Pages

Energy to take action

Energi..., kata yang akhir-akhir ini sering disebut-sebut masyarakat Indonesia. Terutama tentang hemat energi karena cadangan energi kita hampir habis. Para peneliti berlomba-lomba untuk mencari alternatif sumber energi, mulai dari briket batubara, buah jarak, energi arus laut untuk pembangkit listrik, dan lain-lain.

Namun yang dibahas pada tulisan ini adalah kebalikannya. Diperlukan energi potensial yang besar untuk dikonversikan menjadi energi gerak agar kita dapat melakukan "action". Terlebih action ini adalah perubahan sikap, perubahan pola pikir, perubahan orientasi, dan perubahan-perubahan ke arah positif lainnya. Kali ini kita perkecil temanya yaitu "take action" untuk berubah "wujud" dari pegawai (orang gajian) menjadi usahawan (menggaji orang).

Ibarat "memberangkatkan" roket, diperlukan energi sangat besar agar roket bisa lepas landas. Setelah terbang, energi yang diperlukan untuk mempertahankan roket itu terbang ke tempat tujuannya semakin ringan. Hal itu pulalah yang terjadi pada kita, untuk merubah kebiasaan menjadi kebiasaan yang positif, diperlukan motivasi yang luar biasa kuatnya. Bayangkan begitu beratnya kita untuk membiasakan bangun pagi sebelum shalat subuh. Akan tetapi setelah sebulan atau dua bulan waktu berjalan, Insya Allah itu akan menjadi kebiasaan kita dan tidak memerlukan energi sebesar kita mulai pertama kali.

Semenjak saya ikut dalam komunitas TDA belum lama ini, saya merasa telah mengumpulkan energi potensial yang begitu besar akibat membaca postingan pendahulu-pendahulu saya dalam berbisnis dan membaca blog beliau. Energi ini saya konversikan menjadi energi "gerak", yaitu "take action" walaupun dalam skala kecil (ikut bazar). Dalam kegagalan saya di langkah pertama, banyak rekan-rekan memberikan energinya berbentuk amunisi motivasi yang dituangkan dalam kata-kata baik via japri maupun via milis TDA. Terima kasih kepada Pak Eko dan Pak Hadi yang menuangkan pengalaman-pengalaman yang berharga di milis TDA. Terima kasih juga kepada Bapak/Ibu yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang memberikan energi positifnya via japri.

Memang dalam kegagalan jatuhnya saya dilangkah pertama ini diperlukan energi yang besar untuk bangkit kembali. Mudah-mudahan dengan menulis ini, didapat energi pelecut semangat untuk kembali "berbuat". Dan dengan dasar itulah maka saya bertekad pindah kuadran.

written by:
Abu Afra
Sya'ban 1427
September 2006

0 comments: