Pages

Masa lajang untuk Pendidikan Anak

Terdapat banyak buku yang membahas pendidikan anak. Beberapa teori mutakhir yang bisa kita baca melalui salah satu buku bahkan menjelaskan dengan gamblang kepada kita para pembaca bahwa pendidikan anak bisa dimulai dari kandungan.

Sebenarnya ada hal substansial yang kurang atau mungkin terlupa dari benak pemikiran kita, yaitu pendidikan kepada anak dimulai dari saat kita lajang. Itulah hal yang terpenting dan kita remehkan dalam pendidikan anak. Di zaman yang serba permisif dan liberal ini, kita saksikan disekeliling kita para remaja sudah menjadikan pergaulan sangat bebas menjadi gaya hidup keseharian mereka. Gaya hidup serba matrealistis dan hedonisme ini ditunjang dan dipublikasikan secara gratis
oleh berbagai media mulai dari koran, radio, TV, sampai internet.

Memang berat tantangan dan beban untuk mendidik anak kita di masa ini menjadi anak yang shalih dan prestatif kelak. Bagaimana tidak? Di sekeliling mereka terdapat banyak fasilitas untuk membuat mereka menjadi rusak. Lihat saja, kasus MBA ( Married by Accident ) yang dialami artis idola sebagian besar ABG ( Anak Baru Gede ) kita. Sewaktu diwawancarai
oleh sebuah stasiun Televisi, ibu dari pasangan artis itu seakan merasa tak bersalah dan berdosa menjawab dengan leganya karena si artis ("terpaksa") meminangnya. Bahkan, berita mutakhir telah beredar VCD Porno yang dilakukan oleh orang
Indonesia di Mataram. Belum lagi kasus narkoba, yang menyerang anak-anak dari kalangan bawah sampai kalangan atas.

Kembali ke masalah kapan dimulainya pendidikan untuk anak, hal ini seharusnya dimulai dari sewaktu kita lajang. Justru di saat itulah saat-saat yang kritis dalam menentukan apakah anak yang dihasilkan dari kita menjadi anak salih atau tidak. Apa saja yang harus kita lakukan diwaktu masa lajang kita?

- Persiapkan dengan baik fisik, mental, dan spiritual kita untuk membangun keluarga sakinah.
Kita bisa persiapkan diri kita dengan membaca buku-buku bertema bagaimana menjadi suami/istri yang baik, mempersiapkan sebuah keluarga sakinah mawaddah wa rahmah, mengikuti kajian ilmu/seminar mengenai masalah keluarga, berniat dan berazzam serta berdo'a kepada Allah agar dikarunia pasangan yang shalih/shalihah dan mempunyai keturunan yang shalih/shalihah.

- Jaga pergaulan terutama dengan lawan jenis dengan menundukkan pandangan dan hati.

Melalui itu kita menjaga diri dari hal-hal yang mendekati zina. Dengan konsisten / istiqomah melakukan hal di atas, Insya Allah kita akan mendapat pasangan sekufu ( sama ) yang sama-sama menjaga hati dan dirinya dari perbuatan yang sia-sia. Ini merupakan janji Allah bahwa pria beriman akan mendapat wanita beriman, dan sebaliknya. Sesuai dengan fitrah manusia, bahwa sebenarnya kita akan senang mendapat pasangan yang terjaga dirinya dan suci hatinya.

- Bergaul dengan orang-orang shalih yang berakhlak baik.

Dalam hal ini, ada sebuah analogi yang baik sekali yang dicontohkan para salafus shalih. Jika kita bergaul dengan pandai besi, percikan apinya bisa mengenai diri kita, tetapi jika kita bergaul dengan penjual parfum, kemungkinan besar aroma wanginya bisa tetap bertahan pada tubuh kita.

Begitu juga kalau kita berteman dengan orang yang berakhlak buruk, besar kemungkinannya kita akan terpengaruh dengan mereka. Sebaliknya jika kita berteman dengan orang yang berakhlak baik, otomatis perangai kita pun berubah menjadi baik.

Ada banyak hal yang bisa lakukan untuk mengisi masa lajang kita dalam mempersiapkan jenjang pernikahan. Jika itu semua kita lakukan dengan istiqamah, percayalah kita akan menemukan pasangan hidup yang baik, pasangan hidup yang mempunyai satu visi, misi, persepsi dalam membangun bahtera rumah tangga. Jika dua insan tersebut bertemu dan membangun keluarga, maka adalah lebih mudah untuk mencetak generasi harapan, yaitu anak-anak yang shalih.

Ingatlah anak kita adalah investasi yang abadi. Rasulullah memberitahukan kepada kita bahwa jika manusia mati, terputuslah amalnya, kecuali tiga hal. Salah satunya adalah anak shalih/shalihah yang mendoakan kedua orang tuanya. Mudah-mudahan kita dikaruniai keturunan yang shalih yang bisa mendoakan kita, menjaga martabat kita, unggul dan
prestatif, serta sukses di dunia dan akhirat.

0 comments: