Pages

Muslim sebaiknya kaya harta

Baru baru ini saya membaca buku enterpreneurship yang ditulis oleh praktisi-praktisi muslim. Saya bersyukur kepada Allah ternyata banyak wirausahawan muslim yang sukses dan membagi ilmu dan pengalama kepada saudaranya.
Motivasi mereka mendapatkan uang banyak adalah untuk menjalankan perintah Allah dan Rasulnya. Marilah kita kupas satu persatu mengapa kita sebagai muslim sebaiknya memiliki uang yang banyak.

- Ibadah haji dan Umrah
Disamping memenuhi persyaratan ilmu dan fisik, persyaratan materialpun sangat diperlukan. Mulai dari biaya pendaftaran (ONH), biaya hidup disana, biaya untuk anak atau kerabat yang ditinggal,dan lain-lain. Itu semua memerlukan biaya yang tidak sedikit.

- Ibadah qurban
Untuk menunaikan ibadah qurban setiap tahunnya kita harus mempunyai biaya untuk membeli hewan qurban yang harganya tiap tahun semakin naik.

- Zakat, infak , sedekah
Membayar zakat maal jika harta yang tersimpan sudah melewati bilangan satu tahun dan nilainya sama dengan kurang lebih 80 gram emas. Banyak faedah dan keutamaan jika kita menunaikan ibadah ini.

- Silaturahim
Bertaburan banyaknya keutamaan dan ganjaran silaturahim apalagi dengan saudara kandung ( ibu, ayah, adik, kakak ). Kalau rumah kita berdekatan tidak masalah, yang jadi masalah kalau rumah saudara kandung kita berlainan pulau. Hal ini memerlukan ongkos yang tidak sedikit apalagi kalau mengajak anak,istri,dan saudara kita lainnya.

- Anak
Anak adalah investasi kita, oleh karena itu sedari kecil pendidikan kepadanya harus diperhatikan. Pendidikan sekolah Islam plus dan berprestasi berharga mahal. Apalagi kalau kita mempunyai anak yang banyak ( hal yang disukai oleh Nabi kita ). Seorang anak shalih yang mendoakan kita merupakan amal yang tidak terputus untuk kita walaupun kita sudah meninggal. Apalagi kalau kita mempunyai anak shalih 2,3,4 atau lebih. Alangkah indahnya beribu-ribu untaian doa terkirim untuk keselamatan kita di dunia dan akhirat.

- Rumah
Masih berkaitan dengan pendidikan anak, Rasul menyuruh kita untuk memisahkan tempat tidur anak laki2 dan perempuan. Kalau mempunyai anak yang banyak ( sesuai sunnah Rasul ) , kita perlu beberapa kamar tambahan. Hal ini jelas dan kita perlu rumah yang luas, diperlukan dana yang banyak untuk memelihara dan mengatur rumah yang luas.

Sebenarnya masih banyak lagi yang belum dikupas hal-hal yang membuat seorang muslim sebaiknya kaya harta. Wahai saudara sekalian ! Setelah mengetahui hal ini apakah tidak tergerak hati kita untuk tidak menganggur, bekerja lebih smart, berdagang yang ulet, memulai bisnis sendiri agar kita mendapatkan uang yang lebih banyak. Rasulullah mengajarkan kita dalam berdo'a, yaitu: "Allahumma inni as-alukal huda wat-tuqa wal 'afafa wal ghina' " yang artinya: " Ya Allah, karuniailah aku petunjuk, afiat, dan kekayaan". Bahkan setiap pagi kita dianjurkan berdo'a : " Allahumma inni as-aluka 'ilman-nafi'a wa rizqan tayyiban wa 'amalan mutaqabbalan " yang artinya : " Ya Allah karuniailah aku ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik, amalan yang diterima".

Marilah kita bekerja dan berwirausaha, tetapi satu hal yang harus diingat, mendapatkan uang yang banyak bukanlah tujuan akhir. Kekayaan adalah wasilah atau perantara saja agar kita dapat beribadah kepada Allah. Oleh karena Ridha allah adalah tujuan akhir kita.
Ingatlah bahwa berusaha, tawakkal, dan ridha terhadap hasil yang telah Allah tetapkan kepada kita adalah sikap hidup muslim yang sukses.

written by:
Abu Afra
Rajab 1426
Agustus 2005

Kepasrahan Total

Kejadian ini dimulai dari sepulangnya aku dari sebuah kota diujung timur pulau jawa. Ternyata tidak lama kemudian aku ditugaskan ke Bandung untuk menyelesaikan suatu urusan. Aku memutuskan untuk pergi menggunakan bus.

Alhamdulillah, seperti biasanya aku tidak lupa membaca do'a ketika keluar rumah setelah istri dan anakku tercinta melepas kepergian di pekarangan rumah. Di dalam bus akupun larut dalam lezatnya dzikir kepada Allah. Oleh karena masih pagi, aku melantunkan doa dan dzikir pagi hari yang diajarkan Rasulullah yang aku ketahui dari kitab Hishnul Muslim yang ditulis oleh Syaikh Qaththani.

Kondektur meminta ongkos kepada seluruh penumpang, tiba giliranku akupun mengeluarkan dompet, memberi sejumlah uang, kemudian memasukkan kembali dompet ke saku belakang celanaku. Sampai di situ, aku kembali tidur-tidur ayam ( istilah untuk setengah tidur setengah terjaga ).

Sampai akhirnya di tiga per empat perjalanan, bus berhenti untuk memberikan kesempatan kepada supir untuk beristirahat. Aku memutuskan untuk turun dan buang air kecil. Aku membawa tas ke toilet karena alasan keamanan.

Di titik inilah kejadian intinya. Setelah keluar dari toilet, aku merogoh saku belakang celana untuk mengambil uang yang akan dibayarkan ke penjaga toilet. "Masya Allah ! dompet ku dimana ya ??" teriakku dalam hati. Air mukaku terasa berubah setelah aku cek ke dalam toilet dompet yang dicari tidak ada. Alahmdulillah di dalam tas ada sedikit uang yang cukup untuk membayar jasa ke penjaga toilet.

Dengan wajah yang sedikit ditenangkan ( walaupun hati terasa kalut ) akupun naik ke bus. Aku berhusnuzhan ( positive thinking ), sepertinya ketinggalan di bangku bus. Hati makin berkecamuk perasaan kesal, marah, takut, dan lainnya setelah aku ketahui bahwa di bangku tempat dudukku tidak ada dompet yang kucari.

Untungnya, tak lama setelah itu aku bisa menguasai diri dengan berdzikir kepada Allah memohon kekuatan, perlindungan dan pertolongan Allah. Hasilnya, aku larut dalam kelezatan pasrah secara total kepada Allah, dan semakin tenggelam dalam nikmatnya bertawakkal kepada Allah. Akupun berkonsentrasi memikirkan keadaan setelah aku tiba di Bandung nanti. Berbagai rencana aku susun seperti meminjam uang kepada teman, menumpang tidur di rumah teman, sampai pulang ke rumah dengan travel.

Tiba-tiba ditengah sibuknya aku menyusun rencana, pertolongan Allah datang. Kondektur datang membawa dompet dan memberikan kepadaku serta mempersilakan untuk memeriksa isinya terlebih dahulu. Ucapan Alhamdulillah terlontar dalam hatiku, sesudah itu aku mengucapkan ribuan terima kasih kepada sang kondektur tadi.

Moral of the story ( inti dari cerita diatas ) adalah bahwa dalam segala hal kita harus bertauhid kepada Allah dengan yakin bahwa pelindung, penyelamat, dan penolong hanyalah Allah semata. Tiada tuhan yang berhak diibadahi melainkan hanya Allah. Allah berfirman di dalam surat At-Thalaq bahwa: Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.
Written by:
Abu Afra
Rajab 1426 H
Agustus 2005

PARADOKS BANGSAKU

Tulisan ini terinspirasi dari sepulangnya saya dari dinas di luar kota Jakarta. Kebetulan saya singgah di masjid cukup besar yang letaknya di pinggir jalan. Saya shalat di tempat yang berdekatan dengan toilet. Bertepatan dengan rakaat ke dua, aroma pesing dan berbagai macam bebauan hinggap di hidung saya, sehingga otak sayapun meresponnya dengan pertanyaan menggelitik "Orang yang buang air tidak menyiram atau petugas masjid tidak membersihkannya ya?". Akhirnya setelah shalat, saya beristighfar 3x sambil memohon ampun karena kekhusyuan shalat tidak terjaga dengan baik.

Di dalam mobil, saya jadi merenung, bukankah Rasul kita mengajarkan tentang kebersihan, kerapihan, dan keteraturan. Bagaimana bisa orang yang mengaku cinta Rasul tetapi tidak menjalankan sunnah Rasul yang mulia yaitu menjaga kebersihan, mempertahankan kerapihan dan istiqamah dengan keteraturan.Pikiran saya menerawang jauh melanjutkan renungan tadi.Di dalam mobil sambil menikmati perjalanan, saya pun melihat beberapa hal paradoks yang terjadi pada bangsa kita.

Cobalah lihat, betapa banyak sumber daya alam, sumber daya manusia yang dikaruniakan Allah kepada kita, tetapi bangsa kita adalah salah satu yang menjadi negara miskin di dunia ( saya tidak tahu apakah sekarang disebut negera berkembang, miskin atau sebutan lainnya ).Seharusnya dengan mempunyai sumber daya alam yang melimpah serta SDM yang banyak kita dapat menjadi bangsa yang kaya dan menguasai perekonomian dunia.

Begitu banyak muslim Indonesia pergi ke makkah untuk haji ( bahkan setiap tahunnya jama'ah Indonesia terbesar dibanding negara lainnya ), tetapi bangsa kita dikenal sebagai bangsa yang korup, mulai dari level bawah sampai atas.

Katanya bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang ramah, baik, dan sopan. Nyatanya banyak aksi anarkis akibat calonnya kalah dalam pilkada. Massa yang memukuli dan membakar orang yang disangka mencuri kerap terjadi. Ingat kisah seorang pemulung yang ingin membawa jenazah anaknya ke Bogor dimana tak satupun yang peduli kepadanya?

Paradoks..... Itulah kata yang tepat menggambarkan perasaan saya yang sedang berkecamuk ini.

Mungkin benar apa yang dikatakan Yusuf Islam ( penyanyi yang bernama asli Cat Steven ), Alhamdulillah saya mempelajari Islam dengan tidak melihat dan mengamati orang Islam, tetapi saya mengkaji Islam melalui prinsip yang diajarkan Alquran dan sunnah. Rasul telah mengajarkan kepada kita untuk bersih, sehat, disiplin, kerja keras, mandiri, ramah, saling mencintai, jujur. Pokoknya mulai dari hal-hal yang kecil seperti masuk WC, memakai pakaian, sampai kepada masalah kenegaraan diatur oleh Islam yang sempurna ini. Sayangnya ajaran mulia ini tidak dijalankan sepenuhnya oleh kita.

Marilah kita tingkatkan ruh dan spiritualitas keberagaman kita agar berbuat ihsan disegala hal. Yang paling penting adalah tingkatkan dan amalkan 'ilmu syar'i sebagai bekal kehidupan dunia dan akhirat. Melalui ilmu itu kita akan mempunyai manhaj (metoda) yang benar dalam menapaki dunia ini menuju ke kampung akhirat nanti.

by:
Abu Afra