Hari ini, aktifitas berjalan seperti biasa. Orang
menyebutnya rutinitas harian. Sampailah saatnya saya memeriksa twitter dan
facebook sekilas , ternyata timeline penuh dengan foto dan berita dengan
banjir, macet, dan seterusnya. Qaddarullah wa masya’a fa’al.
Pikiran saya langsung tertuju kepada sebuah tempat
bersejarah, tempat dimana saya dilahirkan, tempat dimana orang tua tercinta
mendidik saya dengan limpahan kasih sayangnya, tempat penuh kenangan. Dari negeri
sebrang, saya telpon dan ibunda tercinta yang mengangkatnya. Beliau (semoga
Allah menjaganya) mengabarkan bahwa air dijalan sudah agak tinggi, jika mobil
lewat, air itu masuk ke halaman.
Alhamdulillah ‘ala kulli haal (segala puji bagi Allah di
setiap keadaan), semoga beliau disana dikaruniai kekuatan dan kesabaran dalam
menghadapi ujian ini.
Kembali kepada banjir di Jakarta dan sekitarnya, kita dapat
melihat manusia pada umumnya di dalam ujian ini, ada yang saling menyalahkan,
ada yang sumpah serapah, tetapi Alhamdulillah ada yang bersikap sabar dan
tenang serta bergantung kepada Allah menyikapi hal ini.
Allah berfirman dalam surat ke 42 ( Asy syuura) , ayat ke
30, yang intinya adalah “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka
disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar
dari kesalahan kesalahanmu”. Anda dapat bertanya kepada ustadz yang terpercaya
tentang tafsir ayat ini, atau bisa membaca tafsir Ibnu Katsir yang sudah ada
terjemahannya dalam bahasa Indonesia (seperti yang dikeluarkan oleh penerbit
Pustaka Imam Syafi’I )
Semoga kita dikaruniai hidayah taufiq untuk dapat muhasabah
dan bertaubat agar kita dapat selamat di dunia dan akhirat. Semoga para
pemimpin dikaruniai hidayah taufiq untuk dapat menjalankan program perbaikan
secara konsisten dan adil, semoga kami para rakyat dikaruniai hidayah taufiq
agar saling membantu dan memperbaiki keimanan dan menjalankan amal shalih
individual dan sosial.
17th Jan 2013
Saat musim dingin menerpa menara Al udaid
Saat musim dingin menerpa menara Al udaid