi sangat sulit untuk dilaksanakan secara kontinya dan menyeluruh dalam keseharian kita. Bayangkan jika para pekerja disiplin pada kerjaanya, pengajar disiplin pada pengajarannya, pelajar disiplin dalam menuntut ilmu, pejabat pemerintah disiplin pada apa yg diamanahkan, anak disiplin pada aturan yang diterapkan orang tuanya, semua warga negara disiplin pada aturan/tata nilai yang diyakini benar, hasil dari perbuatan itu akan sangat besar membawa pengaruh positif di negara ini.

Akhir-akhir ini, saya optimis dengan keadaan negeri kita yang akan ke arah lebih baik. Ternyata secara individu, anak-anak Indonesia setingkat SMP/ SMA bisa berkompetisi secara sehat dengan anak-anak negeri lain. Kita bisa lihat , banyak pelajar Indonesia memperoleh medali perak, perunggu bahkan emas di bidang Informatika, Biologi, Matematika, Fisika, dan ilmu science. Kalau kita baca keseharian mereka melalui surat kabar, mereka adalah pelajar-pelajar yang disiplin dalam menuntut ilmu. Walau mereka bermain dan bergaul dengan teman-teman, mereka tidak mengorbankan waktu untuk belajar. Hasilnya adalah seperti yang kita lihat di Televisi, mereka mampu mendapat medali dan mengalahkan pelajar dari negara lain.

Saya juga melihat fenomena masa ini, banyak kaum muda yang ghirah keagamaannya meningkat, mereka mencari pasangan yang satu ide, satu visi,misi, dan persepsi. Mereka berdakwah mulai dari diri mereka, keluarga yang mereka bangun, untuk kemudian meluas kepada masyarakat di sekitar mereka. Saya berharap kita adalah salah satu dari mereka, yang berusaha membangun negara kita menjadi negara terdepan dalam kemajuan, akhlak, moral dan etika, menjadi negara yang disegani, negara yang menjadi rahmat bagi semesta alam, dan pusat peradaban dunia.

Marilah kita bangun generasi harapan, generasi Rabbani, sama-sama kita berusaha, berdoa, dan menunggu 10 atau 20 tahun lagi.
By: Abu Afra

Kebiasaan-kebiasaan untuk Sukses

Kebiasaan-kebiasaan untuk Sukses

Sebagian besar kita pasti sudah membaca buku 7 habits-nya Stephen Covey dan buku-buku senada yang mengisahkan tentang sikap hidup yang diperlukan untuk sukses. Melalui buku-buku tersebut dapat kita pelajari bahwa untuk sukses kita harus begini dan begitu.

Di dalam tulisan ini, penulis akan menguraikan kebiasaan-kebiasaan dari sudut pandang lain. Diantara kebiasaan-kebiasaan tersebut adalah:
1. Semangat mencapai puncak prestasi
Di dalam hidup ini kita harus mempunyai semangat di atas, karena pada dasarnya kita semua yang lahir ke dunia ini adalah unggulan. Betapa tidak, pada permulaan penciptaan kita, sewaktu sperma yang isinya berjuta2 banyaknya mencari sel telur melakukan pembuahan, banyak sel-sel yang mati. Ini dikarenakan keadaan lingkungan ( seperti tingkat keasaman, sel yang pergerakannya lambat, dan lain-lain ). Akhirnya, ada satu sel yang berhasil ( melewati hambatan dan rintangan ) bertemu dengan sel telur, dan sembilan bulan kemudian lahirlah kita. Jadi kita semua adalah unggulan dan semestinya mempunyai semangat mencapai puncak prestasi.

2. Menentukan tujuan akhir
Dengan menentukan tujuan akhir kita dapat konsisten berjalan di atas rel tujuan kita. Memang diakui manusia adalah mahluk lemah yang sering kali tergelincir ke lembah dangkal, melalui reorientasi dan mengingat kembali tujuan akhir kita dapat bangkit kembali dan berjalan searah dengan tujuan akhir kita.

3. Menentukan skala prioritas
Terlalu banyak aktifitas di dunia ini yang sangat menyita waktu kita, mulai dari aktifitas kecil individu, aktifitas bersama keluarga, bermasyarakat, di kantor, dan lain sebagainya. Tentunya sebagai manusia biasa, kita tidak akan sanggup untuk menyelesaikan itu semua karena kita bukan Super-Man. Oleh karena itu, kita harus memilah dan memilih aktifitas yang sesuai dengan segmentasi yang kita definisikan, yaitu: sangat penting, penting, biasa ( bisa ditunda ), tidak penting. Kalau kita belum mendefinisikan aktifitas, marilah mulai sekarang kita segmentasikan aktifitas kita berdasarkan parameter di atas, dan melakukan aktifitas sesuai dengan hirarkinya.
4. Perencanaan yang efektif
Jika kita pernah membaca biografi orang-orang sukses, sebagian besar dari mereka adalah seorang "planner" handal. Bisa kita lihat dari kisah perjalanan Rasul dan sahabat2nya yang setia, sewaktu perang khandaq. Ada seorang teknokrat ( Salman Al Farisi ) yang berencana membuat parit untuk pertahanan, singkat cerita Rasul dan Sahabat2nya pun meraih kesuksesan demi kesuksesan hingga cahaya kebenaran sampai kepada kita. Pengusaha-pengusaha sukses banyak bercerita tentang kunci kesuksesan mereka, banyak diantara mereka yang membuat rencana jangka pendek ( daily, weekly,monthly,annually activities ). Biasanya yang ada dalam rencana jangka pendek adalah kegiatan keseharian, kegiatan operasional yang akan diperbaiki. Mereka juga membuat rencana jangka menengah, sekitar 5 tahunan. Jangka menengah adalah untuk memperbaiki bisnis plan, marketing, dan lain-lain. Terakhir adalah rencana jangka panjang, kurang lebih 10 tahunan. Ini biasanya untuk kepentingan strategis, misalnya menambah investasi, ekspansi pangsa pasar keluar area yang biasanya, membuat cabang di daerah lain, dan kepentingan strategis lainnya.

5. Komunikasi yang baik
Sebagai mahluk sosial, keterampilan sosial mutlak diperlukan oleh kita. Kalau kita terampil berkomunikasi, berarti kita dapat mempengaruhi orang lain agar ikut pendapat kita, atau setidaknya orang lain puas mendengar pendapat dan argumentasi kita. Hal yang paling mendasar adalah kemampuan ber-empati kepada orang lain, karena dengan ber-empatilah kita dapat memahami perasaan orang lain dan kita bisa saling sharing untuk kemudian merumuskan "win-win solution" dengan orang lain.
6. Mengalahkan diri sendiri
Adalah susah untuk mengalahkan diri sendiri, maksudnya adalah mengendalikan hawa nafsu kita. Seseorang bisa saja mengangkat beban yang melebihi berat badannya, lihat saja atlet angkat besi. Tetapi berapa orang yang bisa mengangkat matanya dikala sepertiga malam terakhir untuk melaksanakan qiyamullail? Untuk sukses tidak hanya diperlukan IQ yang tinggi, tetapi Emotional Quotion dan Spritual Quotion yang seimbang. Kemampuan mengendalikan emosi dan hawa nafsu kita sangat mempengaruhi kesuksesan kita.
7. Management waktu
Waktu itu laksana pedang, jika kita tidak mempergunakan dengan baik , dia akan menebas kita. Karena pentingnya waktu sampai-sampai di dalam Alqur'an pada juz 30, Allah Subhanallahu Wa Ta'ala bersumpah Demi Masa (waktu) untuk mengatakan sesungguhnya manusia di dalam kerugian, kecuali orang2 yang beriman,beramal shalih, dan saling menasihati dalam haq serta kesabaran. Rasulullah , sang tauladan kita, uswah dan qudwah kita berkata, pergunakanlah dengan baik 5 hal sebelum 5 hal, diantaranya: pergunakanlah masa mudamu sebelum masa tuamu, masa lapangmu sebelum sempit, sehat sebelum sakit, kaya sebelum miskin, hidupmu sebelum mati. Oleh karena itu pergunakanlah waktu yang sebentar ini untuk berbuat yang positif, yang menambah ilmu ( terutama 'ilmu syar'i ), menolong orang lain, dan perbuatan positif lainnya yang membuat kita bahagia di dunia ini untuk kemudian menggapai kebahagiaan di kampung akhirat nanti.

8. Berpikir positif
Berpikir positif adalah salah kunci kesuksesan kita juga, karena dengan berpikir positif, apapun kejadian yang menimpa kita baik peristiwa baik maupun buruk, akan kita hadapi dengan hati yang tawakkal kepada Allah. Kejadian baik yang terjadi pada diri kita membuat kita semakin bersyukur dan semakin mantap dalam menjalani kehidupan ini. Sebaliknya jika kejadian buruk menimpa kita, semakin terpatri kesabaran di dada kita dan semakin kuatlah kita dalam mengentaskan onak dan duri yang menghalangi jalan kita menuju ke kampung kita yang abadi yaitu akhirat nanti.

9. Mewujudkan keseimbangan
Tawazun ( keseimbangan ) adalah suatu konsep yang memang sesuai dengan fitrah manusia. Komponen yang ada pada diri kita adalah jasad, akal, dan ruh. Masing-masing komponen harus disupply dengan makanan agar terjadi keseimbangan yang paripurna dalam kehidupan kita. Makanan jasad adalah makanan yang biasa kita makan sehari-hari. Olah raga juga merupakan makanan bagi jasad kita agar jasmani kita sehat. Makanan akal adalah 'ilmu yang bermanfaat, menuntut ilmu ( terutama 'ilmu syar'i ) adalah wajib bagi kita, karena dengan 'ilmu lah kita dapat beramal dengan baik dan benar, melalui 'ilmu kita bisa membedakan mana yang baik dan buruk, mana yang bermanfaat buat kita dan yang menghancurkan diri kita oleh karena itulah Allah akan mengangkat derajat orang yang beriman dan berilmu beberapa derajat. Makanan ruh adalah Tauhid kepada Allah, dengan bertauhid kita akan mempunyai aqidah yang kokoh yang mengakibatkan 'ibadah kita berkualitas. Kita diciptakan oleh Allah adalah untuk beribadah kepada-Nya. Sewaktu berada di alam ruh ( sebelum kita lahir ke dunia ini ) , kita sudah berjanji dan bersyahadah bahwa Allah adalah Rabb kita, Rabb semesta alam. Keni'matan terbesar di akhirat nanti adalah pertemuan dengan Rabb semesta alam, oleh karena itu kita harus mempersiapkan pertemuan dengan Yang Maha Suci nanti dengan memasok makanan yang benar untuk ruh kita. Itulah hakikat sukses yang sebenarnya.
Ditulis oleh:Abu Afra

NB: Tulisan ini diilhami dari buku 10 Kebiasaan Muslim Yang Sukses ( penulis: Dr. Ibrahim bin Hamd Al-Quayyid ). Mungkin para pembaca bisa mencari dan membaca buku itu. ( Kalo sudah baca kasih tahu saya resume-nya ya... ).

KOIN EMAS ONH DARI PEGADAIAN

Bingung mengumpulkan uang untuk ongkos haji? Tengoklah koin emas yang dikeluarkan Perum Pegadaian. Hari Raya Idul Adha, atau sering disebut musim haji, selalu diwarnai kesibukan para pemeluk Islam yang hendak menunaikan ibadah haji. Tak terkecuali tahun ini. Meski banyak kasus, mulai dari heboh gagalnya keberangkatan sejumlah calon haji karena masalah kuota, hingga tragedi Mina yang menewaskan ratusan jemaah, animo masyarakat untuk berhaji tetap besar. Salah satu penyebabnya, rukun kelima agama Islam mewajibkan umatnya yang yang mampu, melakukan ibadah suci itu.

Amir, misalnya, selalu merasa senang mendengarkan pengalaman orang-orang sepulangnya dari tanah suci. Semakin banyak kisah tentang perjalanan suci yang dia dengar, makin kuat angan-angannya untuk menunaikan ibadah haji suatu hari kelak.

Suatu sore, Amir berkunjung ke rumah Haji Hasan, tetangganya yang baru pulang haji. Apa lagi kalau bukan untuk mendengarkan cerita tentang perjalanan sahabatnya itu. Di akhir perbincangan ia mengeluarkan unek-uneknya. "Susah sekali, ya, saya menabung untuk berhaji Pak Hasan. Saya sudah mencoba mengumpulkan uang, tetapi selalu terpakai untuk memenuhi kebutuhan yang lain. Bagaimana, ya, caranya biar ongkos haji bisa terkumpul?" tanyanya.
Haji Hasan tertawa mendengar pertanyaan pria beranak tiga itu. "Itu biasa Pak Amir. Risiko menabung dalam bentuk uang tunai adalah godaan untuk menggunakannya. Saya juga pernah mengalami hal itu kok. Akhirnya saya putuskan untuk menabung dalam bentuk koin emas ONH dari pegadaian. Selain tidak mudah terpakai, bebas riba," paparnya bersemangat.

Dialog di atas bukan monopoli Pak Hasan dan Pak Amir. Banyak masyarakat yang berencana menunaikan ibadah haji dengan menabung jauh-jauh hari, tetapi di tengah jalan dana tersebut terpakai untuk kebutuhan lain. Ada juga yang mempersiapkan ongkos haji dengan cara menginvestasikan uang dalam bentuk tanah, rumah, kendaraan, dsb. Namun seringkali aset tetap tersebut tidak likuid. Saat mau berangkat haji bisa saja sulit menjual tanah atau rumah. Kalaupun ditawarkan, bisa jadi harganya tidak sesuai kebutuhan.

Salah satu alternatif investasi yang bisa mengatasi masalah-masalah seperti yang disebutkan diatas, adalah investasi dalam bentuk emas. Menabung dalam bentuk emas memberikan cukup banyak keuntungan, antara lain, tidak akan termakan inflasi.
Ada tiga jenis emas yang biasa digunakan oleh masyarakat untuk keperluan investasi, yaitu emas perhiasan, emas batangan dan emas koin. Emas yang telah dikenal secara luas oleh masyarakat adalah emas perhiasan. Namun emas jenis ini nilainya dapat berkurang karena faktor model perhiasan yang out of date. Bila modelnya sudah ketinggalan zaman, maka nilainya tidak akan setinggi harga sebenarnya. Selain itu, pada saat menjual kembali emas perhiasan biasanya akan dikenakan potongan biaya pembuatan.

Lain halnya dengan emas batangan dan emas koin. Kedua jenis emas tersebut tidak dipengaruhi oleh model dan tidak akan dikenakan potongan atas biaya pembuatan saat dijual kembali. Hanya saja emas batangan tidak tersedia dalam satuan gram yang kecil sehingga kita harus menyediakan dana yang relatif banyak untuk dapat membelinya. Sementara emas koin, biasanya tersedia dalam satuan gram yang lebih kecil, bahkan tersedia dalam satuan gram mulai dari satu gram, sehingga kita dapat menabung sedikit demi sedikit, sesuai kemampuan kita.
Karena keistimewaan koin emas ini, sebagai salah satu lembaga keuangan yang dekat dengan masyarakat, Perum Pegadaian mencoba menawarkan produk koin emas yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berinvestasi. Perum Pegadaian adalah lembaga keuangan bukan bank yang keberadaan dan operasionalnya dijamin oleh pemerintah. Selain beroperasi di bidang pembiayaan, Perum Pegadaian mempunyai kegiatan lain yaitu memfasilitasi masyarakat dalam menabung untuk melaksanakan ibadah haji.

Di sinilah produk koin emas dari pegadaian mempunyai peranan besar, sehingga dikenal dengan nama 'Koin Emas ONH'. Untuk lebih mempermudah masyarakat dalam memperoleh koin emas sesuai kemampuannya, maka di setiap Galeri 24 Pegadaian ditawarkan pecahan koin emas ONH yang beragam mulai dari 1, 2, 3, 5, dan 10 gram. Pecahan-pecahan yang kecil ini memudahkan masyarakat membeli sesuai kebutuhan dana. Sekadar informasi, untuk biaya keperluan naik haji saat ini, dibutuhkan sekitar 250 - 300 gram koin emas.

Selain keuntungan dari segi finansial, menabung emas untuk biaya naik haji berarti juga menghindarkan kita dari unsur riba karena hasil investasi yang diperoleh berasal dari kenaikan harga emas di pasaran dan bukan berupa hasil yang telah diperjanjikan sebelumnya. Bagi mereka yang sangat kuat keyakinannya, berinvestasi secara tepat pada produk yang bebas riba untuk tujuan haji akan membawa ketenangan ekstra dalam menunaikan ibadahnya.
Koin emas ONH sangat mudah dicari. Kita hanya perlu datang ke Galeri 24 Pegadaian yang tersebar di pelosok daerah. Koin-koin tersebut dapat disimpan dan bila telah mencukupi dijual kembali untuk kebutuhkan naik haji. Proses penjualan kembali relatif mudah, karena kita hanya perlu datang dan menjual ke galeri pegadaian yang menjual koin-koin tersebut. Pihak pegadaian akan membeli sesuai harga pasar, dengan syarat kwitansi dan kertas pembungkus koin masih ada dan utuh. Jika di tengah-tengah masa berinvestasi untuk ibadah haji ternyata kita membutuhkan dana atau mengurungkan niat berhaji, kita juga bisa menjual kembali koin tersebut kepada pihak pegadaian.

Koin emas ONH Perum Pegadaian pada awalnya dikhususkan untuk kepentingan orang-orang yang akan menunaikan ibadah haji. Para pemilik koin ONH bisa mendaftarkan diri untuk memperoleh kuota haji melalui Perum Pegadaian yang telah bekerjasama dengan BPIH (Biro Pelayanan Ibadah Haji). Namun, sayangnya saat ini hal tersebut tidak dapat dilaksanakan lagi, karena tidak ada lagi kerjasama antara Pegadaian dan BPIH. Koin emas ONH kini lebih menyerupai alat investasi atau tabungan emas biasa yang bila telah mencapai sebanyak 250 - 300 gram dapat dijual kembali dan uang hasil penjualannya dapat digunakan untuk biaya naik haji.

Kelebihan:
Dari pengamatan dan perbandingan dengan beberapa produk tabungan atau simpanan untuk biaya menunaikan ibadah haji, koin emas ONH mempunyai kelebihan yaitu tidak termakan inflasi karena harga emas akan naik mengikuti inflasi. Koin emas tidak dipengaruhi model, dan tidak ada potongan untuk biaya pembuatan pada saat dijual kembali.
Kelebihan lain terletak pada pecahannya. Koin emas ONH menyediakan beragam pecahan mulai dari pecahan kecil satu gram hingga pecahan besar 10 gram. Hal ini memudahkan masyarakat yang akan membeli koin emas tersebut sesuai dengan kemampuannya. Koin emas ONH dari Perum Pegadaian mudah dibeli dan dijual kembali di setiap Galeri 24 Pegadaian dimana saja. Kelebihan non-finansial ladalah terhindarnya investasi emas ini dari unsur riba.

Kekurangan:
Selain kelebihan-kelebihan di atas, kita perlu mengingat, dengan menabung koin emas ONH berarti kita harus menyimpan koin-koin tersebut hingga target terpenuhi. Berarti, kita harus menyediakan tempat khusus yang aman untuk penyimpanan koin-koin tersebut.
Kekurangan lain, tidak ada kepastian pembeli koin ONH mendapatkan jatah kuota haji, karena Perum Pegadaian tidak bekerjasama lagi dengan BPIH. Mungkin akan lebih baik bila pihak Perum Pegadaian menjalin kembali kerja sama dengan pihak BPIH sehingga akan memudahkan masyarakat yang memang mengumpulkan koin tersebut dengan tujuan untuk ongkos naik haji.
Kesimpulan:
Bila Anda mencari produk investasi yang bebas riba untuk biaya menunaikan ibadah haji ataupun sekedar untuk berinvestasi, maka Anda dapat memilih koin emas ONH dari Perum Pegadaian ini. Selain nilai uang Anda aman karena tidak termakan inflasi, koin emas ONH mudah diperoleh dan mudah dijual kembali.

Kelebihan Koin Emas ONH :
Tidak termakan inflasi karena harga emas akan ikut naik seiring adanya inflasi Tidak terbatas model dan tidak ada potongan bisaya pembuatan saat dijual kembali. Tersedia dalam beragam pecahan (dari 1 hingga 10 gram). Mudah dalam proses pembelian dan penjualan kembali Tersedia di Galeri 24 Pegadaian yang tersebar di seluruh Indonesia. Sesuai syariah karena sama sekali tidak mengandung unsur riba.
Kekurangan Koin Emas ONH : Perlu tempat penyimpanan khusus yang aman. Tidak adanya lagi kerjasama antara Perum Pegadaian dengan BPIH Koin Emas ONH cocok untuk :
Mereka yang terbiasa berinvestasi dalam bentuk emas. Mereka yang mencoba menghindari unsur riba pada investasinya.
Disclaimer : Tulisan ini hanyalah informasi dan ulasan belaka. Bukan merupakan advertorial maupun anjuran untuk membeli ataupun tidak membeli produk.

KONSEP DASAR WIRELESS NETWORKING

PENDAHULUAN

Di era teknologi yang semakin canggih , salah satu kunci untuk memenangkan persaingan melawan kompetitor adalah informasi. Kita perlu mendapatkan informasi secara cepat, menyaring, dan terakhir meramu informasi tersebut agar kita dapat mengambil keputusan yang tepat.

Internet adalah salah satu sumber informasi yang dapat digunakan dengan mudah. Dengan hanya menghubungkan kabel modem ke telephone dan komputer, kita dapat melakukan dial up dan terkoneksi ke internet. Kita bisa menggali informasi dengan mengetik kata kunci yang ingin dicari pada sebuah search engine ( google, yahoo, dan lain-lain ).

Oleh karena internet merupakan hal yang sangat penting, maka sebagian besar pekerja mulai dari wirausahawan, jurnalis, sampai para eksekutif pengambil keputusan sangat bergantung dengannya. Akan tetapi bagaimana dengan mereka yang mempunyai mobilitas yang sangat tinggi ? Dapatkah mereka terhubung ke internet untuk menemukan informasi secara cepat tanpa tergantung oleh lokasi dimana dia berada ?

Melalui teknologi wireless networking ( jaringan nirkabel ), orang yang mempunyai mobilitas tinggi dapat melakukan koneksi ke internet. Semboyan “Connect anywhere, connect anytime” sering terdengar seiring dengan berkembangnya teknologi wireless ini.

Buku ini akan membahas tentang melakukan koneksi ke internet dengan salah satu teknologi wireless, yaitu CDMA. Hal pertama yang akan dibahas adalah pengenalan teknologi wireless, lalu terminal CDMA, akan dikupas juga tentang operator CDMA di Indonesia, dan yang terakhir adalah tutorial instalasi dan konfigurasi terminal CDMA untuk melakukan koneksi ke internet.

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI WIRELESS
Dalam sub bab ini akan dibahas sekilas mengenai perkembangan teknologi wireless mulai dari AMPS sampai dengan CDMA.

AMPS
Singkatan dari Advanced Mobile Phone Service. AMPS adalah salah satu teknologi komunikasi selular analog yang connection-oriented. Teknologi ini dirancang oleh Bell Labs pada tahun 1969. AMPS menggunakan frekuensi 800 MHz. Pada awalnya dirancang hanya untuk transmisi suara, lalu dikembangkan menjadi transmisi suara dan data.

Jangkauan jaringan AMPS terbatas tergantung kepada infrastruktur jaringannya. Teknologi ini stabil untuk jaringan suara dan data.

Kecepatan transmisinya berkisar antara 2,4 sampai 14,4 kbps. Troughput sangat dipengaruhi oleh interferensi dan noise.

Teknologi ini diimplementasikan untuk suara, data, dan fax. AMPS termasuk teknologi usang karena sudah ada teknologi terbaru yang menawarkan teknologi lebih cepat, stabil, dan aman.

CDPD

Singkatan dari Cellular Digital Packet Data. CDPD adalah teknologi selular digital yang berkembang pada sekitar tahun 90-an. Teknologi ini didesain untuk memperbaiki system selular terutama dibidang roaming, billing, sekuriti / autentikasi.
Teknologi ini berbasis TCP/IP ( packet switched communication ). Selain system digital , CDPD didesain untuk berjalan pada sistem analog ( AMPS ), dan CDMA.

Kelebihan CDPD adalah jangkauannya sangat luas. Kecepatan transmisi lebih cepat dari AMPS yaitu 19,2 kbps. Komunikasi bersifat full duplex ( mengirim dan menerima data secara bersamaan ). CDPD menggunakan metoda error correction untuk mengurangi interferensi dan noise, tetapi dengan adanya metoda tersebut membuat troughtput menjadi lambat.

CDPD diimplementasikan untuk internet dan mobile application, seperti : financial news, e-banking, dan lain-lain.

TDMA

Singkatan dari Time Division Multiple Access. Sesuai dengan namanya TDMA menggunakan metode multiple access.Slot frekuensi 30 kHz dialokasikan untuk membawa voice channel sebesar 48,6 kbps. Channel ini terbagi lagi menjadi enam slot yang setiap slotnya digunakan untuk voice.

Ada dua standar yang didesain untuk teknologi ini, yaitu :
IS-54 : Standar untuk 800 MHz ( tidak dapat digunakan untuk transmisi data ).
IS-136 : Standar yang dikembangkan untuk jaringan selular dan mendukung transmisi data sebesar 9,6 kbps pada sepasang slot, dua atau tiga pasang slot dapat dipakai untuk transmisi data sebesar 19,2 sampai 28,8 kbps.

Oleh karena memakai metoda multiple access ( memakai beberapa slot ) kecepatan transmisi lebih besar dari teknologi wireless sebelumnya.

Kekurangan dari TDMA adalah pada hardware support yang terbatas pada untuk transmisi data dengan TDMA saja.

Teknologi ini diimplementasikan untuk suara, data, dan fax.

GSM

Singkatan dari Global System for Mobile Communications. Biasa disebut sebagai second-generation mobile communication technology atau 2G.

Jaringan GSM terdiri dari tiga bagian:
1.Mobile Station (MS) : sebenarnya MS adalah handset beserta SIM ( Subcriber Identity Module ). SIM adalah modul yang membuat handset mempunyai identitas dan sistem autentikasi tersendiri. Handset mempunyai nomor IMEI ( An International Mobile Equipment Identity ) sebagai identitas unik yang membedakan dengan handset lainnya.
2.Base Station (BS) : BS merupakan interface antara MS dan infrastruktur jaringan GSM.
3.Network : MSC ( Mobile Switching Center ) merupakan inti dari network GSM yang menangani registrasi, autentikasi, ruting percakapan, dan lain lain. Media transmisi dari MSC ke Base Station adalah fiber optic, kabel tembaga, dan microwave.

Ada empat jenis transmisi data di dalam jaringan GSM, yaitu:
1.SMS ( Short Messaging Service ) : berupa pesan text antar GSM devices yang menggunakan 2.SMSC ( Short Message Service Center ) sebagai gateway.
Circuit-Switched Data : transmisi data sebesar 14,4 kbps. Untuk mentransmisikan data biasanya digunakan card/adapter sebagai penghubung antara komputer dan handset GSM.
3.GPRS ( General Packet Radio Service ) : transmisi data sebesar 114 kbps. GSM dengan GPRS service dikenal dengan 2.5G.
4.EDGE ( Enhanced Data Rates for GSM Evolution ) : transmisi data lebih cepat dari GPRS, yaitu sebesar 384 kbps. EDGE menggunakan frekuensi 800, 900, 1800, 1900 MHz.

GSM dengan teknik EDGE sangat cocok untuk layanan streaming multimedia dan aplikasi broadband lainnya. Dalam waktu dekat ini, salah satu operator selular di Indonesia sudah mulai mencoba menerapkan teknologi EDGE ini.

CDMA

Singkatan dari Code Division Multiple Access. CDMA merupakan teknologi digital tanpa kabel ( digital wireless technology ) yang pertama kali dibuat oleh perusahaan Amerika - QUALCOMM.

Melalui CDMA beberapa pengguna dapat berbagi pakai spektrum frekuensi yang sama tanpa ada pembicaraan ganda. Hal ini mengakibatkan CDMA lebih tahan terhadap interferensi dan noise.

Untuk menandai user yang memakai spektrum frekuensi yang sama, CDMA menggunakan kode yang unik yaitu PRCS ( Pseudo-Random Code Sequence ).

Tiga (3) perusahaan CDMA telecommunication providers yang dikenal dan beroperasi di Indonesia saat ini adalah: PT. Telkom Indonesia yang mengeluarkan produk dengan nama Flexi (800 dan 1900MHz) , Bakrie Telecom yang mengeluarkan Esia (800MHz), dan mobile 8 yang dikenal dengan nama Fren ( ).

Ketiga operator tersebut beroperasi dengan menggunakan protocol CDMA2000 (1X ).

Kelebihan CDMA :
Bandwidth dan troughput yang lebih tinggi dari teknologi sebelumnya karena teknik ini lebih tahan terhadap interferensi.
Sekuritas yang lebih tinggi terhadap teknologi sebelumnya, karena memakai metoda PRCS mencegah penyadapan percakapan dan cloning number.

Oleh karena keamanannya, CDMA sangat cocok diimplementasikan untuk layanan e-commerce dan e-banking, seperti : transfer, cek saldo, dan lain-lain.

MENGAPA BERINTERNET DENGAN CDMA ?
Pada sub bab ini akan ditampilkan perbandingan teknologi wireless dalam bentuk tabel sehingga tampak jelas perbedaan dan keunggulan CDMA dibandingkan dengan teknologi sebelumnya.

Teknologi :AMPS
Troughput: 14,4 kbps
Sekuritas: -


Teknologi :CDPD
Troughput:19,2 kbps
Sekuritas:
--


Teknologi :TDMA
Troughput:19,2 s/d 28,8 kbps
Sekuritas: -


Teknologi :GSM
Troughput:14,4 s/d 56 kbps
Sekuritas: Terdapat enkripsi untuk transmisi suara dan data

Teknologi :CDMA
Troughput:153 kbps
Sekuritas:Metoda PRCS mencegah terjadinya penyadapan dan cloning number

Di Indonesia sudah terdapat tiga operator CDMA yang sudah dikenal masyarakat dan masing-masing memberikan layanan yang memungkinkan kita untuk berkoneksi di mana saja dan kapan saja secara cepat. Masing-masing operator menjanjikan kecepatan akses yang cepat dan coverage ( jangkauan ) yang luas.

Daya pancar CDMA yang sangat rendah (1/100 GSM) memungkinkan terminal CDMA hemat dalam pemakaian baterei, sehingga dapat beroperasi lebih lama untuk digunakan maupun stand by.

Oleh karena itulah maka penulis membahas tentang berinternet dengan media terminal CDMA.

( Bersambung.........)

SERI PENGETAHUAN

Habbatus Sauda

Dr. Ahmad Al-Qadhy dan rekan-rekannya melakukan penelitian di Amerika Serikat tentang pengaruh Habbatus Sauda terhadap immunitu system pada diri manusia. Penelitian dilakukan terhadap 18 orang, yang tubuh mereka sehat dan segar. Mereka dibagi menjadi dua kelompok; satu mengkonsumsi satu gram Habbatus Sauda dalam satu hari sedangkan kelompok kedua diberi karbon sebagai ganti dari Habbatus Sauda. Mereka mengkonsumsi selama empat minggu. Biji-biji Habbatus Sauda dikemas dalam kapsul, sama dengan karbon.

Dari hasil penelitian kedua ini dapat diketahui bahwa Habbatus Sauda memiliki pengaruh yang menguatkan fungsi immunity. Dimana pada tubuh oang yang mengkonsumsi habbatussauda mengalami penambahan sel-T (The Helper T-lymphocytes cell) hingga 72% dan ada juga penambahan dalam aktiva natural killer cell hingga mencapai 74%.
Sedangkan kelompok yang tidak mengkonsumsi Habbatus Sauda sel-Tnya mengalami penurunan 7% dan ada peningkatan aktiva natural killer cell 42%.
Sel-T ini memiliki kemampuan untuk memproduksi antibody terhadap serangan kuman dan mikroba sehingga meningkatkan immunitas tubuh.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Habbatus Sauda adalah satu-satunya tatanan yang memiliki senjata khusus untuk menghancurkan semua penyakit dengan cara meningkatkan immunitas tubuh.

Maka benarlah sabda Nabi SAW yang memberitahukan bahwa di dalam Habbatus Sauda terkandung kesembuhan dari segala penyakit. Dalam hadits Riwayat Muslim disebutkan:"Tidak ada satupun penyakit melainkan dalam habbatus-sauda terdapat kesembuhan baginya, kecuali kematian".

[Disarikan dari Asy-Syifa min Wahyi Khatamil Anbiya karya Aiman bin Abdul Fattah]
Diambil dari salah satu milis.......