Manajemen waktu, kata yang sering aku dengar dan sering pula aku acuhkan. Bersyukur aku kepada Allah yang menganugerahi kesukaan membaca. Tema tentang time management itulah yang aku angkat sebagai pembelajaran kepada diriku setelah membaca biografi orang-orang sukses.
Nabi Muhammad adalah Al-qur’an berjalan karena seluruh akhlak Al-qur’an tercermin pada pribadinya yang mulia. Allah bersumpah di dalam Al-qur’an menggunakan waktu, ini berarti waktu adalah sesuatu yang penting bagi kehidupan manusia. Di dalam surat Al Mu’minun disebutkan tentang ciri-ciri orang beriman yang salah satunya tidak melakukan perbuatan yang laghwi (sia-sia), ini artinya orang mukmin harus pandai memanfaatkan waktu.
Oleh karena itulah sebaik-baik orang yang mempergunakan waktu adalah tauladan kita Nabi Muhammad (semoga shalawat dan salam terlimpah kepadanya). Terukir di lembar sejarah betapa bijaknya Rasul menggunakan waktu. Bagaimana beliau sebagai suami bagi istri-istrinya, bagaimana beliau sebagai panglima perang, beliau sebagai pendidik, beliau sebagai hamba Allah, dan seterusnya.
Begitu juga dengan para sahabat dan generasi salaf yang shalih, tercatat melalui tinta emas bahwa mereka sangat meneladani Rasul termasuk cara menggunakan waktu yang tidak akan pernah kembali kepadanya.
Ada tips menggunakan waktu secara optimal yang aku dapat dari beberapa sumber. Pertama yang harus kita lakukan adalah membuat tujuan / goal sesuai visi dan misi dalam hidup ini. Kedua adalah membagi tujuan-tujuan tersebut berdasarkan target waktu tercapainya tujuan itu, biasanya adalah tujuan jangka panjang (misalnya 10 tahun kedepan), tujuan jangka menengah ( misalnya 5 kedepan), dan tujuan jangka pendek (misalnya 1 tahun kedepan).
Setelah melakukan hal di atas, langkah yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Proses ini biasanya dinamakan proses pengaturan strategi untuk pencapaian tujuan. Lalu, tahap inilah yang paling krusial, yaitu action (mengimplementasikan strategi yang sudah kita tetapkan).
Contohnya adalah kalau kita menargetkan dalam satu bulan harus hapal juz ke 30 Al-qur’an, harus mengurangi berat badan sebesar 4 kg, dan mendapatkan 100 $ dari internet marketing. Dalam 30 hari dan seharinya terdapat 24 jam, kita harus menyisihkan tiga point tujuan di atas di dalam keseharian kita. Aktifitas rutinitas harian kita misalnya, bekerja di kantor dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore. Aktifitas menghapal bisa kita masukkan ke jam 4 pagi setelah qiyamul lail. Setelah shalat subuh, aktifitas menghapal bisa kita lanjutkan sampai kita mandi dan persiapan untuk pergi ke kantor. Di dalam kemacetan perjalanan pulang dan pergi kantor, bisa kita lakukan aktifitas menghapal ini. Lalu sediakan dan pergunakan waktu yang cukup untuk menyetor hapalan kita kepada ustadz atau teman kita.
Untuk mengurangi berat badan, olahraga dapat dilakukan di pagi hari setelah shalat subuh dan mengkaji Alqur’an. Sediakan juga waktu paling tidak sepekan dua kali untuk olah raga lainnya, misalnya: hari sabtu pagi selama dua jam bermain tennis bersama kawan, atau jogging selama dua jam pada hari ahad pagi.
Untuk mendapatkan income sebesar 100$ dari internet marketing, misalnya dari adsense, affiliate marketing, jasa hosting, programmer lepas, jasa penerjemah web / web administrator, webstore, e-commerce, dan lain-lain, kita juga harus menyediakan waktu tiap harinya untuk mengerjakan tugas-tugas di atas. Oleh karena flexible, maka aktifitas ini dapat dilakukan disela-sela akitifitas rutin kita. Akan tetapi agar focus dan sukses, kita perlu menyediakan waktu minimal 2 sampai 3 jam sehari untuk itu. Misalnya setelah kita pulang dari kantor jam, setelah shalat Isya, makan malam dan bercengkrama dengan keluarga, pada jam 9 malam kita mulai untuk mengerjakan aktifitas Online kita tersebut selama dua jam. Barulah setelah itu kita tidur untuk beristirahat agar mendapat energi untuk aktifitas pada keesokan harinya.
Hal yang tertera di atas adalah sekedar contoh, mudah-mudahan kita menjadi terinspirasi untuk menggunakan waktu kita secara bijaksana sebagaimana saya terinspirasi ketika membaca buku ‘ulama seperti Ibnul Qayyim, Syaikh Utsaimin, dan lain-lain.
0 comments:
Post a Comment