Pages

Melawan Mental block

Para motivator menyebutnya mental block, ada yang mengungkapkannya sebagai hambatan psikologis, ada juga yang mengistilahkan kendala imaginer. Apapun sebutannya, substansi masalahnya adalah sama yaitu adanya pikiran negatif yang membuat terhambatnya kita untuk melakukan sesuatu.

Beberapa tahun lalu saya mengalami hal ini. Sewaktu di milis yang saya ikuti, ada praktisi yang menceritakan tentang homeschooling. Begitu naturalnya mereka menceritakan kisah yang mengasyikkan. Memang orang yang "walk the talk" ketika mereka bercerita akan terasa hidup dan bergelora karena mereka berbicara mengenai apa yang sudah mereka lakukan.
Begitu nyata contohnya dan Masya Allah begitu menakjubkan hasil hasil yang ditunjukkan anak anak Homeschooling di komunitas mereka. Membuat urat syaraf saya bersatu untuk menekan hipofisis agar otak menyuruh agar saya melakukan HS untuk anak anak saya.

Tentu saja, ada bagian di otak saya yang melawan pemikiran ini. Saya tidak tahu tepatnya dimana, yang jelas bagian ini memunculkan pemikiran pemikiran yang melemahkan keinginan saya untuk homeschooling. Dengan lihai, bagian ini memunculkan pertanyaan pertanyan, seperti: "apakah kamu bisa ngajarin anak?", "Kamu kan bukan lulusan keguruan?", "nanti anak anak sosialisasinya gimana?", "ntar ijazahnya gimana?", "apa nggak susah nanti cari pekerjaan?" , dan seterusnya......

Hmmmh.. Tulisan pak Iqbal tentang kendala imaginer sangat bagus menjelaskan tentang hal ini. Saya akan bercerita pengalaman tentang melawan mental block ini.

Langkah pertama yang saya lakukan adalah mengumpulkan pertanyaan2 bernada negatif tadi. Setelah terkumpul, saya investigasi (melalui studi literatur atau konsultasi dengan praktisi) untuk menemukan jawaban pertanyaan tadi. Contohnya: pertanyaan tentang bagaimana anak2 HS mendapat ijazah. Ternyata setelah mengumpulkan informasi, mendapatkan ijazah semudah anak2 sekolah di sekolah konvensional.
Langkah kedua, setelah mengumpulkan informasi sebanyak banyaknya mengenai HS, maka saya menciptakan atmosfir HS dengan mengikuti komunitas HS. Datang pada acara acaranya. Berinteraksi dengan praktisi yang sudah pengalaman. Dan jangan malu bertanya kepada mereka.

Langkah ketiga, informasi ini saya distribusikan kepada anak anak secara perlahan, membawa dan mengenalkan mereka ke anak2 HS di acara komunitas tsb.
Langkah keempat, langkah ini yang menjadi pilar penting dan yang paling utama yang harus dilakukan sebelum, sedang dan setelah serta terus menerus yaitu berdoa agar diberikan kekuatan untuk menjalaninya.

Sebenarnya langkah ini saya copy paste sewaktu saya sedang melawan mental block untuk menjadi wirausahawan. Alhamdulillah saya berhasil melewatinya, dan puncaknya pada pensiun dini tahun kemarin, walau setelah itu saya memutuskan untuk kembali bekerja kantoran di negeri sebrang untuk mencoba berpetualang di universitas kehidupan.

Insya Allah langkah langkah di atas bisa dicoba untuk melawan mental block untuk melakukan sesuatu agar bergerak dari zona nyaman ke zona nyaman lain.. Selamat move on....

0 comments: