Saya baca dari tweet-nya teman teman bahwa telah terjadi sanering won. Won adalah mata uang dari Korea Utara. Sanering maksudnya adalah memotong nilai dari uang, misalnya dari yang semula bernilai 100 won, nilainya menjadi 1 won. Saya juga pernah baca Rupiah juga pernah mengalami sanering di tahun 1965.
Kasus terakhir yang menghebohkan juga terjadi di ranah perbankan, tepatnya di bank Century. Betapa mudahnya uang lenyap begitu saja, tapi yang bikin saya bingung (karena saya orang awam di bidang ini), kan ada lembaga penjaminan Bank. Kenapa para nasabah masih demo untuk pengembalian uang mereka?
Dari kasus sanering uang kertas dan kasus bank Century, kita seharusnya dapat belajar banyak agar kedepannya kita tidak melakukan hal hal yang berakibat negatif terutama hal yang berkaitan dengan finansial. Alhamdulillah, sejak kenal dengan Dudi Iskandar (Mastermind TDA JAKPUS), saya sedikit banyak tahu akan benda yang mempunyai nilai intrinsik dan mempunyai sifat store of value. Apalagi kalau bukan koin emas dari geraidinar. Emas yang berbentuk koin yang mempunyai spesifikasi 4,25 gram dan 22 karat.
Terlebih beberapa kali sudah mengunjungi geraidinar di depok bertemu dengan pak Iqbal Muhaimin selaku coach di pesantren wirausaha. Semakin terbuka wawasan akan pentingnya mempunyai asset berupa emas. Jika pembaca ingin mengetahui lebih detail mengenai pentingnya mempunyai asset yang mempunyai nilai intrinsik itu, silakan baca di geraidinar.com
Jika mempunyai uang berlebih, ada baiknya tidak semuanya kita tabung dalam bentuk uang kertas di BANK. Tabunglah dalam bentuk komoditas, kalau pandai berdagang, beli stok dagangan, putarlah uang itu di sektor real. Atau kalau pandai beternak, tabunglah dalam bentuk kambing, sapi, atau yang lainnya, ternaklah hewan hewan itu dengan baik, sehingga uang juga berputar di sektor real. Atau kalau belum punya kesempatan berwirausaha, tabunglah dalam bentuk emas, sebab koin emas mempunyai nilai intrinsik dan bersifat store of value. Lihat saja, kalau dibandingkan dengan rupiah. Dulu harga emas per gram hanya di bawah 100 ribuan, sekarang sudah mencapai 300 ribuan.
Oleh karena itu, selain menyimpan uang di bank secukupnya. Saya lebih senang menabung uang dalam bentuk komoditas dagangan melalui wirausaha. Sekarang saya sedang menekuni bidang produksi baju renang muslimah , sekarang sedang belajar merambah ke produksi gamis atau abaya, dan Alhamdulillah saya juga menabung uang saya dalam bentuk usaha di bidang agen majalah pengusaha muslim. Mudah mudahan uang yang saya tabung ini berputar dengan lancar di sektor real ini. Aamiin...
Wassalam,
Irwin Juliandi Zubir
twitter: irwinjz
Kasus terakhir yang menghebohkan juga terjadi di ranah perbankan, tepatnya di bank Century. Betapa mudahnya uang lenyap begitu saja, tapi yang bikin saya bingung (karena saya orang awam di bidang ini), kan ada lembaga penjaminan Bank. Kenapa para nasabah masih demo untuk pengembalian uang mereka?
Dari kasus sanering uang kertas dan kasus bank Century, kita seharusnya dapat belajar banyak agar kedepannya kita tidak melakukan hal hal yang berakibat negatif terutama hal yang berkaitan dengan finansial. Alhamdulillah, sejak kenal dengan Dudi Iskandar (Mastermind TDA JAKPUS), saya sedikit banyak tahu akan benda yang mempunyai nilai intrinsik dan mempunyai sifat store of value. Apalagi kalau bukan koin emas dari geraidinar. Emas yang berbentuk koin yang mempunyai spesifikasi 4,25 gram dan 22 karat.
Terlebih beberapa kali sudah mengunjungi geraidinar di depok bertemu dengan pak Iqbal Muhaimin selaku coach di pesantren wirausaha. Semakin terbuka wawasan akan pentingnya mempunyai asset berupa emas. Jika pembaca ingin mengetahui lebih detail mengenai pentingnya mempunyai asset yang mempunyai nilai intrinsik itu, silakan baca di geraidinar.com
Jika mempunyai uang berlebih, ada baiknya tidak semuanya kita tabung dalam bentuk uang kertas di BANK. Tabunglah dalam bentuk komoditas, kalau pandai berdagang, beli stok dagangan, putarlah uang itu di sektor real. Atau kalau pandai beternak, tabunglah dalam bentuk kambing, sapi, atau yang lainnya, ternaklah hewan hewan itu dengan baik, sehingga uang juga berputar di sektor real. Atau kalau belum punya kesempatan berwirausaha, tabunglah dalam bentuk emas, sebab koin emas mempunyai nilai intrinsik dan bersifat store of value. Lihat saja, kalau dibandingkan dengan rupiah. Dulu harga emas per gram hanya di bawah 100 ribuan, sekarang sudah mencapai 300 ribuan.
Oleh karena itu, selain menyimpan uang di bank secukupnya. Saya lebih senang menabung uang dalam bentuk komoditas dagangan melalui wirausaha. Sekarang saya sedang menekuni bidang produksi baju renang muslimah , sekarang sedang belajar merambah ke produksi gamis atau abaya, dan Alhamdulillah saya juga menabung uang saya dalam bentuk usaha di bidang agen majalah pengusaha muslim. Mudah mudahan uang yang saya tabung ini berputar dengan lancar di sektor real ini. Aamiin...
Wassalam,
Irwin Juliandi Zubir
twitter: irwinjz
1 comments:
barakallah, semoga semakin berkah pak
Post a Comment