Pages

Let's the journey begin

Alhamdulillah, tiada kata lain yang terucap selain menyebutkan kata indah tersebut. Betapa tidak, begitu banyak nikmatNya yang telah saya rasakan sepanjang hidup sampai detik saya menulis untaian kalimat ini.

Bermula dari virus enterpreneur yang menyerang saya. Virus itu membuat badan saya panas dingin dan menggigil, akibatnya peristiwa itu semakin menguatkan asa saya untuk menjadi wirausahawan sejati. Greenleaf (sekolah enterpreneur) lah yang menggiring saya ke lingkungan mengasyikkan ini. Mulailah saya menjadi pedagang. Apapun yang bisa, saya usahakan. Saya pernah dagang diapers, diapers tamat, dilanjutkan dengan mainan edukatif, itupun tenggelam, dengan nekatnya melanjutkan lagi ke busana muslimah.

Hingga suatu saat, bertemulah saya dengan komunitas TDA ini. Hal ini menumbuh suburkan virus yang sudah ada pada diri saya. Dan semakin tinggi passion saya untuk menjadi tangan di atas.

Untuk mewujudkan hal di atas, bermula dari hanya sekedar pedagang baju renang muslimah. Sekarang kami sudah mulai menapaki langkah ke jenjang selanjutnya, yaitu menjadi produsen. Iya, walaupun kecil-kecilan (hanya tiga mesin jahit dan baru dua orang pekerja) tapi kami mulai serius untuk belajar ”mainan” baru ini. Yup, sesuai dengan moto blog ini, ”belajar sepanjang hayat”. Mulai dari pengetahuan dasar bahan, pricing, manufacturing, marketing, sistem akutansi kami pelajari secara perlahan tapi pasti. Sepertinya bidang Garment ini adalah passion kami disamping makanan.

Seperti yang diucapkan pada kalimat awal tulisan ini, Alhamdulillah..., ada pesanan yang datang dari luar negeri. Untuk itulah para pekerja dengan sibuknya mempersiapkan pesanan ini dengan sebaik-baiknya. Untuk mengingatkan awal perjuangan kami nantinya, saya mendokumentasikan kegiatan ini.

Selamat menikmati gambar di bawah ini. Inilah langkah awal kami menjalani perjalanan penuh liku ini, let’s the journey begin !!!


Penjahit lagi serius mengerjakan order pertama..

Nampak penjahit sedang enjoy dengan kerjaannya.



Bahan-bahan yang baru dibeli.





Masih berantakan, maklum baru dibeli sudah langsung dipesan oleh customer.

It's Just a Game

Collide... Bahasa Indonesianya sih bertubrukan. Kata itulah yang tepat untuk menggambarkan kondisiku saat ini. Bagaimana tidak? Di saat aku sedang mengejar score TOEFL dan GMAT yang tinggi, entah kenapa kerjaan di kantor semakin bertubi-tubi, hampir-hampir membuat aku burn out.Padahal aku harus meraih score tinggi agar aku bisa menjadi research assistant disamping mendapat scholarship di perguruan tinggi yang aku incar. Aku hampir tidak bisa belajar pada malam harinya akibat kelelahan

Akan tetapi, yang membuatku bisa mengendorkan syaraf yang sudah menegang akibat overloaded di kantor adalah growth disalah satu bisnisku sedang tumbuh. Aku kembali excite.

Itulah sepenggal kisah seseorang dari tempat yang nun jauh di sana. Tentunya kita semua pernah mengalami, walaupun bukan hal yang sama tetapi secara substansi sama dengan masalah di atas.

Berat atau tidaknya problematika kehidupan sebenarnya tergantung dari cara kita menghadapinya. Jikalau positive thinking yang kita kedepankan, Insya Allah segala permasalahan akan terasa ringan di pundak kita.

Ada tips dan tricknya lho... Walaupun sederhana, tapi ini berdasarkan pengalaman saya sendiri. Pada kasus di atas, bisa saja kita affirmasi di dalam diri kita dengan mengucapkan kalimat-kalimat sederhana seperti di bawah ini:

- Aku bisa mengatasi hal ini, keadaan ini adalah latihan agar aku terlatih mengerjakan tugas2 kuliah MBA nanti secara multi tasking.

- Alhamdulillah, kalau saya diberi kerjaan yang sebenarnya untuk porsi 2 orang artinya saya dipercaya menyelesaikan tugas itu. Ini menandakan saya bagus dalam bekerja.

- Crash begini mah, biasa dalam menjalani kehidupan ini, jika saya melewati masa ini dengan sukses, berarti saya sukses dan lulus dalam ujian di sekolah kehidupan.

- Ini sich seumpama game, jika saya ingin naik ke level berikutnya pasti harus mengalahkan musuh yang terberat dan tersulit. Dengan adanya problem ini, menandakan saya akan naik ke level berikutnya.

- Berarti ini semakin memantapkan aku pensiun dini, lebih baik ngurus bisnis sendiri daripada jadi pegawai yang waktunya semakin terbatas karena kerja terus dari pagi sampai malam.

Banyak kalimat2 positif lainnya, tergantung dari kreatifitas otak kanan anda. Sebaiknya sewaktu berafirmasi, otak dalam keadaan theta (keadaan nyaman, santai, tenang). Memang sih, kalimat di atas terkesan sederhana, akan tetapi jikalau kita optimis maka hasilnya bisa merubah hidup anda (dengan izin Allah tentunya) dari yang tadinya pesakitan menjadi manusia pembelajar yang optimis.

Sebenarnya ada satu lagi yang benar-benar bisa membuat kita tenang dan optimis disaat kesulitan mendera, dan itu sudah dibuktikan oleh Suri tauladan kita. Hal ini juga telah dipraktekkkan oleh para sahabatnya dan generasi penerusnya yang shalih. Apa itu? Tidak lain tidak bukan adalah berdoa kepada Yang Maha Penolong. Saya merekomendasikan buku yang berjudul Do'a & Wirid,karangan Yazid bin Abdul Qadir Jawas, terbitan Pustaka Imam Syafii. Isinya ada tentang doa ketika mengalami kesulitan, kesedihan, doa agar terhindar dari kemalasan, dan lain-lain.

Written by:
Abu Afra
Juni 07