Sebagian besar kita pasti sudah membaca buku 7 habits-nya Stephen Covey dan buku-buku senada yang mengisahkan tentang sikap hidup yang diperlukan untuk sukses. Melalui buku-buku tersebut dapat kita pelajari bahwa untuk sukses kita harus begini dan begitu.
Di dalam tulisan ini, penulis akan menguraikan kebiasaan-kebiasaan dari sudut pandang lain. Diantara kebiasaan-kebiasaan tersebut adalah:
1. Semangat mencapai puncak prestasi
Di dalam hidup ini kita harus mempunyai semangat di atas, karena pada dasarnya kita semua yang lahir ke dunia ini adalah unggulan. Betapa tidak, pada permulaan penciptaan kita, sewaktu sperma yang isinya berjuta2 banyaknya mencari sel telur melakukan pembuahan, banyak sel-sel yang mati. Ini dikarenakan keadaan lingkungan ( seperti tingkat keasaman, sel yang pergerakannya lambat, dan lain-lain ). Akhirnya, ada satu sel yang berhasil ( melewati hambatan dan rintangan ) bertemu dengan sel telur, dan sembilan bulan kemudian lahirlah kita. Jadi kita semua adalah unggulan dan semestinya mempunyai semangat mencapai puncak prestasi.
2. Menentukan tujuan akhir
Dengan menentukan tujuan akhir kita dapat konsisten berjalan di atas rel tujuan kita. Memang diakui manusia adalah mahluk lemah yang sering kali tergelincir ke lembah dangkal, melalui reorientasi dan mengingat kembali tujuan akhir kita dapat bangkit kembali dan berjalan searah dengan tujuan akhir kita.
3. Menentukan skala prioritas
Terlalu banyak aktifitas di dunia ini yang sangat menyita waktu kita, mulai dari aktifitas kecil individu, aktifitas bersama keluarga, bermasyarakat, di kantor, dan lain sebagainya. Tentunya sebagai manusia biasa, kita tidak akan sanggup untuk menyelesaikan itu semua karena kita bukan Super-Man. Oleh karena itu, kita harus memilah dan memilih aktifitas yang sesuai dengan segmentasi yang kita definisikan, yaitu: sangat penting, penting, biasa ( bisa ditunda ), tidak penting. Kalau kita belum mendefinisikan aktifitas, marilah mulai sekarang kita segmentasikan aktifitas kita berdasarkan parameter di atas, dan melakukan aktifitas sesuai dengan hirarkinya.
4. Perencanaan yang efektif
Jika kita pernah membaca biografi orang-orang sukses, sebagian besar dari mereka adalah seorang "planner" handal. Bisa kita lihat dari kisah perjalanan Rasul dan sahabat2nya yang setia, sewaktu perang khandaq. Ada seorang teknokrat ( Salman Al Farisi ) yang berencana membuat parit untuk pertahanan, singkat cerita Rasul dan Sahabat2nya pun meraih kesuksesan demi kesuksesan hingga cahaya kebenaran sampai kepada kita. Pengusaha-pengusaha sukses banyak bercerita tentang kunci kesuksesan mereka, banyak diantara mereka yang membuat rencana jangka pendek ( daily, weekly,monthly,annually activities ). Biasanya yang ada dalam rencana jangka pendek adalah kegiatan keseharian, kegiatan operasional yang akan diperbaiki. Mereka juga membuat rencana jangka menengah, sekitar 5 tahunan. Jangka menengah adalah untuk memperbaiki bisnis plan, marketing, dan lain-lain. Terakhir adalah rencana jangka panjang, kurang lebih 10 tahunan. Ini biasanya untuk kepentingan strategis, misalnya menambah investasi, ekspansi pangsa pasar keluar area yang biasanya, membuat cabang di daerah lain, dan kepentingan strategis lainnya.
5. Komunikasi yang baik
Sebagai mahluk sosial, keterampilan sosial mutlak diperlukan oleh kita. Kalau kita terampil berkomunikasi, berarti kita dapat mempengaruhi orang lain agar ikut pendapat kita, atau setidaknya orang lain puas mendengar pendapat dan argumentasi kita. Hal yang paling mendasar adalah kemampuan ber-empati kepada orang lain, karena dengan ber-empatilah kita dapat memahami perasaan orang lain dan kita bisa saling sharing untuk kemudian merumuskan "win-win solution" dengan orang lain.
6. Mengalahkan diri sendiri
Adalah susah untuk mengalahkan diri sendiri, maksudnya adalah mengendalikan hawa nafsu kita. Seseorang bisa saja mengangkat beban yang melebihi berat badannya, lihat saja atlet angkat besi. Tetapi berapa orang yang bisa mengangkat matanya dikala sepertiga malam terakhir untuk melaksanakan qiyamullail? Untuk sukses tidak hanya diperlukan IQ yang tinggi, tetapi Emotional Quotion dan Spritual Quotion yang seimbang. Kemampuan mengendalikan emosi dan hawa nafsu kita sangat mempengaruhi kesuksesan kita.
7. Management waktu
Waktu itu laksana pedang, jika kita tidak mempergunakan dengan baik , dia akan menebas kita. Karena pentingnya waktu sampai-sampai di dalam Alqur'an pada juz 30, Allah Subhanallahu Wa Ta'ala bersumpah Demi Masa (waktu) untuk mengatakan sesungguhnya manusia di dalam kerugian, kecuali orang2 yang beriman,beramal shalih, dan saling menasihati dalam haq serta kesabaran. Rasulullah , sang tauladan kita, uswah dan qudwah kita berkata, pergunakanlah dengan baik 5 hal sebelum 5 hal, diantaranya: pergunakanlah masa mudamu sebelum masa tuamu, masa lapangmu sebelum sempit, sehat sebelum sakit, kaya sebelum miskin, hidupmu sebelum mati. Oleh karena itu pergunakanlah waktu yang sebentar ini untuk berbuat yang positif, yang menambah ilmu ( terutama 'ilmu syar'i ), menolong orang lain, dan perbuatan positif lainnya yang membuat kita bahagia di dunia ini untuk kemudian menggapai kebahagiaan di kampung akhirat nanti.
8. Berpikir positif
Berpikir positif adalah salah kunci kesuksesan kita juga, karena dengan berpikir positif, apapun kejadian yang menimpa kita baik peristiwa baik maupun buruk, akan kita hadapi dengan hati yang tawakkal kepada Allah. Kejadian baik yang terjadi pada diri kita membuat kita semakin bersyukur dan semakin mantap dalam menjalani kehidupan ini. Sebaliknya jika kejadian buruk menimpa kita, semakin terpatri kesabaran di dada kita dan semakin kuatlah kita dalam mengentaskan onak dan duri yang menghalangi jalan kita menuju ke kampung kita yang abadi yaitu akhirat nanti.
9. Mewujudkan keseimbangan
Tawazun ( keseimbangan ) adalah suatu konsep yang memang sesuai dengan fitrah manusia. Komponen yang ada pada diri kita adalah jasad, akal, dan ruh. Masing-masing komponen harus disupply dengan makanan agar terjadi keseimbangan yang paripurna dalam kehidupan kita. Makanan jasad adalah makanan yang biasa kita makan sehari-hari. Olah raga juga merupakan makanan bagi jasad kita agar jasmani kita sehat. Makanan akal adalah 'ilmu yang bermanfaat, menuntut ilmu ( terutama 'ilmu syar'i ) adalah wajib bagi kita, karena dengan 'ilmu lah kita dapat beramal dengan baik dan benar, melalui 'ilmu kita bisa membedakan mana yang baik dan buruk, mana yang bermanfaat buat kita dan yang menghancurkan diri kita oleh karena itulah Allah akan mengangkat derajat orang yang beriman dan berilmu beberapa derajat. Makanan ruh adalah Tauhid kepada Allah, dengan bertauhid kita akan mempunyai aqidah yang kokoh yang mengakibatkan 'ibadah kita berkualitas. Kita diciptakan oleh Allah adalah untuk beribadah kepada-Nya. Sewaktu berada di alam ruh ( sebelum kita lahir ke dunia ini ) , kita sudah berjanji dan bersyahadah bahwa Allah adalah Rabb kita, Rabb semesta alam. Keni'matan terbesar di akhirat nanti adalah pertemuan dengan Rabb semesta alam, oleh karena itu kita harus mempersiapkan pertemuan dengan Yang Maha Suci nanti dengan memasok makanan yang benar untuk ruh kita. Itulah hakikat sukses yang sebenarnya.
Ditulis oleh:Abu Afra
NB: Tulisan ini diilhami dari buku 10 Kebiasaan Muslim Yang Sukses ( penulis: Dr. Ibrahim bin Hamd Al-Quayyid ). Mungkin para pembaca bisa mencari dan membaca buku itu. ( Kalo sudah baca kasih tahu saya resume-nya ya... ).