Pages

Buku Inspiratif

Hari ini adalah kali kedua aku menamatkan bukunya Habiburrahman El-shirazy yang berjudul Ayat ayat cinta. Aku membacanya sewaktu di bus di dalam perjalanan pulang dan pergi Bogor-Jakarta. Sangat jarang aku membaca novel, sebab waktu kuhabiskan dengan membaca buku ilmiah karya ulama-ulama besar pewaris Nabi. Dengan membaca buku itu membuat aku teringat akan adanya kehidupan akhirat disamping kehidupan dunia yang fana ini sehingga ruhani ini menjadi subur setelah kering akibat aktifitas kesibukan dunia.

Mengapa aku membaca novel tersebut? Sebab dalam perjalanan Bogor-Jakarta yang semakin tidak nyaman akibat panas dan macet mulai dari tol Jagorawi sampai dengan tol dalam kota Jakarta, jikalau membaca kitab-kitab para ‘ulama seakan berat sehingga banyak yang tidak masuknya dari yang masuk ke hati dan otak. Memang biasanya aku membaca buku-buku ‘ulama tersebut menjelang tidur dikala aku semakin relax dan santai. Oleh karena itulah aku sekali-kali mencoba bacaan ringan yang berjudul Ayat ayat cinta. Sehingga dalam perjalanan Bogor-Jakarta, daripada aku tertidur dan bengong tidak karuan lebih baik membaca bacaan ringan tersebut.

Kali ini aku terinspirasi dengan tokohnya yaitu si Fahri. Apalagi setelah membaca buku yang berjudul Sutra Kasih Ibunda (kepadamu berbakti tiada henti) yang ditulis oleh Abu Umar Basyir. Sepertinya aku sebagai manusia belum banyak bermanfaatnya bagi orang banyak, adanya aku sama dengan tidak adanya aku. Aku sebagai anak belum banyak berbakti kepada orang tua. Aku sebagai suami belum banyak berbuat ihsan kepada istriku, padahal sebaik-baik manusia adalah yang berbuat baik pada istri dan keluarganya. Aku sebagai ayah belum banyak memberi pendidikan dan teladan kepada anak-anakku.

Oleh karena itu, tertancap dalam hati dan kukatakan dengan sungguh-sungguh bahwa aku harus menjadi orang yang lebih baik lagi. Sesuai dengan misiku hidup di dunia ini, bermanfaat bagi orang lain terutama orang tua, keluarga, kerabat, dan orang lain.

Wahai istriku sayang, suamimu ini ingin menjadi orang yang terbaik. Wahai bidadariku, seperti yang tauladan kita yaitu Nabi Muhammad katakan bahwa orang yang terbaik adalah orang yang berbuat baik kepada istri dan keluarganya. Do’akan aku agar selalu tetap di jalan-Nya. Marilah kita bersama-sama mengarungi kehidupan ini untuk menggapai ridha Allah. Marilah kita bersama mengajarkan dan memberi tauladan dalam sikap keseharian kita kepada bidadari kecil kita untuk tetap lurus di jalannya, yaitu jalan golongan orang yang selamat. Jalan yang dilalui dulu oleh Rasul dan sahabatnya, yang dilanjutkan oleh para salaf yang shalih. Jalan yang telah Allah beri nikmat kepada orang yang melaluinya, bukan jalan golongan orang yang murkai dan jalan golongan orang sesat.

0 comments: