Pages

Ketika marah melanda

Sudah lama tidak posting disini. Padahal banyak kisah yang ingin saya tulis disini, tapi kesibukan yang mendera dan lebih urgent mengakibatkan blog ini terbengkalai. Tapi tak apalah, berhubung cocok dengan suasana hati, maka saya tulis mengenai adab ketika marah terjadi.

Anak saya yang bersekolah di sebuah SDIT, telah hapal sebuah pelajaran bagi kita semua. Kalimatnya berbunyi "Laa taghdhab walakal jannah", yang artinya kurang lebih seperti ini, "janganlah marah, niscaya kamu masuk surga".

Kembali ke topik,marah itu sebenarnya tidaklah terlarang karena ia adalah tabiat dasar manusia. Akan tetapi hendaknya kita memperhatikan adab adab ketika marah, sebagai berikut:

-Jangan marah, kecuali karena Allah
Contohnya: kemarahan yang bergejolak dalam hati jika hukum Allah dilanggar. Marah disini Insya Allah mendapat pahala.

-Berlemah lembut dan tidak marah karena urusan dunia.
Rasulullah bersabda:"Sesungguhnya Allah mencintai kelembutan pada semua perkara"

-Menahan dan meredam amarah jika telah muncul
Didalam surah Ali Imran:134, Allah berfirman yang kurang lebih artinya:"Dan orang orang yang menahan amarahnya dan memberi maaf orang lain, dan Allah mencintai orang orang yang berbuat kebaikan"

-Berlindung kepada Allah ketika marah
Ketika seseorang yang marah mengucapkan "A'udzubillah (aku berlindung kepada Allah)", Insya Allah akan reda kemarahannya.

-Diam
Ada nasihat bagus untuk kita semua,"Ajarilah, permudahlah, dan jangan menyusahkan. Apabila salah seorang kalian marah, hendaklah ia diam"

Mengapa diam? sebab terkadang orang yang sedang marah mengatakan sesuatu yang dapat merusak agamanya, perkataan yang menyalakan api perselisihan, kedengkian, serta mengucapkan sesuatu yang akan membuatnya menyesal setelah marahnya mereda.

-Memberi maaf dan bersabar
Didalam QS Asysyura:37 : "... dan jika mereka marah mereka memberi maaf"

-Jangan membalas keburukan dengan keburukan yang berlebihan
Didalam QS AnNahl:126: "Jika kamu membalas, maka balaslah dengan yang semisal yang telah mereka lakukan, tetapi jika kalian bersabar, itu lebih baik bagi orang orang yang sabar"

Ada tips untuk meredakan marah loh , silakan dipraktekkan, Insya Allah bermanfaat. Berikut tipsnya:

-Ubahlah posisi anda ketika marah
Rasulullah bersabda:"Jika salah seorang diantara kalian marah ketika berdiri, maka hendaklah ia duduk. Apabila marahnya tidak hilang juga, maka hendaklah ia berbaring"

-Berwudhu atau mandi dan semisalnya
Marah adalah api dari syaitan yang berakibat mendidihkan darah. Maka wudhu atau mandi dan semisalnya Insya Allah akan memadamkan api tersebut dan akan menghilangkan amarah serta gejolak darah.

HHmmmmhhh... Alhamdulillah, habis nulis ini, sudah agak reda marahnya..


Tiada hari tanpa tergesa gesa

Setelah beberapa hari menjadi orang pensiunan, ada beberapa sikap hidup yang berubah 180 derajat. Salah satu diantara sekian banyak sikap hidup itu adalah dari selalu tergesa gesa menjadi hidup slow.

Dahulu kala, hari hari saya isi dengan sikap hidup tergesa gesa, mulai dari bangun tidur sampai mau tidur. Dimulai dari setelah shalat subuh berjamaah di masjid, saya langsung bergegas pulang agar bisa persiapan kerja. Dengan setengah berlari saya menuju rumah. Seringkali tidak sempat sarapan pagi karena harus bergegas pergi, terlambat 15 menit saja, ruwetnya lalu lintas jakarta sudah menanti.

Saya harus lebih cepat dari ribuan manusia agar mendapat posisi yang enak di Kereta commuter Bogor-Jakarta. Setelah sampai stasiun cawang, saya harus tergesa gesa berjalan setengah berlari menuju halte busway transjakarta. Terlambat beberapa menit saja, pengaruh sangat signifikan untuk keterlambatan tiba di kantor.

Sampai di kantor, saya terpaksa tergesa gesa sarapan, karena perut lapar sekali dan jam kerja sudah tiba. Setelah itu, saya harus memanage waktu dengan hard dan smart, karena saya di unit support yang harus mendukung user user saya yang banyak jumlahnya. Kadang user satu minta segera diselesaikan cepat, belum lagi setengah berjalan, user satu lagi mengatakan,"Mas, ini urgent sekali, bisa nggak selesai cepat?" Sementara core pekerjaan saya juga harus diselesaikan agar tercapai target pencapaian kerja. Oleh karena itu, saya tidak hanya memutar otak saja untuk menghadapinya dengan smart, tapi juga dibalik balik juga sepertinya agar bisa bekerja di bawah pressure.

Tidak sampai disitu, pulangnya pun saya harus cepat. Dengan setengah berlari saya harus lebih dahulu dari lautan manusia yang juga punya tujuan sama, yaitu pulang ke rumah untuk berkumpul dengan keluarganya. Tidak boleh telat 5 menit, kalau telat, rasakan akibatnya. Hampir dipastikan saya tidak bisa shalat Isya berjamaah di lingkungan rumah.

Ternyata sikap tergesa gesa tidak berhenti disini saja. Setelah dirumah, setelah bercengkrama dengan anak dan istri, saya bergegas untuk tidur. Dengan tujuan agar dapat bangun pagi dengan segar untuk bersiap dengan aktifitas besok.

Sebenarnya saya sangat enjoy dengan gaya hidup cepat ini, terlebih saya pernah bekerja di salah satu perusahaan manufacturing Jepang. Berjalan cepat, bekerja cepat, mengambil keputusan dengan cepat sangat saya nikmati saat itu.

Sampai suatu saat, tiba tiba sebuah kejadian menghentakku... Bersambung

Mengapa saya pensiun dini?

“Wah, gila loe win. Banyak orang yang mau masuk sini, elo malah mau keluar”, kata seorang teman. “Dunia lagi resesi, banyak pengangguran, kamu malah mau pensiun, sudah dipikirkan lagi tuh keputusan?”, tambahnya. Banyak nada miring dan fals terdengar ketika saya mengemukakan niat saya mengenai pensiun dini dari sebuah perusahaan BUMN besar ini. Hanya satu respon yang bisa saya keluarkan kepada mereka, yaitu senyum…

Lain padang lain belalang, lain lubuk lain ikannya. Dari rekan satu komunitas, malah saya mendapat nada positif sebagai pengganti nada miring dan fals, bahkan nada nada itu terasa enak terdengar ditelinga. Mereka menyemangati saya dan sekaligus menasehati saya. Lagi lagi hanya satu respon yang bisa saya berikan kepada mereka, yaitu senyum…

Keputusan ini bukanlah keputusan yang diambil dari pemikiran sejam, sehari, seminggu, berhari hari. Hal ini adalah hasil dari perenungan bertahun tahun. Perjalanan ini dimulai sejak lima tahun lalu, disaat perasaan jenuh mulai melanda. Pertama tama, saya berusaha untuk menjalani dengan enjoy, saya berharap pekerjaan ini lama kelamaan menjadi passion saya. Akan tetapi semakin lama ditekuni, semakin beratlah beban kejenuhan yang menggantung di punggung saya. Akhirnya, saya berusaha untuk mencari bidang lain yang sesuai dengan passion saya. Kawan, pelajaran nomor 14 adalah jika anda bekerja sesuai passion, seberat apapun beban yang melanda, anda akan jalani dengan senang. Sedangkan pelajaran nomor 15 adalah anda akan merasa cepat jenuh, lama kelamaan akan jatuh ke fisik anda jika dipaksakan, jika anda bekerja tidak sesuai passion anda.

Itulah kawan, Alhamdulillah, setelah cari sana dan kejar sini, akhirnya saya sudah mendapat lima kali kesempatan pindah bidang atau pindah unit kerja. Mau tahu kelanjutannya kawan? Semuanya belum berhasil, karena sang bos masih mempercayai saya untuk bekerja di bidang yang aku jalani (baca: tidak boleh pindah). Walhasil sampai 8 tahun berturut turut, saya berjuang untuk bekerja di bidang ini, dengan job description yang sama, job role yang sama, lingkungan yang sama, permasalahan yang sama, kerjaan yang sama, rasa bosan yang sama, kejenuhan yang sama, dan perasaan sama yang lainnya.

Saya berusaha menerima, karena saya sudah belajar bahwa pekerjaan itu adalah amanah, tidak boleh makan gaji buta, bekerja untuk menafkahi keluarga adalah ibadah. Tapi ya itu, kerja saya tidak maksimal. Daripada masalah ini makin dalam dan malah lari ke fisik saya (bener lho, ada beberapa temen angkatan yang baru ketemu bilang,”kamu kok kurusan ya Win, habis sakit ya?”) Waduh, saya berpikir sepertinya bertahan disini sudah tidak sehat nih.

Akhirnya, saya mengambil pelarian, pelarian yang positif tentunya. Saya ikut komunitas Tangandiatas (TDA) dan komunitas Pengusaha Muslim (KPMI). Lama lama saya merasa enak juga nih pelarian ini. Sayapun berbisnis. Lika liku wirausaha saya bisa dilihat pada postingan sebelumnya di blog ini. Saya merasa senang sekali, Alhamdulillah, ada transferan uang masuk, sebelum tanggal gajian. Ada sensasi tersendiri ketika tanggal 1 saya menerima gajian, dan disaat yang sama saya membayar upah kepada orang lain yang membantu usaha saya.

Sayapun menunggu waktu yang tepat untuk keluar dari perusahaan sekarang dengan baik dan benar. Alhamdulillah, ada program pensiun dini. Sebenarnya dua tahun lalu, saya ingin mendaftar, tapi apa daya, saya kurang memenuhi syarat. Akhirnya saat saat yang ditunggu itupun datang juga. Tahun ini tahun 2011, dengan mengucapkan Bismillah, saya mendaftar. Setelah proses administrasi, interview, konseling, dan lain lain, diputuskanlah bahwa saya lolos sebagai karyawan yang disetujui pensiun dininya. Terima kasih perusahaanku, terima kasih atasanku, terima kasih … terima kasih…

Ingin dengar kelanjutannya kawan? Tunggu dulu, ini adalah bukan tujuan akhir. Ini adalah langkah awal sebuah perjalanan. Bisa saja nanti ditemui onak, duri, aral yang melintang, kubangan lumpur, jalan pendakian. Oleh karena itu saya mohon doanya kepada engkau kawan, agar perjalanan kami selamat sampai pulau harapan, selamat sampai diwafatkan oleh Allah dan bertemu dengan Nya kelak di kampung akhirat nanti.

Dengan mengucapkan Alhamdulillah, saya meluluskan diri belajar di sebuah BUMN besar, untuk kemudian belajar lagi di universitas kehidupan pada fakultas bisnis. Sesuai kan dengan motto blog ini, pembelajar sepanjang hayat? #eaaa

Sebenarnya tidak cukup satu halaman blog ini, jika saya uraikan satu persatu proses ini (lagian saya pegel ngetiknya… ) Hal ini juga dikarenakan supaya kawan tidak bosan dalam mengunjungi blog ini, Insya Allah saya akan lebih aktif lagi untuk sharing pengalaman. Ditunggu sharing selanjutnya ya…

Petualangan baru

Saya ingat sekali, petualangan ini dimulai sejak seorang teman menawarkan sesuatu yang baru. Dan sesuatu hal ini adalah menyentak comfort zone saya. Sayapun tersadar, "ohya sepertinya menarik juga", batin saya. Kalo dilihat history email saya, kejadian ini dimulai di bulan Juni pada tahun 2010.

Semenjak itu, saya berusaha semaksimal mungkin. Apapun saya lakukan untuk mencapai hal tersebut. Ada beberapa yang "nyangkut", sebelum akhirnya gagal alias tidak ada kelanjutan sampai sekarang.

Akan tetapi saya terus bermimpi dan berusaha serta tidak lupa berdoa. Waktu terus berjalan. Sampai akhirnya bertemu lagi bulan Juni, tapi ini tahunnya 2011. Artinya tepat setahun perjalanan petualangan saya. Atas pertolongan Allah, saya dihubungi olehnya dan progressnya baik. Saya hanya bisa berharap semoga proses ini lancar dan mudah, sehingga saya bisa terus berlayar ke pulau harapan.

Tentu pembaca bertanya tanya, "apa sih petualangannya?", "hal apa sih yang dikerjakannya?" dan seterusnya dan seterusnya. Insya Allah pada saatnya nanti, akan saya tulis di blog ini.

Written by:
Abu Afra
[menulis dalam kondisi menunggu progress lebih lanjut.... Semoga...]


Blog baru si bocah

Setiap anak mempunyai ciri atau karakteristik sendiri sendiri. Ketika salah satu anak kooperatif dengan orang tua (baca: ketika kita ajak belajar membaca, dia dengan senang hati melakukannya), dilain pihak ada yang sampai kita bujuk dengan manis berulang ulang, dia malah tetap dengan aktifitasnya.

Orang tua harus mempunyai strategi jitu menghadapi berbagai macam karakteristik ini. Best practice yang sudah saya terapkan, misalnya sewaktu mengajak anak anak mandi. Si kakak ketika disuruh, "ayo kita mandi". Diapun dengan serta merta mengambil handuk, pergi ke kamar mandi untuk mandi. Akan tetapi, sang adik selalu punya 1001 alasan untuk tetap pada aktifitasnya. Setelah mengubah strategi, saya ubah kalimatnya dengan "ayo nak, kita bermain air, mana bonekanya, kita mandiin yuuk". Setelah berpikir sejenak, barulah dia mau dengan membawa bonekanya ke kamar mandi. Akhirnya dia mau mandi setelah "bermain air".

Sebagai orang tua, saya harus mempunyai inovasi strategi dalam menanamkan kebiasaan baik untuk mengajarkan life skill kepada mereka. Salah satu life skill yang harus ditanamkan sejak kecil adalah kemampuan mereka dalam berkomunikasi, mengeluarkan dan mempresentasikan ide mereka. Bisa dengan lisan melalui bercerita, bisa juga dengan tulisan.

Alhamdulillah, mereka sudah terbiasa menuliskan ceritanya dibuku. Agar aktifitas ini menarik, saya coba media baru dalam menuliskan ide ide mereka. Apa itu? media itu adalah blog. Jadi ada dua aktifitas yang dilatih selain menulis dibuku, yaitu aktifitas mengetik keyboard dengan menjalankan aplikasi spreadsheet sederhana dan aktifitas internet sehat (baca: menggunakan teknologi internet untuk hal hal bermanfaat).

Hasilnya? berdasarkan indikator yang saya rasakan, mereka tampak senang dengan aktifitas baru ini, mereka jadi lebih senang berkreasi, memfoto karya mereka, dan upload karya mereka di blog.

Apa dampaknya bagi saya? terpaksa notebook saya "ditawan" oleh mereka. Hehehe. Maklum sejak PC desktop saya kena petir, notebooklah satu satunya alat saya mengais rezeki di internet. Saya harus menunggu mereka tidur terlebih dahulu untuk "memberdayakan" notebook saya. "Tapi nggak apa apa sih", batin saya dalam hati. Yang penting mereka senang dengan aktifitas positif.

Dampak yang kedua bagi saya adalah saya terpaksa muter otak lagi. Buat apa? untuk mencari strategi lebih joss lagi mengais dollar di adsense dan jualan online. Emang buat apa dollarnya? ya buat beli notebook baru lagi lah. hehehehe....

Kesimpulannya, saya harus bekerja extra smart agar kiriman Western Union dari Google Adsense segera datang....

Ohya, ada yang lupa, kalau pembaca mau melongok sedikit ke blog si bocah, silakan kunjungi
http://celotehanafra.blogspot.com/

dan

http://karyahalwa.blogspot.com/

Wassalam,
Abu afra
[disuatu siang saat rehat di beberapa meter dari permukaan laut]

Sekali lagi tentang sabar

Begitu banyak kejadian yang menimpa, yang membuat perasaan tercampur aduk. Entah bagaimana saya menggambarkan perasaan ini versi tulisan. Yang jelas sulit dituliskan dengan kata kata.

Alhamdulillah, atas pertolongan Allah, saya dikaruniai lingkungan yang kondusif, yang mengingatkan akan adanya kehidupan akhirat yang abadi kelak.

Biasanya dalam keadaan seperti ini, saya teringat alunan indah dari imam masjid nabawi syaikh Budayr. Beliau waktu itu membacakan surat Al insaan pada rakaat kedua di shalat subuh. Sungguh indah isi dari surat Al insaan. Dan pikiran saya langsung mengulangngulang ayat ke 12 yang kurang lebih berarti: "Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka dengan surga dan pakaian sutera".

Ditengah tercampur aduknya perasaan ini, Alhamdulillah saya mendapatkan bait syair dari Imam Syafii yang menyejukkan hati. Saya mendapat dari BBM group dan ternyata sumbernya dari blognya ustad Rumaysho.

Bait syair itu berbunyi:

" Bersabarlah yang baik, maka niscaya kelapangan itu begitu dekat.

Barangsiapa yang mendekatkan diri pada Allah untuk lepas dari kesulitan, maka ia pasti akan selamat.

Barangsiapa yang begitu yakin dengan Allah, maka ia pasti tidak merasakan penderitaan.

Barangsiapa yang selalu berharap pada-Nya, maka Allah pasti akan memberi pertolongan."

Ditulis oleh:
Abu Afra
[suatu sore ditengah belantara jakarta]

My learning curve

Otak merupakan nikmat yang diberikan Allah untuk ummat manusia. Jika diibaratkan, mesin tubuh kita termasuk otak adalah mesin yang menakjubkan. Bayangkan betapa banyak sel atau syaraf yang terdapat pada otak kita yang untuk prosesnya saja mengirimkan impuls listrik dan kekuatan pemrosesannya saja mengalahkan kekuatan pemrosesan processor Pentium berkali kali lipat Mhz.

Dengan nikmat di atas, sebagai manusia kita harus bersyukur kepada sang pencipta. Apakah cukup dengan ucapan lisan saja? Tidak kawan, selain diakui dengan hati, diucapkan dengan lisan, kita juga harus memanfaatkan otak ini untuk ketaatan kepada Allah. Otak dipergunakan untuk hal hal kebaikan yang positif. Memakainya dengan sungguh sungguh, jangan dibiarkan percuma saja. Salah satu cara memakainya adalah dengan belajar.Kata guru saya sewaktu di SD dulu, otak harus sering digunakan. Ibarat pisau, sering diasah maka otak akan lancar menerima dan memproses informasi yang masuk.

Saya sekarang sedang belajar hal baru, yaitu bahasa arab, lihat belajar bahasa arab untuk pemula. Sebenarnya bukan hal baru, karena semenjak di madrasah dahulu saya sudah belajar bahasa arab dasar. Walau terlambat, saya mulai lagi dari nol. Tidak apa apa, dari pada tidak sama sekali. Target saya adalah bisa bercakap dalam bahasa arab secara active layaknya yang saya lakukan pada bahasa Inggris. Oh ya satu lagi adalah agar bisa membaca kitab 'ulama pewaris nabi yang berbahasa arab.

Sebagai insan yang mempunyai background IT, saya juga memperdalam IT-IL (IT Infra structure library). Semenjak mendapat international certification di bidang IP networking (CCNA), saya sudah tidak update ilmu IT lagi. Saya ingin mengejar IT-IL v3 foundation certification yang dikeluarkan oleh OGC di Inggris. Mengapa harus bersertifikat? Memang banyak yang pro dan kontra mengenai apakah kita harus bersertifikat atau tidak untuk menunjukkan skill kita. Kalau saya sih memilih mengejar sertifikat ini supaya ada track dalam learning curve saya. Jadi biar terarah dalam mempelajari ilmu ini.

Memang saya memilih belajar autodidak untuk hal ini, selain IT-IL saya juga belajar secara mandiri COBIT, CISA modul, PMP modul untuk project management. Mungkin setelah ini, saya juga akan mengambil sertifikasi di atas.

NB:
Coretan saya mengenai IT-IL saya ungkapkan di http://myitiltutorial.blogspot.com

Pohon berbuah manis

Saya dilahirkan di kota yang berhutan beton. Terletak di pusat kota yang sekarang ini semakin banyak saja pohon pohon betonnya alias gedung yang mencakar langit. Dibesarkan di lingkungan yang antara pohon hijau dan gedung berlomba lomba tingginya.

Bosan melihat beton, semenjak remaja saya bercita cita ingin memiliki rumah dengan halaman hijau yang luas dan penuh dengan tanaman warna warni indah dan pohon yang bisa dipetik buahnya. Alhamdulillah, setelah saya menikah akhirnya saya diberi karunia untuk memilikinya.

Halaman rumah saya ada tiga, satu halaman depan. Ada banyak tanaman disana seperti euphorbia, lidah mertua, dan tanaman lain yang saya tidak mengingat namanya. Yang kedua ada di tengah tengah rumah, dulu terdapat pohon singkong disitu. Akan tetapi setelah dipanen singkingnya, saya menggantinya dengan pohon mangga. Yang terakhir adalah halaman belakang, disanalah terdapat pohon pohon pisang, salak, tanaman zodia, daun pandan, dan lainnya.

Hitung hitung ikut meramaikan hari bumi dan kampanye Go Green dan Oleh karena sering berinteraksi dengan pepohonan dan tanaman, saya mengilustrasikan perjalanan bisnis dengan hal di atas.

Cobalah ibaratkan bisnis yang kita jalani dengan pohon. Ada benar benar pohon yang kita tanam sedari kita menanam bijinya, atau pohon yang kita beli sudah agak besar. Begitu juga dengan bisnis, ada yang memulai bisnisnya dari nol yang benar benar dia mengawali dari pertama, atau juga yang memulai dengan membeli bisnis yang sudah agak besar dengan franchise misalnya.

Ada ungkapan yang sangat menarik menurut saya, dan sudah saya tulis di status twitter saya, kalimat tersebut adalah:

'Tanaman bisnis yg rajin disiram dengan air kesabaran, pupuk keuletan, dan perawatan yang persisten akan besar dan berbuah manis'

Saya ingat, beberapa tahun yang lalu, saya berjalan dari bazaar ke bazaar, mengangkut dagangan. Awalnya ada rasa berat dan malu dihati. Ada teriakan sinis dihati saya,"yah payah, masak sarjana IT ngangkut dagangan, pake bis lagi". Tetapi, saya lawan api teriakan tadi, saya siram api itu dengan air kesabaran. Terjadilah dialog di hati antara pro dan kontra, Alhamdulillah akhirnya menanglah kesabaran.

Lalu saya beri pupuk bisnis saya di atas agar terjadi akselerasi pertumbuhan. Berawal dari blog gratisan, saya rawat blog tadi dengan persisten yang akhirnya ada pembeli dari luar Indonesia yang membeli produk saya.

Pertanyaannya sekarang, apakah saya masih sabar, ulet, persistent? dan apakah bisnis saya sudah besar dan sudah berbuah manis? Hmmmhh... saya tidak tahu jawabannya :-)

Semoga tulisan pagi ini, menginspirasi pembaca. Jikalau tidak ada yang membacanya, dengan menulis ini setidaknya saya berharap agar tanaman passion saya mulai tumbuh dengan indah.

Wassalam,
Abu Afra
[Yang lagi dipersimpangan jalan]

Rumah adalah benteng bagi keluarga

Banyak permainan rakyat yang dimainkan secara bersama sama yang sangat menyenangkan, main petak umpet, galasin, bola bekel, tak lari jongkok, main karet atau lompat tali yang terbuat dari untaian karet gelang, dan masih banyak lagi.

Mungkin anda ingat permainan benteng. Bagi yang berusia kira kira SD di tahun 80-an pasti ingat, karena ini adalah permainan rakyat yang sangat murah dan tidak memerlukan modal banyak. Masing masing kubu harus menyentuh benteng lawannya tanpa tersentuh oleh lawan lawannya untuk memenangkan pertandingan. Masing masing pemain harus berpikir strategi yang sangat jitu dan berusaha aktif untuk menyerbu benteng lawan. Kalau mengingat masa lalu, sangatlah seru, betapa indahnya kebersamaan permainan rakyat itu.

Sekarang, banyak serangan dan serbuan bertubi tubi yang ditujukan kepada keluarga terutama anak kita. Entah itu serangan gaya hidup hedonis, konsumerisme, budaya permisive, hidup serba instan, curang, dan serbuan lainnya yang menyerang baik yang masif sampai yang perlahan tapi pasti yang bisa merubah pola hidup anak kita.

Serangan itu bisa datang dari teman teman anak kita dimana dia bergaul, bisa dari sekolahnya, mungkin juga dari saudaranya, majalah dan buku bacaannya. Bahkan, serbuan itu bisa datang dari yang tidak kita sadari sebelumnya yaitu acara TV yang tidak mendidik sama sekali.

Unsur pendidikan yang tidak bisa dikontrol adalah LINGKUNGAN. Hal inilah yang lebih kuat pengaruhnya. Saya tertarik sekali pada quote yang terdapat di buku "Mendidik Generasi Rabbani", yaitu Rumah adalah benteng bagi anak anak kita dari pengaruh negatif dari luar.

Adalah tugas ayah bunda membentengi anak anak kita, menjaganya dari serangan dari pengaruh negatif, mendidiknya dan menanamkan pengaruh positif. Aktifitas pendidikan itu adalah kegiatan yang persistent dan terus menerus sepanjang hayat. Kata Ustadz, hal yang paling urgent adalah menanamkan aqidah yang lurus serta Tauhid kepada anak. Pernah saya tulis juga sebelumnya tentang hal hal apa yang pokok yang harus diajarkan kepada anak, silakan merujuk ke tulisan sebelumnya. Dan yang tak kalah penting adalah doa, mendoakan anak kebaikan dunia dan akhirat adalah salah satu ikhtiar dalam mendidik anak.

Terakhir, saya menasehati diri saya sendiri, marilah kita jaga benteng kita dengan baik, perkuat pondasi imannya, perindah taman akhlaqnya, siram bunga perbuatannya dengan air ilmu pengetahuan, saling bekerja sama antara ayah ibu dan anak dalam berbuat kebaikan agar berbuah kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

kognitif vs akhlaq

Setiap hari saya melalui tol jagorawi. Sering menemui orang yang berkecepatan dibawah 80 km/jam, tapi tetap ngotot berada di jalur paling kanan. Mobil di belakang sudah memberikan sign kanan bahkan lampu dim, akan tetapi mobil itu tetap saja tidak mau beranjak dan membuat jalan jadi agak tersendat.

Pernahkah anda naik angkot, lalu ada orang seenaknya mengumbar asap rokok kemana mana? Padahal di sebelahnya ada wanita yang terbatuk batuk sambil menutupi hidungnya dengan tissue.

Atau mungkin anda pernah naik bus umum dimana ada wanita paruh baya naik, tetapi tak satupun pemuda yang didekatnya mempersilahkan wanita ini duduk.

Cukup saja deh contohnya, sebab kalau mau dituliskan satu persatu yang saya alami akan membuat tulisan ini panjang berlembar lembar.

Contoh di atas adalah kurangnya sikap tenggang rasa, tepa selira, peduli, empati, perhatian, menolong, dan banyak sinonim lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Untuk merubah itu semua dengan sekali waktu, tak mungkin dilakukan, bayangkan berapa banyak ummat manusia yang akan dinasehati. Oleh karena itu saya mendukung gerakan pendidikan akhlaq dimulai dari rumah, dimana kalau seluruh orang tua sadar dan mengimplementasikan dengan mendidik anak berbasis karakter, efeknya akan seperti bola salju sehingga akan terbentuk masyarakat yang beradab.

Saya hanya mengingatkan para orang tua bahwa disamping fokus kepada pendidikan kognitif akademis dengan memberikan les ini les itu, privat ini privat itu, harus juga fokus kepada pendidikan moral dan karakter. Dalam bahasa Agamanya pendidikan akhlaq. Sehingga akademis berbanding lurus dengan akhlaq. Diharapkan semakin anak berilmu semakin pula akhlaq nya baik.

Nasihat Nabi

Saya mengenal seorang dokter kandungan dengan baik, mungkin karena dua anak pertama saya diperiksa oleh beliau. Oleh karena itu, ketika berkunjung ke tempat prakteknya, kami mengobrol lepas. Sampai suatu saat, beliau bercerita bahwa ada dua pasiennya, yang satu sudah KB steril (tubektomi ya istilahnya??) selama 8 tahun yang satunya lagi sudah sekitar 9 tahunan. Apa yang terjadi? Dua duanya kembali hamil.

Pada detik itulah, pikiran saya melayang. Terbang ke suatu momen dimana pada waktu itu sedang ikut kajian ilmiah yang membahas tema Nasihat Nabi kepada Ibnu Abbas. Kalo isi detailnya, silakan lihat pada kitab kitab hadits dan buku buku agama. Secara general, terdapat kalimat , "Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Apabila kau meminta, mintalah kepada Allah. Seandainya suatu umat berkumpul untuk memberikan manfaat kepadamu maka mereka tidak bisa memberi manfaat tersebut kecuali yang telah ditakdirkan Allah untukmu. Apabila mereka berkumpul untuk memudharatkanmu maka mereka tidak bisa memudharatkanmu kecuali dengan apa-apa yang ditakdirkan oleh Allah atasmu."

Sepanjang perjalanan saya membatin,"hhmmmhhh... walaupun orang di atas sudah berusaha semaksimal mungkin untuk tidak lagi punya anak, jika Allah berkehendak orang itu hamil, maka jadilah ia..." Alhamdulillah, begitu banyak kejadian yang dapat dijadikan pelajaran kehidupan dimana pelajaran itu membuat iman semakin bertambah.

Begitu juga dengan kondisi bisnis kita. Sudah berpeluh kita berusaha, tapi hasil positif belum juga didapat. Ingatlah untuk positive thinking, mungkin Allah memutuskan itu yang terbaik untuk kita. Qonaah dan bersyukur membuat hidup bahagia. Tapi sifat qonaah tidak meniadakan usaha loh. Kita tetap disyariatkan untuk berusaha atau berikhtiar semaksimal mungkin. Selamat berusaha.....

NOtes:
Kata Ustadz, Jagalah Allah maksudnya adalah menjaga batas batas (syariat) Allah.

Life is adventure

Hari Jumat adalah hari raya pekanan bagi ummat Islam. Di dalamnya, seluruh lelaki muslim dewasa diwajibkan shalat Jumat. Bagi pekerja jakarta yang berdomisili di pinggiran kota, hari jumat sore adalah hari persiapan. Bersiap untuk mengarungi kemacetan kota, bersiap untuk sabar, bersiap untuk menghadapi berbagai macam kejadian pada perjalanan pulang. Tahu sendiri kan, apalagi di jalan Gatot Subroto baik pagi maupun sore sama saja macetnya.

Nah, di jumat kemarin, kebetulan saya pulang agak telat. Saya memutuskan untuk tidak naik trans jakarta untuk ke cawang dan lebih memilih naik bis biasa dengan alasan lebih cepat. Sejauh ini, perjalanan lancar walau tersendat. Setibanya saya di pangkalan omprengan, saya heran dan bertanya dalam hati,"Kenapa banyak orang nih ngumpul? demo apaan nih?" Setelah bisik bisik kiri kanan, tahulah saya bahwa mobil omprengan pada waktu itu tidak ada alias belum datang ke pangkalan.

"Waduh, gimana ini?", batin saya dalam hati. Jiwa petualang saya muncul setelah menunggu omprengan yang sudah beberapa menit tidak kunjung datang. Langsung saja saya memutuskan untuk pindah haluan, pergi, dan menunggu bus menuju kampung rambutan. Saya meninggalkan puluhan orang orang yang masih sabar menunggu omprengan.

Alhamdulillah, ternyata tidak sampai dua menit, bus datang menjemput saya. Tibalah saya di pasar rebo, setelah celingak celinguk, saya melihat ada bus jurusan bogor. Saya kibaskan tangan kanan penanda agar bus berhenti, sayapun melompat, hup, naiklah saya dengan selamat ke bus. Ternyata dengan mencari dan memilih alternatif lain, saya bisa selamat sampai tujuan yaitu ke istana saya di Bogor. Ibaratnya dunia tempat kita hidup ini adalah tempat kita berpetualang. Kata orang sih istilah kerennya, "Life is adventure".

Begitu juga dengan perjalanan wirausaha. Disaat kita mentok, growth bisnis belum nampak, sepuluh cara marketing sudah kita coba. Kita dapat memilih dan memutuskan alternatif jalan lain. Selama ini kita bisnis offline, cobalah meningkatkan omset dengan bisnis online misalnya. Ada banyak jalan yang bisa kita tempuh. Cari ilmunya, coba, praktekkan, cek indikatornya, beri feedbacknya, perbaiki yang kurang. Siklus ini terus diulang, istilah akademisnya perbaikan tiada henti.

Terakhir, saya menasihati diri saya sendiri, agar tetap terus berusaha dan berdoa dalam berpetualang di dunia ini. Contohlah orang sukses yang sudah dijamin masuk surga. Mereka adalah sahabat Nabi, yang berjuang membangun peradaban bersama sang Nabi terakhir. Dengan mencontoh kehidupan generasi terbaik ummat ini, Insya Allah kitapun bisa meraih kesuksesan dunia dan akhirat.

Nikmat sehat dan waktu luang

Di tweet saya, saya pernah posting: "Waktu luang adalah nikmat bila kita memanfaatkannya". Lalu dilanjutkan dengan tweet saya yang berkaitan dengan hal di atas,"Banyak remaja yang jatuh dalam penyimpangan disebabkan banyaknya waktu kosong tanpa tahu harus diisi dengan apa".

Beberapa hari setelah itu, ketika mengikuti kajian, saya menerima wawasan dengan tema yang senada dengan hal di atas. Sebagaimana seorang bijak mengatakan,"Ikatlah ilmu dengan tulisan", maka saya ikat faedah faedah ilmu tersebut di blog ini.

Kata ustadz yang menyampaikan, "Nabi bersabda: dua nikmat kebanyakan manusia tertipu dengan keduanya yaitu sehat dan waktu luang. (HR. Bukhari, Attirmidzi, Ibnu Majah, dari sahabat Ibnu Abbas)"

Sang Ustadz menyampaikan pelajaran yang dipetik dari hadits ini adalah:

1. Kesehatan dan waktu luang adalah nikmat, manfaatkan keduanya untuk ibadah dan hal hal positif lain yang sesuai syar'i.
2. Orang bisa tertipu dengan kesehatan dan waktu luang.
3. Gunakan sehatnya hati untuk memahami ayat ayat Allah, sehat mata untuk melihat kekuasaanNya, sehat telinga untuk mendengarkan ayat ayat Nya.
4. Ada doa atau dzikir pagi petang yang minta sehat badan, pendengaran, penglihatan karena merupakan wasilah atau sarana mencari ilmu.
5. Kita dapat merasakan nikmat sehat ketika sakit.
6. Waktu yang kita lewati akan ditanya nanti, " ditanya umur dan masa mudanya digunakan untuk apa?"
7. Termasuk kebaikan Islam seseorang meninggalkan sesuatu yang tidak ada gunanya.

Ustadz tersebut menambahkan kiat kiat agar kita tidak tertipu oleh sehat dan waktu luang, yaitu:

1. Bandingkan nikmat sehat ketika sakit.
2. Bandingkan nikmat waktu luang ketika sibuk.
3. Mengatur waktu sebaik baiknya.
4. Memilih yang terpenting diantara yang penting.

Begitulah pembahasan mengenai nikmat sehat dan waktu luang, semoga kita bisa mengimplementasikan di keseharian kita.

5 keterampilan dasar yang perlu untuk anak

Setiap hari kita membaca Alqur'an. Di dalam Alqur'an terdapat ayat yang kurang lebih artinya: "jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka". Substansi ayat ini adalah kita hendaknya melakukan usaha pendidikan baik untuk diri sendiri maupun kepada keluarga (istri, suami, anak anak, dan lain lain) agar terhindar dari neraka dan masuk ke surga.

Yang ingin masuk surga bukan hanya kita saja kan? sudah tentu istri atau suami kita, dan anak anak kita pun ingin masuk surga pula. Oleh karena itu, ilmu yang sudah kita dapat seharusnya ditransfer kepada anak anak kita.

Setelah membaca buku dan artikel mengenai pendidikan anak, saya mendapat benang merahnya, yaitu skill atau ketrampilan apa saja yang harus ditanamkan kepada anak kita. Minimal ada lima keterampilan pengetahuan yang harus diberikan, yaitu:

1.Tauhid
Tauhid adalah pangkal kesuksesan dan kebahagiaan. Aqidah yang lurus dan benar selalu seiring sejalan dengan tauhid. Tujuan diciptakan manusia adalah untuk mentauhidkan Allah. Tauhid adalah intisari dakwah Nabi yang mendakwahkan "Tiada ilah (yang diibadahi dengan benar) kecuali Allah".

Untuk mempelajari Tauhid, bisa ditemukan di Alqur'an dan hadits. Oleh karena itu, sebagai sarana utama, ajari anak anak membaca Alqur'an dan menghapalnya. Sudah banyak buku buku terjemahan khusus untuk anak yang bertema ini.

Ajari anak mencintai Nabinya yang merupakan penyeru kebaikan dan penolak kebatilan. Dengan Tauhid dan Aqidah yang benar, Insya Allah manusia akan hidup bahagia, sukses, dan mendapat ketenangan baik di dunia ini maupun di akhirat nanti.

2.Adab / Fiqh praktis
Ajari anak anak adab islami atau fiqh praktis pada hidup keseharian mereka. Seperti adab makan dan minum, adab berteman, adab berhubungan dengan orang tua, adab belajar, kesehatan, menutup aurat, kebersihan diri dan lingkungan, dan adab islami lainnya.

Ajari juga anak tentang tata cara ibadah wajib, misalnya tata cara berwudhu, tata cara shalat, puasa, dan lain lain.

3.Social skill
Sebagai makhluk sosial yang hidup berdampingan dengan makhluk hidup lain, seperti manusia, hewan, tumbuhan, keterampilan ini juga harus diajarkan kepada anak kita.

Ajari bagaimana empati terhadap yang lain, berbagi, komunikasi (mempresentasikan ide kepada orang lain), cara berkomunikasi atau bahasa, kemampuan mendengar, cara memilih teman yang baik dan berteman, biasakan budaya menghargai orang lain, kepemimpinan, dan lain lain.

4.Financial skill
Skill ini juga penting, oleh karena itu pelajaran matematika basic sudah diajarkan sejak usia pendidikan dasar.

Jika sudah mahir berhitung dasar, ajarkan cash flow management dasar. Misalnya, jika anak mendapat uang sekian. Maka ajarkan berapa persen yang harus ditabung, berapa persen yang harus dikeluarkan untuk operasional ( baca: jajan, ongkos, dan lain lain), berapa persen yang harus dikeluarkan untuk mengeluarkan sedekah. Ajarkan hidup hemat.

Cara untuk mendapatkan uang juga bisa dikenalkan semenjak dini, sehingga mereka siap ketika sudah saatnya mencari nafkah sendiri. Bisa dengan cara diperkenalkan berbagai profesi, bagaimana untuk memperoleh profesi itu, bagaimana menggunakannya agar mendapat uang.

Perlu juga memperkenalkan kepada mereka entrepreneurship atau keterampilan wirausaha, bagaimana dengan usaha usaha tersebut mereka bisa mendapatkan uang.

5.Cara belajar
Terakhir, ajari anak cara belajar yang baik. Belajar itu bisa dimana saja, tidak hanya di kelas. Bisa di kolam renang, dengan melakukan aktifitas berenang kita dapat mempelajari sesuatu. Jadi kalau pembaca ada yang perlu baju renang anak, silakan hubungi saya.. loh, kok jadi ngelantur...

Kembali ke topik, dalam menyerap ilmu, kita harus mengerahkan seluruh potensi indra. Bagaimana cara mendengar yang baik, cara melihat dan memperhatikan yang benar, cara membaca dengan benar sehingga dalam membaca kita sudah langsung bisa menarik kesimpulan, trik menghapal agar informasi yang kita hapal bisa keluar sewaktu diperlukan.

Sebenarnya tidak hanya lima ini, banyak lainnya. Saya sebut disini sebagai summary saja dari apa yang saya baca di artikel. buku, serta ceramah mengenai pendidikan anak.

Penutup, marilah kita didik anak kita dengan skill yang dibutuhkan mereka untuk dapat hidup bahagia di dunia dan di akhirat.

Adab adab berobat

Perjalanan hidup dapat diibaratkan grafik sinusoidal. Artinya kita bisa berada di bawah atau bisa juga di atas. Begitu juga keadaan jasmani, kita dikaruniai nikmat kesehatan tapi kadang sakit mendera kita.

Keadaan itulah yang terjadi pada anak anak kemarin, sewaktu liburan kemarin, anak anak diuji sakit. Alhamdulillah di group BBM ada uraian mengenai adab adab berobat. “Wah, pas banget nih dengan suasana hati”, batin saya.

Inilah uraian adab adab berobat:

- Niat yang ikhlas untuk menjalankan perintah Allah.

- Mengambil obat obat yang disyari’atkan seperti habbatus sauda, madu, bekam, atau juga obat obat yang diambil menurut rekomendasi dokter yang terpercaya.

- Menjauhi obat obat yang dilarang oleh syariat

- Berobat kepada ahli kesehatan atau dokter.

- Meyakini bahwa kesembuhan itu semua dari Allah semata.

- Bersabar dengan sabar yang indah, dan tidak cepat putus asa.

- Menjauhi tata cara pengobatan yang berbau syirik, seperti ke dukun, dan lain lain.

Mudah mudahan dengan menjaga adab adab di atas, sakit kita berbuah pahala dan menghapus dosa.

Adab nge-BB

Pekan ini kita dihebohkan mengenai berita tentang akan di blocknya layanan RIM atau Blackberry Internet Service. Kabarnya sedang tahap pembicaraan apakah jadi ditutup atau tidak.

Tapi tidak ada salahnya saya menuliskan adab adab memakai BB, yang saya dapat dari salah satu group BBM yang bersumber dari ustadz Badru.

Agar menuai keberkahan dengan memakai BB, maka kita perlu menerapkan adab nge-BB sebagai berikut:

1. Ikhlaskan niat untuk mencari ilmu, ikut group group BBM yang produktif dan menambah ilmu terutama ilmu syar’i.

2. Usahakan ngobrol ngalor ngidulnya dikurangi.

3. Saling member nasihat karena manusia tempat kesalahan.

4. Bercanda boleh, tapi jangan berlebihan. Bercanda terkadang perlu untuk menghilangkan kesenjangan dan kejenuhan.

5. Jadikan BB sebagai alat untuk mendulang pahala.

6. Jauhi ghibah kecuali yang diperbolehkan.

Intinya jadikan gadget yang kita miliki untuk hal yang produktif dan bermanfaat (misalnya menuntut ilmu syari, membaca artikel ilmiah, untuk sarana berbisnis dan berdagang, sebagai sarana silaturahim keluarga, dan lain lain) , jangan jadikan gadget yang kita miliki hanya untuk pamer apalagi untuk hal yang porno dan melakukan maksiat lainnya.

Tidaklah salah kita memiliki gadget yang high tech, tapi ajarkan anak anak kita untuk menggunakan internet secara sehat. Tanamkan aqidah dan akhlak kepada mereka agar mereka dapat menyaring informasi negatif. Dengan aqidah dan akhlak yang kuat niscaya mereka akan menggunakan teknologi canggih hanya untuk produktifitas positif yang bermanfaat bagi pribadi dan ummat manusia.

Mari kita galakkan internet sehat kepada diri pribadi, anak anak, keluarga, dan seluruh masyarakat Indonesia. Merdeka!!!!!

Sayembara kehidupan

Perlombaan.... Kata ini adalah kata yang tepat untuk mengartikan sayembara. Setiap perlombaan harus ada peserta. Dan setiap peserta yang memenangkan perlombaan akan mendapatkan hadiah. Sudah tentu setiap perlombaan ada persyaratan yang harus diikuti.

Kesimpulan paragraf diatas adalah:
  • perlombaan harus ada aturan mainnya. Dan ada orang yang bertugas menyampaikan syarat dan aturan mainnya.
  • pada setiap perlombaan, selalu ada sang pemenang.
  • ada hadiah bagi sang pemenang.

Begitu juga dengan kehidupan ini yang pada hakikatnya adalah sebuah perlombaan. Yang menciptakan perlombaan adalah Yang Maha Pencipta. Yang bertugas untuk menyampaikan aturan main adalah manusia yang diutus Allah, yaitu Nabi Muhammad (semoga shalawat dan salam terlimpah kepada beliau). Terakhir, hadiah dari perlombaan ini adalah surga.

Melalui sirah perjalanan Rasul dan sahabat yang kita baca dan dengar dari para 'ulama, sang pemenang dalam lomba kehidupan ini sudah diketahui melalui lisan Rasul yang mulia. Ada sepuluh sahabat Nabi yang dijamin masuk surga. Dan ada lagi beberapa sahabat yang Nabi sebutkan surga untuk mereka. Merekalah pemenang sesungguhnya dari perlombaan ini.

Agar menang dalam perlombaan, hendaknya kita perlu dan harus mengikuti tips dan perjalanan sang pemenang. Oleh karena itu, sudah sewajarnya kita mengikuti tata laku kehidupan mereka. Mengikuti pemahaman beragama mereka dalam ketaatan mereka kepada Rasul.

Mudah mudahan dengan taat kepada Rasul (beribadah kepada Allah) dengan mengikuti pemahaman dan perikehidupan sahabat, kita dapat meraih kemenangan hakiki dalam perlombaan kehidupan ini.

Tulisan ini adalah bersumber dari kajian Ilmiah ustadz Fahrudin Nu'man yang bertema sayembara kehidupan.