Pages

Kepasrahan Total

Kejadian ini dimulai dari sepulangnya aku dari sebuah kota diujung timur pulau jawa. Ternyata tidak lama kemudian aku ditugaskan ke Bandung untuk menyelesaikan suatu urusan. Aku memutuskan untuk pergi menggunakan bus.

Alhamdulillah, seperti biasanya aku tidak lupa membaca do'a ketika keluar rumah setelah istri dan anakku tercinta melepas kepergian di pekarangan rumah. Di dalam bus akupun larut dalam lezatnya dzikir kepada Allah. Oleh karena masih pagi, aku melantunkan doa dan dzikir pagi hari yang diajarkan Rasulullah yang aku ketahui dari kitab Hishnul Muslim yang ditulis oleh Syaikh Qaththani.

Kondektur meminta ongkos kepada seluruh penumpang, tiba giliranku akupun mengeluarkan dompet, memberi sejumlah uang, kemudian memasukkan kembali dompet ke saku belakang celanaku. Sampai di situ, aku kembali tidur-tidur ayam ( istilah untuk setengah tidur setengah terjaga ).

Sampai akhirnya di tiga per empat perjalanan, bus berhenti untuk memberikan kesempatan kepada supir untuk beristirahat. Aku memutuskan untuk turun dan buang air kecil. Aku membawa tas ke toilet karena alasan keamanan.

Di titik inilah kejadian intinya. Setelah keluar dari toilet, aku merogoh saku belakang celana untuk mengambil uang yang akan dibayarkan ke penjaga toilet. "Masya Allah ! dompet ku dimana ya ??" teriakku dalam hati. Air mukaku terasa berubah setelah aku cek ke dalam toilet dompet yang dicari tidak ada. Alahmdulillah di dalam tas ada sedikit uang yang cukup untuk membayar jasa ke penjaga toilet.

Dengan wajah yang sedikit ditenangkan ( walaupun hati terasa kalut ) akupun naik ke bus. Aku berhusnuzhan ( positive thinking ), sepertinya ketinggalan di bangku bus. Hati makin berkecamuk perasaan kesal, marah, takut, dan lainnya setelah aku ketahui bahwa di bangku tempat dudukku tidak ada dompet yang kucari.

Untungnya, tak lama setelah itu aku bisa menguasai diri dengan berdzikir kepada Allah memohon kekuatan, perlindungan dan pertolongan Allah. Hasilnya, aku larut dalam kelezatan pasrah secara total kepada Allah, dan semakin tenggelam dalam nikmatnya bertawakkal kepada Allah. Akupun berkonsentrasi memikirkan keadaan setelah aku tiba di Bandung nanti. Berbagai rencana aku susun seperti meminjam uang kepada teman, menumpang tidur di rumah teman, sampai pulang ke rumah dengan travel.

Tiba-tiba ditengah sibuknya aku menyusun rencana, pertolongan Allah datang. Kondektur datang membawa dompet dan memberikan kepadaku serta mempersilakan untuk memeriksa isinya terlebih dahulu. Ucapan Alhamdulillah terlontar dalam hatiku, sesudah itu aku mengucapkan ribuan terima kasih kepada sang kondektur tadi.

Moral of the story ( inti dari cerita diatas ) adalah bahwa dalam segala hal kita harus bertauhid kepada Allah dengan yakin bahwa pelindung, penyelamat, dan penolong hanyalah Allah semata. Tiada tuhan yang berhak diibadahi melainkan hanya Allah. Allah berfirman di dalam surat At-Thalaq bahwa: Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.
Written by:
Abu Afra
Rajab 1426 H
Agustus 2005

0 comments: