Pages

Bagaikan dua sisi mata uang

Sobat, pernahkah melempar uang koin dan menangkapnya serta menanyakan sisi manakah yang paling atas? Saya dahulu sering melakukannya dengan teman-teman di Sekolah dasar. Uang koin tersebut mempunyai dua sisi. Koin tersebut bagai melambangkan kehidupan di dunia ini. Terdapat dua sisi kehidupan.

Ada gemuk, ada kurus. Ada tinggi ada pendek. Ada pintar, ada bodoh. Ada lapar, ada kenyang. Ada yang kaya, ada yang miskin. Ada si rajin, ada si malas. Sesekali merasakan panas, sesekali merasakan dingin. Ada suka, ada juga duka. Ada tawa, ada pula air mata. Barangkali saya akan keletihan dalam mengetik tulisan ini jika saya teruskan contoh mengenai dua sisi ini.

Di negeri tetangga, ada kisah yang menggambarkan dua sisi ini. Tahukah sobat, di negeri ini terdapat banyak karyawan dari perusahaan bonafide yang di PHK. Iya, terjadi gelombang PHK besar-besaran di sana. Terdapat ragam ekspresi mereka dalam merespon kejadian ini. Ada yang bersabar dan menerima dengan ridha, ada yang khawatir, ada yang sedih, dan bermacam tanggapan lain yang saya lihat.

Lalu apa hubungannya PHK dengan koin di atas? Nah, sebenarnya inilah inti tulisan ini. Sebagaimana koin, terdapat mereka yang di PHK (pemutusan hubungan kerja), terdapat pula seseorang yang ingin keluar dari perusahaan tempatnya bekerja. Beliau sudah memberikan surat resign kepada atasannya. Jadi, ada yang ingin tetap bekerja di kantornya sekarang namun apa daya mereka di PHK, namun ada pula yang ingin keluar dari pekerjaannya namun apa daya belum di setujui oleh pihak management.

Itulah kehidupan. Bagi antum yang ingin keluar dari pekerjaannya sekarang, saya hanya dapat mendoakan semoga antum diberikan kesabaran oleh Allah Ta'ala. Saya tahu, antum telah mempunyai rencana detail untuk melanjutkan petualangan baru di universitas kehidupan selepas resign dari kantor. Antum telah merangkai mimpi untuk berlayar ke pulau harapan yang lebih indah. Iya, saya tahu bahwa antum dan mereka yang di PHK sama-sama mengalami musibah. Mereka mengalami musibah karena dipecat dari perusahaan tempatnya bekerja, antum mengalami musibah karena proses resign dengan status menggantung entah sampai kapan.

Saya yang awam ini, hanya bisa memberikan sebuah nasihat berikut:

Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya adalah baik baginya.
Hal ini tidak didapatkan kecuali pada diri seorang mukmin.
Apabila mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya.
Sebaliknya apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya.

(Diriwayatkan oleh Muslim, no. 2999) 

Hamba Allah,
Disebuah hari dalam bulan Ramadhan
Didalam kesendiriannya menunggu berbuka

0 comments: